Bahasa Indonesia

Selami lebih dalam dunia biologi kelautan yang menakjubkan. Temukan ilmu di balik ekosistem laut, kehidupan laut, upaya konservasi, dan jalur karier. Perspektif global untuk calon ahli biologi kelautan.

Ilmu Biologi Kelautan: Menjelajahi Alam Bawah Air Bumi

Lautan, yang menutupi lebih dari 70% planet kita, sebagian besar masih belum dijelajahi. Di dalam luasnya terbentang permadani kehidupan yang semarak, dari plankton mikroskopis hingga paus raksasa. Biologi kelautan, studi ilmiah tentang ekosistem bawah air dan penghuninya, adalah bidang dinamis yang terus-menerus mengungkap keajaiban baru dan menghadapi tantangan kritis. Panduan ini memberikan gambaran komprehensif tentang biologi kelautan, yang dirancang untuk audiens global yang tertarik untuk memahami dan berkontribusi pada kesehatan lautan kita.

Apa itu Biologi Kelautan?

Biologi kelautan adalah ilmu multidisiplin, yang mengambil dari biologi, kimia, fisika, dan geologi untuk memahami interaksi kompleks dalam lingkungan laut. Ahli biologi kelautan mempelajari berbagai topik, termasuk:

Cakupan biologi kelautan sangat luas, menawarkan berbagai bidang spesialisasi. Beberapa ahli biologi kelautan fokus pada spesies tertentu, seperti penyu atau hiu. Yang lain mungkin berspesialisasi dalam habitat tertentu, seperti hutan bakau atau muara. Masih ada yang lain yang mendalami aspek spesifik ekosistem laut, seperti efek pengasaman laut atau dampak polusi plastik.

Disiplin Utama dalam Biologi Kelautan

Biologi kelautan mencakup berbagai spesialisasi, masing-masing menyumbangkan perspektif unik untuk pemahaman kita tentang lautan. Berikut adalah beberapa yang paling menonjol:

Oseanografi

Oseanografi adalah studi yang lebih luas tentang lautan, termasuk sifat fisik, kimia, dan geologisnya. Oseanografer fisik mempelajari arus, gelombang, dan pasang surut; oseanografer kimia menyelidiki komposisi lautan; dan oseanografer geologi memeriksa dasar laut dan sejarahnya. Oseanografi memberikan konteks dasar untuk memahami kehidupan laut dan lingkungannya.

Ekologi Kelautan

Ekologi kelautan berfokus pada interaksi antara organisme laut dan lingkungannya. Ini termasuk mempelajari jaring-jaring makanan, hubungan predator-mangsa, dan dampak perubahan lingkungan terhadap populasi laut. Ahli ekologi kelautan sangat penting dalam memahami bagaimana ekosistem berfungsi dan bagaimana mereka dipengaruhi oleh aktivitas manusia. Misalnya, mempelajari efek polusi plastik pada fitoplankton di Pasifik Utara atau dampak peristiwa pemutihan karang pada ekosistem terumbu di Karibia.

Zoologi Kelautan

Zoologi kelautan adalah studi tentang hewan yang hidup di lautan. Ini mencakup beragam organisme, dari zooplankton mikroskopis hingga hewan terbesar di Bumi, yaitu paus. Ahli zoologi kelautan mempelajari anatomi, fisiologi, perilaku, dan evolusi hewan laut. Seorang ahli zoologi kelautan mungkin mempelajari pola migrasi paus bungkuk di lepas pantai Australia atau perilaku makan berang-berang laut di Pasifik Barat Laut Amerika Serikat.

Botani Kelautan

Botani kelautan, juga dikenal sebagai fikologi, berfokus pada studi tentang tumbuhan dan alga laut. Ini termasuk memahami peran mereka dalam produksi primer (menghasilkan energi melalui fotosintesis), interaksi ekologis mereka, dan pentingnya mereka dalam ekosistem laut. Ahli botani kelautan mungkin mempelajari peran hutan kelp dalam menyediakan habitat bagi kehidupan laut di perairan lepas California atau dampak ledakan alga berbahaya pada populasi kerang di Laut Baltik.

