Jelajahi hook `experimental_useEvent` di React. Pelajari cara mengoptimalkan event handler, mencegah render ulang yang tidak perlu, dan meningkatkan performa aplikasi Anda.
Membuka Performa React: Tinjauan Mendalam tentang Hook Eksperimental `useEvent`
Dalam lanskap pengembangan web yang terus berkembang, performa adalah yang terpenting. Untuk aplikasi yang dibangun dengan React, sebuah pustaka JavaScript populer untuk membangun antarmuka pengguna, mengoptimalkan cara komponen menangani event dan pembaruan adalah upaya berkelanjutan. Komitmen React terhadap pengalaman pengembang dan performa telah menghasilkan pengenalan fitur-fitur eksperimental, dan salah satu inovasi yang siap memberikan dampak signifikan pada cara kita mengelola event handler adalah `experimental_useEvent`. Postingan blog ini akan membahas secara mendalam tentang hook inovatif ini, menjelajahi mekanisme, manfaat, dan bagaimana hook ini dapat membantu pengembang di seluruh dunia membangun aplikasi React yang lebih cepat dan responsif.
Tantangan Penanganan Event di React
Sebelum kita mendalami `experimental_useEvent`, sangat penting untuk memahami tantangan yang melekat dalam menangani event dalam arsitektur berbasis komponen React. Ketika pengguna berinteraksi dengan sebuah elemen, seperti mengklik tombol atau mengetik di bidang input, sebuah event akan terpicu. Komponen React sering kali perlu merespons event ini dengan memperbarui state mereka atau melakukan efek samping lainnya. Cara standar untuk melakukan ini adalah dengan mendefinisikan fungsi callback yang diteruskan sebagai props ke komponen anak atau sebagai event listener di dalam komponen itu sendiri.
Namun, sebuah jebakan umum muncul karena cara JavaScript dan React menangani fungsi. Dalam JavaScript, fungsi adalah objek. Ketika sebuah komponen dirender ulang, setiap fungsi yang didefinisikan di dalamnya akan dibuat ulang. Jika fungsi ini diteruskan sebagai prop ke komponen anak, bahkan jika logika fungsi tidak berubah, komponen anak mungkin menganggapnya sebagai prop baru. Hal ini dapat menyebabkan render ulang yang tidak perlu pada komponen anak, bahkan jika data dasarnya tidak berubah.
Perhatikan skenario tipikal ini:
function ParentComponent() {
const [count, setCount] = React.useState(0);
// Fungsi ini dibuat ulang pada setiap re-render ParentComponent
const handleClick = () => {
console.log('Button clicked!');
// Berpotensi memperbarui state atau melakukan tindakan lain
};
return (
Count: {count}
);
}
function ChildComponent({ onClick }) {
console.log('ChildComponent rendered');
return ;
}
Dalam contoh ini, setiap kali ParentComponent dirender ulang (misalnya, saat tombol 'Increment' diklik), fungsi handleClick didefinisikan ulang. Akibatnya, ChildComponent menerima prop onClick baru pada setiap render ulang ParentComponent, yang memicu render ulang ChildComponent. Bahkan jika logika di dalam handleClick tetap sama, komponen tersebut akan dirender ulang. Untuk aplikasi sederhana, ini mungkin bukan masalah yang signifikan. Tetapi dalam aplikasi kompleks dengan banyak komponen bersarang dan pembaruan yang sering, hal ini dapat menyebabkan penurunan performa yang substansial, yang berdampak pada pengalaman pengguna, terutama pada perangkat dengan daya pemrosesan terbatas, yang lazim di banyak pasar global.
Teknik Optimisasi Umum dan Keterbatasannya
Pengembang React telah lama menerapkan strategi untuk mengurangi masalah render ulang ini:
- `React.memo`: Komponen tingkat tinggi ini melakukan memoize pada komponen fungsional. Ini mencegah render ulang jika props tidak berubah. Namun, ini bergantung pada perbandingan dangkal (shallow comparison) dari props. Jika sebuah prop adalah fungsi, `React.memo` akan tetap melihatnya sebagai prop baru pada setiap render ulang induk kecuali jika fungsi itu sendiri stabil.
- `useCallback`: Hook ini melakukan memoize pada fungsi callback. Ini mengembalikan versi memoized dari callback yang hanya berubah jika salah satu dependensinya telah berubah. Ini adalah alat yang ampuh untuk menstabilkan event handler yang diteruskan ke komponen anak.
