Panduan komprehensif perawatan tarantula dan kalajengking untuk pemelihara di seluruh dunia. Pelajari tentang spesies, habitat, penyiapan kandang, pemberian pakan, penanganan, dan kesehatan dari perspektif global.
Panduan Utama Memelihara Tarantula dan Kalajengking: Perspektif Global
Selamat datang di dunia memelihara tarantula dan kalajengking yang menakjubkan! Makhluk menawan ini, yang termasuk dalam keluarga arachnida, telah mendapatkan popularitas sebagai hewan peliharaan eksotis di seluruh dunia. Panduan komprehensif ini akan memberi Anda pengetahuan dan saran praktis yang diperlukan untuk berhasil merawat invertebrata ini, terlepas dari lokasi atau pengalaman Anda sebelumnya. Kami akan menjelajahi berbagai spesies, habitat alami mereka, persyaratan kandang, kebiasaan makan, teknik penanganan, dan pertimbangan kesehatan, dengan menawarkan perspektif global tentang pemeliharaan arachnida yang bertanggung jawab.
Mengapa Memelihara Tarantula dan Kalajengking?
Daya tarik memelihara tarantula dan kalajengking berasal dari keindahan uniknya, perilaku yang menarik, dan persyaratan perawatan yang relatif rendah (dibandingkan dengan hewan peliharaan tradisional seperti anjing atau kucing). Mereka juga merupakan alat pendidikan yang sangat baik, memberikan wawasan tentang biologi, ekologi, dan konservasi invertebrata. Meskipun bukan teman yang bisa dipeluk, mereka menawarkan pengalaman yang berharga bagi mereka yang menghargai keajaiban alam. Sebelum memelihara tarantula atau kalajengking, sangat penting untuk meneliti peraturan setempat mengenai kepemilikan hewan peliharaan eksotis, karena undang-undang sangat bervariasi dari satu negara ke negara lain dan bahkan dari satu wilayah ke wilayah lain. Misalnya, beberapa negara mungkin memerlukan izin untuk spesies tertentu, sementara yang lain mungkin melarang pemeliharaan hewan berbisa sama sekali.
Memahami Tarantula dan Kalajengking
Tarantula
Tarantula adalah laba-laba besar dan berbulu yang termasuk dalam keluarga Theraphosidae. Mereka ditemukan di berbagai habitat di seluruh dunia, termasuk hutan hujan tropis, gurun, dan padang rumput. Umur mereka berkisar dari beberapa tahun hingga beberapa dekade, tergantung pada spesiesnya. Tarantula umumnya adalah makhluk yang jinak, tetapi beberapa spesies lebih defensif daripada yang lain. Penting untuk memahami temperamen spesies spesifik yang Anda pertimbangkan untuk dipelihara.
Anatomi Tarantula
Memahami anatomi tarantula sangat penting untuk perawatan yang tepat. Fitur-fitur utamanya meliputi:
- Sefalotoraks (Cephalothorax): Kepala dan toraks (dada) yang menyatu.
- Abdomen: Bagian posterior tubuh.
- Kelisera (Chelicerae): Bagian mulut, termasuk taring.
- Pedipalpus (Pedipalps): Pelengkap seperti kaki di dekat mulut yang digunakan untuk merasakan dan memanipulasi makanan.
- Kaki: Delapan kaki, masing-masing dengan cakar untuk mencengkeram permukaan.
- Alat pemintal (Spinnerets): Terletak di ujung abdomen, digunakan untuk memintal sutra.
Kalajengking
Kalajengking adalah arachnida yang ditandai dengan ekornya yang beruas-ruas, yang berakhir dengan sengat berbisa. Mereka ditemukan di berbagai habitat, dari gurun hingga hutan hujan, dan dikenal karena kebiasaan nokturnalnya. Bisa kalajengking bervariasi dalam potensinya, dengan beberapa spesies menimbulkan ancaman signifikan bagi manusia.