Mikrobiologi Kelautan

Mikrobiologi kelautan berfokus pada mikroorganisme di lautan, termasuk bakteri, virus, dan arkea. Organisme ini memainkan peran penting dalam siklus nutrisi, dekomposisi, dan kesehatan keseluruhan ekosistem laut. Ahli mikrobiologi kelautan mempelajari keragaman, fungsi, dan dampak dari organisme mikroskopis ini. Bidang ini penting untuk memahami kesehatan laut dan efek polusi serta perubahan iklim. Misalnya, seorang ahli mikrobiologi kelautan mungkin terlibat dalam meneliti peran mikroorganisme dalam bioremediasi, menggunakannya untuk mengurai tumpahan minyak.

Ekosistem Laut Utama di Seluruh Dunia

Lautan bukanlah lingkungan yang homogen. Ia terdiri dari ekosistem yang beragam, masing-masing dengan karakteristik dan penghuni uniknya sendiri. Memahami ekosistem ini sangat penting untuk upaya konservasi yang efektif.

Terumbu Karang

Terumbu karang adalah salah satu ekosistem paling beragam secara hayati di Bumi, sering disebut sebagai hutan hujan di laut. Ditemukan di perairan hangat dan dangkal, terumbu karang dibangun oleh koloni polip karang, yang mengeluarkan kerangka kalsium karbonat. Struktur ini menyediakan habitat bagi beragam kehidupan laut, termasuk ikan, invertebrata, dan alga. Terumbu karang sangat penting untuk perlindungan pesisir, mendukung perikanan, dan memberikan pendapatan pariwisata. Sayangnya, mereka berada di bawah ancaman signifikan dari perubahan iklim (pemutihan karang), polusi, dan praktik penangkapan ikan yang merusak. Contoh: Great Barrier Reef (Australia), Mesoamerican Reef (Amerika Tengah), dan terumbu karang di Maladewa.

Hutan Kelp

Hutan kelp adalah hutan bawah air yang dibentuk oleh alga cokelat besar yang disebut kelp. Hutan ini menyediakan habitat dan makanan bagi berbagai spesies laut, mirip dengan hutan terestrial. Mereka biasanya ditemukan di perairan yang lebih dingin dan kaya nutrisi. Hutan kelp sangat penting untuk perlindungan pesisir, penyerapan karbon, dan mendukung perikanan. Ancaman terhadap hutan kelp termasuk penggembalaan bulu babi, perubahan iklim, dan polusi. Contoh: Hutan kelp di lepas pantai California (AS), Chili, dan Selandia Baru.

Muara

Muara adalah badan air pesisir yang sebagian tertutup di mana air tawar dari sungai dan aliran bercampur dengan air asin dari lautan. Mereka adalah ekosistem yang sangat produktif, berfungsi sebagai tempat pembibitan bagi banyak spesies laut. Muara sangat penting untuk mendukung perikanan, menyediakan habitat bagi burung migran, dan menyaring polutan. Mereka rentan terhadap polusi, hilangnya habitat, dan kenaikan permukaan laut. Contoh: Chesapeake Bay (AS), Muara Sungai Amazon (Brasil), dan Muara Thames (Inggris).

Hutan Bakau

Hutan bakau adalah ekosistem pesisir yang didominasi oleh pohon dan semak yang toleran terhadap garam. Mereka menyediakan habitat, melindungi garis pantai dari erosi, dan berfungsi sebagai tempat pembibitan bagi ikan dan spesies laut lainnya. Hutan bakau ditemukan di wilayah tropis dan subtropis di seluruh dunia. Mereka terancam oleh deforestasi, pembangunan pesisir, dan perubahan iklim. Contoh: Hutan bakau di Sundarbans (Bangladesh dan India), Everglades (AS), dan wilayah pesisir di Asia Tenggara.

Laut Dalam

Laut dalam adalah wilayah lautan yang luas dan sebagian besar belum dijelajahi di bawah zona fotik (tempat sinar matahari menembus). Meskipun kekurangan sinar matahari, laut dalam menampung keragaman kehidupan yang mengejutkan, termasuk organisme unik yang beradaptasi dengan kondisi ekstrem. Ekosistem laut dalam seringkali bergantung pada bahan organik yang tenggelam dari permukaan. Ancaman termasuk penambangan laut dalam dan polusi. Contoh: Komunitas ventilasi hidrotermal, dataran abisal.