- `useRef`: Meskipun `useRef` utamanya untuk mengakses node DOM atau menyimpan nilai yang dapat berubah yang tidak menyebabkan render ulang, terkadang dapat digunakan bersama dengan callback untuk menyimpan state atau props terbaru, memastikan referensi fungsi yang stabil.
Meskipun `useCallback` efektif, ia memerlukan manajemen dependensi yang cermat. Jika dependensi tidak ditentukan dengan benar, ini dapat menyebabkan *stale closures* (di mana callback menggunakan state atau props yang usang) atau tetap menghasilkan render ulang yang tidak perlu jika dependensi sering berubah. Selain itu, `useCallback` menambah beban kognitif dan dapat membuat kode lebih sulit dipahami, terutama bagi pengembang yang baru mengenal konsep-konsep ini.
Memperkenalkan `experimental_useEvent`
Hook `experimental_useEvent`, seperti namanya, adalah fitur eksperimental di React. Tujuan utamanya adalah untuk menyediakan cara yang lebih deklaratif dan kuat untuk mengelola event handler, terutama dalam skenario di mana Anda ingin memastikan sebuah event handler selalu memiliki akses ke state atau props terbaru tanpa menyebabkan render ulang yang tidak perlu pada komponen anak.
Ide inti di balik `experimental_useEvent` adalah untuk memisahkan eksekusi event handler dari siklus render komponen. Ini memungkinkan Anda untuk mendefinisikan fungsi event handler yang akan selalu merujuk pada nilai-nilai terbaru dari state dan props komponen Anda, bahkan jika komponen itu sendiri telah dirender ulang berkali-kali. Yang terpenting, ia mencapai ini tanpa membuat referensi fungsi baru pada setiap render, sehingga mengoptimalkan performa.
Cara Kerja `experimental_useEvent`
Hook `experimental_useEvent` mengambil fungsi callback sebagai argumen dan mengembalikan versi fungsi tersebut yang stabil dan memoized. Perbedaan utama dari `useCallback` adalah mekanisme internalnya untuk mengakses state dan props terbaru. Sementara `useCallback` bergantung pada Anda untuk secara eksplisit mendaftar dependensi, `experimental_useEvent` dirancang untuk secara otomatis menangkap state dan props terbaru yang relevan dengan handler saat dipanggil.
Mari kita lihat kembali contoh kita sebelumnya dan lihat bagaimana `experimental_useEvent` dapat diterapkan:
import React, { experimental_useEvent } from 'react';
function ParentComponent() {
const [count, setCount] = React.useState(0);
// Definisikan event handler menggunakan experimental_useEvent
const handleClick = experimental_useEvent(() => {
console.log('Button clicked!');
console.log('Current count:', count); // Mengakses count terbaru
// Berpotensi memperbarui state atau melakukan tindakan lain
});
return (
Count: {count}
{/* Teruskan fungsi handleClick yang stabil ke ChildComponent */}
);
}
// ChildComponent tetap sama, tapi sekarang menerima prop yang stabil
function ChildComponent({ onClick }) {
console.log('ChildComponent rendered');
return ;
}
Di `ParentComponent` yang diperbarui ini:
experimental_useEvent(() => { ... })dipanggil.- Hook ini mengembalikan sebuah fungsi, sebut saja
stableHandleClick. - Fungsi
stableHandleClickini memiliki referensi yang stabil di semua render ulang dariParentComponent. - Ketika
stableHandleClickdipanggil (misalnya, dengan mengklik tombol diChildComponent), ia secara otomatis mengakses nilai terbaru dari statecount. - Yang terpenting, karena
handleClick(yang sebenarnya adalahstableHandleClick) diteruskan sebagai prop keChildComponentdan referensinya tidak pernah berubah,ChildComponenthanya akan dirender ulang ketika propsnya *sendiri* berubah, bukan hanya karenaParentComponentdirender ulang.
Perbedaan ini sangat penting. Meskipun `useCallback` menstabilkan fungsi itu sendiri, ia mengharuskan Anda untuk mengelola dependensi. `experimental_useEvent` bertujuan untuk mengabstraksikan sebagian besar manajemen dependensi ini untuk event handler dengan menjamin akses ke state dan props paling kini tanpa memaksa render ulang karena referensi fungsi yang berubah.