Anatomi Kalajengking
Fitur utama anatomi kalajengking meliputi:
- Sefalotoraks (Cephalothorax): Kepala dan toraks (dada) yang menyatu.
- Abdomen: Preabdomen dan postabdomen (ekor).
- Kelisera (Chelicerae): Bagian mulut, termasuk capit kecil.
- Pedipalpus (Pedipalps): Capit besar yang digunakan untuk menangkap mangsa.
- Kaki: Delapan kaki.
- Telson: Sengat di ujung ekor.
Memilih Spesies yang Tepat
Memilih spesies tarantula atau kalajengking yang tepat sangat penting untuk kesuksesan. Pertimbangkan tingkat pengalaman Anda, ruang yang tersedia, dan toleransi terhadap spesies yang berpotensi berbisa. Untuk pemula, spesies yang jinak dan kuat direkomendasikan.
Spesies Tarantula yang Ramah untuk Pemula
- Chilean Rose Hair Tarantula (Grammostola rosea): Dikenal karena sifatnya yang jinak dan perawatannya yang mudah.
- Mexican Red Knee Tarantula (Brachypelma hamorii): Pilihan populer untuk pemula karena temperamennya yang tenang dan penampilannya yang mencolok.
- Curly Hair Tarantula (Tliltocatl albopilosus): Spesies yang kuat dan relatif jinak dengan rambut keriting yang khas.
Spesies Kalajengking yang Ramah untuk Pemula
- Emperor Scorpion (Pandinus imperator): Kalajengking besar dan jinak dengan bisa yang relatif ringan. Berasal dari Afrika Barat.
- Flat Rock Scorpion (Hadogenes paucidens): Kalajengking jinak dan komunal, biasanya berasal dari Afrika Selatan.
Spesies yang Harus Dihindari Pemula
Beberapa spesies lebih sulit dipelihara karena kecepatan, agresi, atau bisa yang kuat. Spesies ini lebih baik diserahkan kepada pemelihara berpengalaman.
- Ornamental Tarantulas (Poecilotheria spp.): Dikenal karena kecepatan, bisa yang kuat, dan gaya hidup arborealnya. Berasal dari India dan Sri Lanka.
- Baboon Tarantulas (Hysterocrates spp.): Tarantula yang agresif dan defensif. Berasal dari Afrika.
- Deathstalker Scorpion (Leiurus quinquestriatus): Kalajengking sangat berbisa yang ditemukan di Afrika Utara dan Timur Tengah.
Penyiapan Kandang
Menciptakan kandang yang tepat sangat penting untuk kesehatan dan kesejahteraan tarantula atau kalajengking Anda. Kandang harus meniru habitat alami spesies yang Anda pelihara.
Ukuran Kandang
Ukuran kandang tergantung pada ukuran tarantula atau kalajengking dan gaya hidupnya (terestrial, arboreal, atau penggali). Sebagai aturan umum, panjang dan lebar kandang harus setidaknya tiga kali rentang kaki tarantula atau kalajengking. Spesies arboreal memerlukan kandang yang lebih tinggi.
Substrat
Substrat adalah bahan yang melapisi dasar kandang. Jenis substrat tergantung pada spesies dan habitat alaminya. Substrat yang umum digunakan meliputi:
- Sabut kelapa (Coco fiber): Pilihan populer untuk spesies tropis, karena dapat menahan kelembapan dengan baik.
- Lumut gambut (Peat moss): Pilihan lain yang baik untuk spesies tropis.
- Pasir: Cocok untuk spesies gurun.
- Vermikulit: Dapat dicampur dengan substrat lain untuk meningkatkan retensi kelembapan.
- Tanah lapisan atas (Topsoil) (organik, tanpa pestisida atau pupuk): Dapat digunakan sebagai dasar untuk kandang bioaktif.