Manfaat Utama dari `experimental_useEvent`
Adopsi `experimental_useEvent` dapat menghasilkan keuntungan signifikan bagi aplikasi React:
- Peningkatan Performa dengan Mengurangi Render Ulang yang Tidak Perlu: Ini adalah manfaat yang paling menonjol. Dengan menyediakan referensi fungsi yang stabil untuk event handler, ini mencegah komponen anak dirender ulang hanya karena induk dirender ulang dan mendefinisikan ulang handler. Ini sangat berdampak pada UI yang kompleks dengan pohon komponen yang dalam.
- Penyederhanaan Akses State dan Prop di Event Handler: Pengembang dapat menulis event handler yang secara alami mengakses state dan props terbaru tanpa perlu secara eksplisit meneruskannya sebagai dependensi ke `useCallback` atau mengelola pola ref yang kompleks. Ini menghasilkan kode yang lebih bersih dan lebih mudah dibaca.
- Peningkatan Prediktabilitas: Perilaku event handler menjadi lebih dapat diprediksi. Anda bisa lebih yakin bahwa handler Anda akan selalu beroperasi dengan data terkini, mengurangi bug yang terkait dengan *stale closures*.
- Dioptimalkan untuk Arsitektur Berbasis Event: Banyak aplikasi web modern sangat interaktif dan berbasis event. `experimental_useEvent` secara langsung mengatasi paradigma ini dengan menawarkan cara yang lebih berkinerja untuk mengelola callback yang mendorong interaksi ini.
- Potensi Peningkatan Performa yang Lebih Luas: Seiring tim React menyempurnakan hook ini, ia dapat membuka optimisasi performa lebih lanjut di seluruh pustaka, yang menguntungkan seluruh ekosistem React.
Kapan Menggunakan `experimental_useEvent`
Meskipun `experimental_useEvent` adalah fitur eksperimental dan harus digunakan dengan hati-hati di lingkungan produksi (karena API atau perilakunya mungkin berubah di rilis stabil mendatang), ini adalah alat yang sangat baik untuk belajar dan untuk mengoptimalkan bagian-bagian aplikasi Anda yang kritis terhadap performa.
Berikut adalah skenario di mana `experimental_useEvent` bersinar:
- Meneruskan Callback ke Komponen Anak yang di-Memoize: Saat menggunakan `React.memo` atau `shouldComponentUpdate`, `experimental_useEvent` sangat berharga untuk menyediakan props callback yang stabil yang mencegah anak yang di-memoize dirender ulang secara tidak perlu.
- Event Handler yang Bergantung pada State/Props Terbaru: Jika event handler Anda perlu mengakses state atau props terbaru, dan Anda kesulitan dengan array dependensi `useCallback` atau *stale closures*, `experimental_useEvent` menawarkan solusi yang lebih bersih.
- Mengoptimalkan Event Handler Berfrekuensi Tinggi: Untuk event yang dipicu sangat cepat (misalnya, `onMouseMove`, `onScroll`, atau event `onChange` input dalam skenario pengetikan cepat), meminimalkan render ulang sangatlah penting.
- Struktur Komponen yang Kompleks: Dalam aplikasi dengan komponen yang sangat bersarang, overhead dari meneruskan callback yang stabil ke bawah pohon bisa menjadi signifikan. `experimental_useEvent` menyederhanakan ini.
- Sebagai Alat Belajar: Bereksperimen dengan `experimental_useEvent` dapat memperdalam pemahaman Anda tentang perilaku rendering React dan cara mengelola pembaruan komponen secara efektif.
Contoh Praktis dan Pertimbangan Global
Mari kita jelajahi beberapa contoh lagi untuk memperkuat pemahaman tentang `experimental_useEvent`, dengan mempertimbangkan audiens global.
Contoh 1: Input Formulir dengan Debouncing
Pertimbangkan bidang input pencarian yang seharusnya hanya memicu panggilan API setelah pengguna berhenti mengetik untuk periode singkat (debouncing). Debouncing sering kali melibatkan penggunaan `setTimeout` dan membersihkannya pada input berikutnya. Memastikan handler `onChange` selalu mengakses nilai input terbaru dan logika debouncing bekerja dengan benar di seluruh input cepat sangatlah penting.
import React, { useState, experimental_useEvent } from 'react';
function SearchInput() {
const [query, setQuery] = useState('');
const [results, setResults] = useState([]);
// Handler ini akan selalu memiliki akses ke 'query' terbaru
const performSearch = experimental_useEvent(async (currentQuery) => {
console.log('Searching for:', currentQuery);
// Simulasi panggilan API
const fetchedResults = await new Promise(resolve => {
setTimeout(() => {
resolve([`Result for ${currentQuery} 1`, `Result for ${currentQuery} 2`]);
}, 500);
});
setResults(fetchedResults);
});
const debouncedSearch = React.useCallback((newValue) => {
// Gunakan ref untuk mengelola ID timeout, memastikan itu selalu yang terbaru
const timeoutRef = React.useRef(null);
clearTimeout(timeoutRef.current);
timeoutRef.current = setTimeout(() => {
performSearch(newValue); // Panggil handler stabil dengan nilai baru
}, 300);
}, [performSearch]); // performSearch stabil berkat experimental_useEvent
const handleChange = (event) => {
const newValue = event.target.value;
setQuery(newValue);
debouncedSearch(newValue);
};
return (
{results.map((result, index) => (
- {result}
))}
);
}
Dalam contoh ini, performSearch distabilkan oleh `experimental_useEvent`. Ini berarti callback debouncedSearch (yang bergantung pada performSearch) juga memiliki referensi yang stabil. Ini penting agar `useCallback` bekerja secara efektif. Fungsi performSearch itu sendiri akan dengan benar menerima currentQuery terbaru ketika akhirnya dieksekusi, bahkan jika SearchInput dirender ulang beberapa kali selama proses pengetikan.
Relevansi Global: Dalam aplikasi global, fungsionalitas pencarian adalah hal yang umum. Pengguna di berbagai wilayah mungkin memiliki kecepatan jaringan dan kebiasaan mengetik yang bervariasi. Menangani kueri pencarian secara efisien, menghindari panggilan API yang berlebihan, dan memberikan pengalaman pengguna yang responsif sangat penting untuk kepuasan pengguna di seluruh dunia. Pola ini membantu mencapainya.
Contoh 2: Grafik Interaktif dan Visualisasi Data
Grafik interaktif, yang umum di dasbor dan platform analisis data yang digunakan oleh bisnis secara global, sering kali melibatkan penanganan event yang kompleks untuk zooming, panning, memilih titik data, dan tooltip. Performa adalah yang terpenting di sini, karena interaksi yang lambat dapat membuat visualisasi menjadi tidak berguna.
import React, { useState, experimental_useEvent, useRef } from 'react';
// Asumsikan ChartComponent adalah komponen kompleks yang berpotensi di-memoize
// yang mengambil handler onPointClick.
function ChartComponent({ data, onPointClick }) {
console.log('ChartComponent rendered');
// ... logika rendering yang kompleks ...
return (
Simulated Chart Area
);
}
function Dashboard() {
const [selectedPoint, setSelectedPoint] = useState(null);
const chartData = [{ id: 'a', value: 50 }, { id: 'b', value: 75 }];
// Gunakan experimental_useEvent untuk memastikan handler yang stabil
// yang selalu mengakses 'selectedPoint' terbaru atau state lain jika diperlukan.
const handleChartPointClick = experimental_useEvent((pointData) => {
console.log('Point clicked:', pointData);
// Handler ini selalu memiliki akses ke konteks terbaru jika diperlukan.
// Untuk contoh sederhana ini, kita hanya memperbarui state.
setSelectedPoint(pointData);
});
return (
Global Dashboard
{selectedPoint && (
Selected: {selectedPoint.id} with value {selectedPoint.value}
)}
);
}
Dalam skenario ini, ChartComponent mungkin di-memoize untuk performa. Jika Dashboard dirender ulang karena alasan lain, kita tidak ingin ChartComponent dirender ulang kecuali prop `data`-nya benar-benar berubah. Dengan menggunakan `experimental_useEvent` untuk `onPointClick`, kami memastikan bahwa handler yang diteruskan ke ChartComponent stabil. Ini memungkinkan `React.memo` (atau optimisasi serupa) pada ChartComponent untuk bekerja secara efektif, mencegah render ulang yang tidak perlu dan memastikan pengalaman yang lancar dan interaktif bagi pengguna yang menganalisis data dari belahan dunia mana pun.