Tempat Sembunyi dan Dekorasi
Tarantula dan kalajengking membutuhkan tempat persembunyian agar merasa aman. Tempat persembunyian dapat dibuat dari kulit kayu gabus, kayu apung, batu (pastikan untuk mengamankannya agar tidak runtuh), atau tempat persembunyian reptil komersial. Mendekorasi kandang dengan tanaman (hidup atau buatan) juga dapat meningkatkan kesejahteraan hewan dan menciptakan lingkungan yang lebih alami.
Suhu dan Kelembapan
Menjaga suhu dan kelembapan yang benar sangat penting. Tingkat suhu dan kelembapan ideal tergantung pada spesies. Sebagian besar tarantula dan kalajengking tumbuh subur pada suhu antara 75-85°F (24-29°C) dan tingkat kelembapan antara 60-80%. Spesies gurun memerlukan tingkat kelembapan yang lebih rendah. Gunakan termometer dan higrometer untuk memantau suhu dan kelembapan. Alas pemanas atau pemancar panas keramik dapat digunakan untuk memberikan panas tambahan. Semprot kandang secara teratur untuk menjaga kelembapan.
Pencahayaan
Tarantula dan kalajengking tidak memerlukan pencahayaan khusus. Namun, lampu berdaya rendah dapat digunakan untuk mengamati mereka di malam hari. Hindari sinar matahari langsung, karena dapat membuat kandang terlalu panas. Jika menggunakan tanaman hidup, pencahayaan tanaman yang sesuai akan diperlukan.
Ventilasi
Ventilasi yang baik penting untuk mencegah penumpukan jamur dan bakteri. Pastikan kandang memiliki ventilasi yang memadai dengan menggunakan penutup kawat kasa atau menambahkan lubang ventilasi.
Kandang Bioaktif
Kandang bioaktif adalah ekosistem mandiri yang meniru lingkungan alami hewan tersebut. Mereka termasuk tanaman hidup, invertebrata yang bermanfaat (seperti springtail dan isopoda), dan lapisan substrat organik. Kandang bioaktif memerlukan penyiapan dan perawatan awal yang lebih banyak, tetapi dapat memberikan lingkungan yang lebih memperkaya bagi tarantula atau kalajengking Anda. Kandang ini juga sangat mengurangi kebutuhan pembersihan manual.
Pemberian Pakan
Tarantula dan kalajengking adalah karnivora dan terutama memakan serangga. Ukuran mangsa harus sesuai dengan ukuran tarantula atau kalajengking.
Jenis Mangsa
Jenis mangsa yang umum meliputi:
- Jangkrik: Sumber makanan yang mudah didapat dan bergizi.
- Kecoa: Kecoa dubia adalah pilihan populer karena kandungan proteinnya yang tinggi dan kemudahan pembiakannya.
- Ulat hongkong (Mealworms): Sumber lemak yang baik.
- Ulat jerman (Superworms): Lebih besar dari ulat hongkong dan sumber protein dan lemak yang baik.
- Ulat lilin (Waxworms): Tinggi lemak dan harus diberikan sesekali.
- Belalang: Pilihan yang baik untuk tarantula dan kalajengking yang lebih besar, umum tersedia di Eropa dan wilayah lain.
Frekuensi Pemberian Pakan
Frekuensi pemberian pakan tergantung pada usia dan ukuran tarantula atau kalajengking. Spiderling (tarantula muda) harus diberi makan lebih sering (2-3 kali seminggu) daripada dewasa (sekali setiap 1-2 minggu). Kalajengking juga memiliki jadwal makan yang serupa, meskipun yang dewasa bisa tidak makan selama berminggu-minggu, terutama selama periode ganti kulit. Amati abdomen hewan Anda; abdomen yang montok menunjukkan tarantula atau kalajengking yang cukup makan, sementara abdomen yang menyusut menunjukkan bahwa ia perlu diberi makan.
Teknik Pemberian Pakan
Mangsa hidup dapat dilepaskan ke dalam kandang. Beberapa pemelihara lebih suka menawarkan mangsa secara langsung menggunakan penjepit untuk mencegah mangsa melarikan diri atau bersembunyi. Buang sisa mangsa yang tidak dimakan setelah 24 jam untuk mencegahnya membuat tarantula atau kalajengking stres. Jangan pernah meninggalkan jangkrik hidup di dalam kandang selama masa ganti kulit, karena mereka berpotensi membahayakan hewan yang tidak berdaya tersebut.
Air
Tarantula dan kalajengking memperoleh sebagian besar kelembapan dari mangsanya. Namun, wadah air yang dangkal harus selalu tersedia. Wadah air harus cukup dangkal untuk mencegah tarantula atau kalajengking tenggelam. Anda juga dapat menyemprot kandang secara teratur untuk memberikan kelembapan tambahan, terutama untuk spesies tropis.
Penanganan
Menangani tarantula dan kalajengking umumnya tidak disarankan, karena dapat membuat hewan stres dan meningkatkan risiko gigitan atau sengatan. Namun, jika penanganan diperlukan (misalnya, untuk perawatan kandang atau pemeriksaan kesehatan), lakukan tindakan pencegahan berikut:
Penanganan Tarantula
- Nilai temperamen tarantula: Amati perilaku tarantula sebelum mencoba menanganinya. Jika defensif atau gelisah, jangan menanganinya.
- Gunakan sikat lembut: Bujuk tarantula secara perlahan ke atas sikat lembut atau ke dalam wadah.
- Hindari gerakan tiba-tiba: Bergeraklah perlahan dan hati-hati untuk menghindari mengejutkan tarantula.
- Tangani di atas permukaan yang lembut: Jika tarantula jatuh, kemungkinannya kecil untuk terluka.
- Jangan pernah menangani tarantula yang akan berganti kulit: Selama ganti kulit, tarantula sangat rentan.
Catatan Penting: Beberapa spesies tarantula memiliki rambut urtikasi di abdomen mereka, yang dapat mereka lepaskan sebagai mekanisme pertahanan. Rambut ini dapat menyebabkan iritasi dan reaksi alergi pada manusia. Kenakan sarung tangan dan pelindung mata saat menangani spesies ini.
Penanganan Kalajengking
- Jangan pernah menangani kalajengking berbisa: Hanya pemelihara berpengalaman yang boleh menangani kalajengking, dan hanya dengan sangat hati-hati. Penanganan kalajengking berbisa harus dihindari sama sekali.
- Gunakan penjepit atau forsep panjang: Jika perlu memindahkan kalajengking, gunakan penjepit atau forsep panjang untuk memegangnya dengan lembut di bagian ekor.
- Hindari meremas kalajengking: Berikan tekanan secukupnya untuk mencegahnya melarikan diri.
- Waspadai sengatnya: Jaga agar sengat kalajengking menjauhi Anda.
Ganti Kulit (Molting)
Ganti kulit adalah proses alami di mana tarantula dan kalajengking melepaskan kerangka luarnya (eksoskeleton). Selama proses ini, mereka sangat rentan dan tidak boleh diganggu.
Tanda-tanda Ganti Kulit
- Nafsu makan berkurang: Tarantula atau kalajengking mungkin berhenti makan beberapa hari atau minggu sebelum ganti kulit.
- Penggelapan abdomen: Abdomen mungkin tampak lebih gelap atau lebih berkilau.
- Lesu: Tarantula atau kalajengking mungkin menjadi kurang aktif.
- Menyendiri: Tarantula atau kalajengking mungkin menghabiskan lebih banyak waktu bersembunyi.
- Membuat alas ganti kulit: Tarantula sering kali memintal alas sutra sebagai tempat untuk berganti kulit.
Selama Ganti Kulit
- Jangan ganggu tarantula atau kalajengking: Hindari menangani atau memindahkan hewan.
- Jaga kelembapan: Pastikan kelembapan cukup tinggi untuk mencegah eksoskeleton mengering.
- Buang mangsa yang tidak dimakan: Mangsa hidup dapat membahayakan hewan yang tidak berdaya selama ganti kulit.