Relevansi Global: Visualisasi data adalah alat universal untuk memahami informasi yang kompleks. Baik itu pasar keuangan di Eropa, logistik pengiriman di Asia, atau hasil pertanian di Amerika Selatan, pengguna mengandalkan grafik interaktif. Pustaka grafik yang berkinerja tinggi memastikan bahwa wawasan ini dapat diakses dan ditindaklanjuti, terlepas dari lokasi geografis atau kemampuan perangkat pengguna.
Contoh 3: Mengelola Event Listener Kompleks (misalnya, Perubahan Ukuran Jendela)
Terkadang, Anda perlu melampirkan event listener ke objek global seperti `window` atau `document`. Listener ini sering kali perlu mengakses state atau props terbaru dari komponen Anda. Menggunakan `useEffect` dengan pembersihan adalah standar, tetapi mengelola stabilitas callback bisa jadi rumit.
import React, { useState, useEffect, experimental_useEvent } from 'react';
function ResponsiveComponent() {
const [windowWidth, setWindowWidth] = useState(window.innerWidth);
// Handler ini selalu mengakses state 'windowWidth' terbaru.
const handleResize = experimental_useEvent(() => {
console.log('Resized! Current width:', window.innerWidth);
// Catatan: Dalam kasus spesifik ini, menggunakan window.innerWidth secara langsung tidak masalah.
// Jika kita perlu *menggunakan* state *dari* ResponsiveComponent yang bisa berubah
// secara independen dari resize, experimental_useEvent akan memastikan kita mendapatkan yang terbaru.
// Misalnya, jika kita memiliki state 'breakpoint' yang berubah, dan handler
// perlu membandingkan windowWidth dengan breakpoint, experimental_useEvent akan sangat penting.
setWindowWidth(window.innerWidth);
});
useEffect(() => {
// Fungsi handleResize stabil, jadi kita tidak perlu khawatir tentang
// perubahannya dan menyebabkan masalah dengan event listener.
window.addEventListener('resize', handleResize);
// Fungsi pembersihan untuk menghapus event listener
return () => {
window.removeEventListener('resize', handleResize);
};
}, [handleResize]); // handleResize stabil karena experimental_useEvent
return (
Window Dimensions
Width: {windowWidth}px
Height: {window.innerHeight}px
Resize your browser window to see the width update.
);
}
Di sini, `handleResize` distabilkan oleh `experimental_useEvent`. Ini berarti hook `useEffect` hanya berjalan sekali saat komponen dipasang untuk menambahkan listener, dan listener itu sendiri selalu menunjuk ke fungsi yang dengan benar menangkap konteks terbaru. Fungsi pembersihan juga dengan benar menghapus listener yang stabil. Ini menyederhanakan pengelolaan event listener global, memastikan mereka tidak menyebabkan kebocoran memori atau masalah performa.
Relevansi Global: Desain responsif adalah aspek fundamental dari pengembangan web modern, melayani beragam perangkat dan ukuran layar yang digunakan di seluruh dunia. Komponen yang beradaptasi dengan dimensi jendela memerlukan penanganan event yang kuat, dan `experimental_useEvent` dapat membantu memastikan responsivitas ini diimplementasikan secara efisien.
Potensi Kelemahan dan Pertimbangan Masa Depan
Seperti halnya fitur eksperimental lainnya, ada beberapa peringatan:
- Status Eksperimental: Kekhawatiran utama adalah bahwa `experimental_useEvent` belum stabil. API-nya bisa berubah, atau mungkin dihapus atau diganti namanya di versi React mendatang. Sangat penting untuk memantau catatan rilis dan dokumentasi React. Untuk aplikasi produksi yang sangat penting, mungkin bijaksana untuk tetap menggunakan pola yang sudah mapan seperti `useCallback` sampai `useEvent` (atau padanannya yang stabil) dirilis secara resmi.
- Beban Kognitif (Kurva Belajar): Meskipun `experimental_useEvent` bertujuan untuk menyederhanakan banyak hal, memahami nuansanya dan kapan ia paling bermanfaat masih memerlukan pemahaman yang baik tentang siklus rendering dan penanganan event React. Pengembang perlu belajar kapan hook ini tepat digunakan dibandingkan kapan `useCallback` atau pola lain sudah cukup.