Setelah Ganti Kulit
- Jangan langsung memberi makan tarantula atau kalajengking: Tunggu beberapa hari agar eksoskeleton mengeras.
- Buang eksoskeleton lama: Setelah tarantula atau kalajengking mengeras, Anda dapat membuang eksoskeleton lama dari kandang. Ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi jenis kelamin.
Kesehatan dan Masalah Umum
Tarantula dan kalajengking umumnya adalah makhluk yang kuat, tetapi mereka dapat rentan terhadap masalah kesehatan tertentu.
Dehidrasi
Dehidrasi dapat terjadi jika kelembapan terlalu rendah atau jika tarantula atau kalajengking tidak memiliki akses ke air. Tanda-tanda dehidrasi termasuk kelesuan, abdomen yang menyusut, dan kesulitan berganti kulit. Untuk mencegah dehidrasi, pertahankan tingkat kelembapan yang benar dan sediakan wadah air yang dangkal.
Tungau
Tungau adalah parasit kecil yang dapat menyerang tarantula dan kalajengking. Mereka sulit dilihat dengan mata telanjang. Tanda-tanda infestasi tungau termasuk perawatan diri yang berlebihan, bintik-bintik putih atau merah pada tubuh, dan kelesuan. Tungau dapat diobati dengan semprotan anti-tungau komersial yang dirancang untuk reptil dan invertebrata, atau dengan meningkatkan ventilasi dan mengurangi kelembapan. Memperkenalkan tungau yang bermanfaat (tungau predator) juga dapat membantu mengendalikan populasi tungau. Konsultasikan dengan dokter hewan yang berspesialisasi dalam hewan peliharaan eksotis untuk pilihan perawatan terbaik.
Infeksi Jamur
Infeksi jamur dapat terjadi jika kandang terlalu lembap atau jika tarantula atau kalajengking terluka. Tanda-tanda infeksi jamur termasuk bercak putih atau abu-abu pada tubuh. Infeksi jamur dapat diobati dengan obat antijamur yang diresepkan oleh dokter hewan.
Cedera
Cedera dapat terjadi jika tarantula atau kalajengking jatuh atau diserang oleh mangsa. Obati luka ringan dengan larutan antiseptik. Cari perawatan hewan untuk cedera yang lebih serius.
Diskenesia/"Sindrom Berputar"
Diskenesia, kadang-kadang disebut sebagai "sindrom berputar," adalah kondisi neurologis yang kurang dipahami yang dapat mempengaruhi tarantula. Ini bermanifestasi sebagai gerakan tak sadar, seperti berkedut, berputar, dan kesulitan mengoordinasikan anggota tubuhnya. Penyebab pastinya tidak diketahui, dan pilihan pengobatannya terbatas. Beberapa pemelihara telah melaporkan keberhasilan dengan menyesuaikan faktor lingkungan, seperti suhu dan kelembapan, sementara yang lain percaya itu mungkin terkait dengan racun tertentu atau kekurangan nutrisi. Konsultasikan dengan dokter hewan yang berspesialisasi dalam hewan peliharaan eksotis untuk mendapatkan panduan.
Pertimbangan Hukum dan Etis
Sebelum memelihara tarantula atau kalajengking, teliti hukum dan peraturan di daerah Anda mengenai kepemilikan hewan peliharaan eksotis. Beberapa spesies mungkin dilarang atau memerlukan izin. Penting juga untuk mempertimbangkan implikasi etis dari memelihara hewan-hewan ini. Pastikan Anda mampu memberikan perawatan dan habitat yang sesuai untuk spesies yang Anda pelihara. Hindari membeli hewan yang ditangkap secara ilegal dari alam liar. Dukung peternak dan pengecer yang memprioritaskan kesehatan dan kesejahteraan hewan mereka.
Perspektif Global: Undang-undang mengenai kepemilikan hewan eksotis sangat bervariasi. Misalnya, di beberapa bagian Australia, memelihara arachnida sebagai hewan peliharaan adalah ilegal. Sebaliknya, beberapa negara Eropa memiliki peraturan yang lebih longgar, tetapi mungkin memerlukan izin untuk spesies berbisa tertentu. Selalu periksa peraturan setempat Anda sebelum memelihara hewan peliharaan eksotis apa pun.
Pembiakan (Tingkat Lanjut)
Membiakkan tarantula dan kalajengking adalah topik tingkat lanjut yang memerlukan pengetahuan dan pengalaman yang signifikan. Sebelum mencoba membiakkan hewan-hewan ini, teliti persyaratan spesifik dari spesies yang Anda tangani. Pembiakan bisa jadi menantang dan memakan waktu, dan penting untuk bersiap merawat keturunannya.
Pembiakan Tarantula
- Penentuan jenis kelamin (Sexing): Menentukan jenis kelamin tarantula bisa jadi menantang, terutama pada individu muda. Jantan dewasa biasanya memiliki kait tibia (taji di kaki depan) dan pedipalpus yang membesar. Betina tidak memiliki fitur ini. Memeriksa eksoskeleton yang telah dilepaskan juga dapat membantu menentukan jenis kelamin.
- Perkawinan: Perkenalkan jantan ke kandang betina di bawah pengawasan ketat. Jantan akan melakukan tarian kawin untuk menarik betina. Jika betina reseptif, ia akan membiarkan jantan memasukkan pedipalpusnya ke dalam epigynum (lubang kelamin) miliknya.
- Kantung telur (Eggsack): Setelah kawin, betina akan membuat kantung telur dan menjaganya dengan ganas. Masa inkubasi bervariasi tergantung pada spesiesnya.
- Anak tarantula (Spiderlings): Setelah anak tarantula menetas, mereka dapat dibesarkan dalam wadah individu atau secara komunal.
Pembiakan Kalajengking
- Penentuan jenis kelamin (Sexing): Kalajengking jantan dan betina dapat dibedakan berdasarkan ukuran dan bentuk pektin mereka (organ sensorik di bagian bawah abdomen).
- Perkawinan: Ritual kawin kalajengking rumit dan bisa berbahaya. Jantan akan memegang capit betina dan membawanya menari. Dia kemudian akan menyimpan spermatofor (paket sperma) di tanah, yang akan diambil oleh betina dengan operkulum genitalnya.
- Kehamilan (Gestation): Kalajengking betina bersifat vivipar, artinya mereka melahirkan anak hidup. Masa kehamilan bervariasi tergantung pada spesiesnya.
- Anak kalajengking (Scorplings): Anak kalajengking akan menunggangi punggung induknya selama beberapa minggu sampai mereka berganti kulit untuk pertama kalinya.
Sumber Daya dan Bacaan Lebih Lanjut
Ada banyak sumber daya yang tersedia untuk membantu Anda mempelajari lebih lanjut tentang pemeliharaan tarantula dan kalajengking. Forum online, buku, dan pemelihara berpengalaman dapat memberikan informasi dan dukungan yang berharga.
- Forum Online: Arachnoboards, Tom Moran's Tarantulas
- Buku: "The Tarantula Keeper's Guide" oleh Stanley A. Schultz dan Marguerite J. Schultz, "Keeping and Breeding Arachnids" oleh Harald Meier
Kesimpulan
Memelihara tarantula dan kalajengking bisa menjadi pengalaman yang berharga dan mendidik. Dengan memberikan perawatan dan habitat yang sesuai, Anda dapat memastikan kesehatan dan kesejahteraan makhluk-makhluk menakjubkan ini. Ingatlah untuk meneliti persyaratan spesifik dari spesies yang Anda pelihara dan untuk memprioritaskan kesejahteraan mereka. Selalu hormati hewan-hewan ini dan lingkungan alaminya. Dengan dedikasi dan praktik yang bertanggung jawab, Anda dapat menikmati keajaiban dunia arachnida selama bertahun-tahun yang akan datang.