- Bukan Solusi Ajaib: `experimental_useEvent` adalah alat yang ampuh untuk mengoptimalkan event handler, tetapi ini bukan perbaikan ajaib untuk semua masalah performa. Rendering komponen yang tidak efisien, payload data yang besar, atau permintaan jaringan yang lambat masih akan memerlukan strategi optimisasi lainnya.
- Dukungan Perkakas dan Debugging: Sebagai fitur eksperimental, integrasi perkakas (seperti React DevTools) mungkin kurang matang dibandingkan dengan hook yang stabil. Debugging berpotensi lebih menantang.
Masa Depan Penanganan Event di React
Pengenalan `experimental_useEvent` menandakan komitmen berkelanjutan React terhadap performa dan produktivitas pengembang. Ini mengatasi masalah umum dalam pengembangan komponen fungsional dan menawarkan cara yang lebih intuitif untuk menangani event yang bergantung pada state dan props dinamis. Kemungkinan besar prinsip-prinsip di balik `experimental_useEvent` pada akhirnya akan menjadi bagian stabil dari React, yang semakin meningkatkan kemampuannya untuk membangun aplikasi berkinerja tinggi.
Seiring matangnya ekosistem React, kita dapat mengharapkan lebih banyak inovasi seperti ini yang berfokus pada:
- Optimisasi Performa Otomatis: Hook yang secara cerdas mengelola render ulang dan komputasi ulang dengan intervensi pengembang yang minimal.
- Server Components dan Fitur Konkuren: Integrasi yang lebih erat dengan fitur-fitur React yang sedang berkembang yang menjanjikan revolusi cara aplikasi dibangun dan dikirimkan.
- Pengalaman Pengembang: Alat dan pola yang membuat optimisasi performa yang kompleks lebih mudah diakses oleh pengembang dari semua tingkat keahlian secara global.
Kesimpulan
Hook experimental_useEvent merupakan langkah maju yang signifikan dalam mengoptimalkan event handler React. Dengan menyediakan referensi fungsi stabil yang selalu menangkap state dan props terbaru, ia secara efektif mengatasi masalah render ulang yang tidak perlu pada komponen anak. Meskipun sifatnya yang eksperimental memerlukan adopsi yang hati-hati, memahami mekanisme dan potensi manfaatnya sangat penting bagi setiap pengembang React yang bertujuan untuk membangun aplikasi yang berkinerja, dapat diskalakan, dan menarik bagi audiens global.
Sebagai pengembang, kita harus merangkul fitur-fitur eksperimental ini untuk belajar dan untuk mengoptimalkan di mana performa sangat penting, sambil tetap mendapat informasi tentang evolusinya. Perjalanan menuju membangun aplikasi web yang lebih cepat dan lebih efisien bersifat berkelanjutan, dan alat seperti `experimental_useEvent` adalah pendukung utama dalam upaya ini.
Wawasan yang Dapat Ditindaklanjuti untuk Pengembang di Seluruh Dunia:
- Bereksperimen dan Belajar: Jika Anda sedang mengerjakan proyek di mana performa menjadi hambatan dan Anda nyaman dengan API eksperimental, coba gabungkan `experimental_useEvent` ke dalam komponen tertentu.
- Pantau Pembaruan React: Perhatikan baik-baik catatan rilis resmi React untuk pembaruan mengenai `useEvent` atau padanannya yang stabil.
- Prioritaskan `useCallback` untuk Stabilitas: Untuk aplikasi produksi di mana stabilitas adalah yang terpenting, terus manfaatkan `useCallback` secara efektif, memastikan manajemen dependensi yang benar.
- Profil Aplikasi Anda: Gunakan React DevTools Profiler untuk mengidentifikasi komponen yang dirender ulang secara tidak perlu. Ini akan membantu Anda menunjukkan di mana `experimental_useEvent` atau `useCallback` mungkin paling bermanfaat.
- Berpikir Global: Selalu pertimbangkan bagaimana optimisasi performa berdampak pada pengguna di berbagai kondisi jaringan, perangkat, dan lokasi geografis. Penanganan event yang efisien adalah persyaratan universal untuk pengalaman pengguna yang baik.
Dengan memahami dan menerapkan secara strategis prinsip-prinsip di balik `experimental_useEvent`, pengembang dapat terus meningkatkan performa dan pengalaman pengguna aplikasi React mereka dalam skala global.