Lautan Terbuka (Zona Pelagis)

Lautan terbuka, atau zona pelagis, adalah hamparan air yang luas jauh dari pantai dan dasar laut. Ini mendukung berbagai macam organisme, dari plankton mikroskopis hingga mamalia laut besar. Lautan terbuka sangat penting untuk regulasi iklim global dan siklus karbon. Ancaman termasuk penangkapan ikan berlebihan, polusi plastik, dan perubahan iklim. Contoh: Laut Sargasso, area dengan produktivitas fitoplankton yang tinggi.

Kehidupan Laut: Sekilas tentang Dunia Bawah Air

Keanekaragaman kehidupan laut sangat menakjubkan, dari mikroba terkecil hingga hewan terbesar di Bumi. Berikut adalah beberapa contoh organisme laut yang menarik:

Mamalia Laut

Mamalia laut meliputi paus, lumba-lumba, anjing laut, singa laut, dan berang-berang laut. Mamalia ini beradaptasi dengan kehidupan di air, tetapi mereka masih bernapas udara. Mereka memainkan peran penting dalam ekosistem laut dan seringkali menjadi predator puncak. Contoh: Paus biru (hewan terbesar di Bumi), lumba-lumba (dikenal karena kecerdasannya), dan anjing laut (beradaptasi untuk darat dan air). Melindungi habitat mamalia laut adalah komponen penting dari konservasi laut.

Ikan

Ikan adalah kelompok vertebrata air yang sangat beragam. Mereka menunjukkan berbagai macam adaptasi, dari tubuh ramping tuna hingga bentuk pipih ikan pipih. Mereka memainkan peran penting dalam jaring-jaring makanan laut dan merupakan sumber makanan yang signifikan bagi manusia. Contoh: Tuna (penting untuk perikanan global), hiu (predator puncak), dan ikan terumbu karang (menampilkan warna dan pola yang semarak).

Invertebrata

Invertebrata laut mencakup beragam hewan tanpa tulang punggung, seperti karang, ubur-ubur, krustasea (kepiting, lobster, udang), moluska (cumi-cumi, gurita, kerang), dan ekinodermata (bintang laut, bulu babi). Mereka memainkan peran penting dalam ekosistem laut, menyediakan habitat, makanan, dan berkontribusi pada siklus nutrisi. Contoh: Karang (membentuk dasar terumbu karang), ubur-ubur (seringkali dengan tentakel penyengat), dan krustasea (penting untuk perikanan dan jaring-jaring makanan). Invertebrata seringkali sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan laut, menjadikannya indikator yang baik untuk kesehatan ekosistem.

Tumbuhan dan Alga Laut

Tumbuhan dan alga laut adalah produsen utama di banyak ekosistem laut, mengubah sinar matahari menjadi energi melalui fotosintesis. Mereka membentuk dasar jaring-jaring makanan, mendukung semua kehidupan lainnya. Contoh: Lamun (menyediakan habitat dan menstabilkan sedimen), kelp (membentuk hutan bawah air), dan fitoplankton (alga mikroskopis yang membentuk dasar jaring-jaring makanan pelagis).

Ancaman terhadap Ekosistem Laut dan Upaya Konservasi

Ekosistem laut menghadapi banyak ancaman, banyak di antaranya disebabkan oleh manusia. Memahami ancaman ini sangat penting untuk mengembangkan strategi konservasi yang efektif.

Perubahan Iklim

Perubahan iklim, yang didorong oleh emisi gas rumah kaca, adalah salah satu ancaman paling signifikan terhadap ekosistem laut. Hal ini menyebabkan pemanasan laut, pengasaman laut, dan kenaikan permukaan laut. Pemanasan laut berkontribusi pada pemutihan karang, perubahan distribusi spesies, dan intensifikasi peristiwa cuaca ekstrem. Pengasaman laut mengurangi kemampuan organisme laut untuk membangun cangkang dan kerangka. Kenaikan permukaan laut menenggelamkan habitat pesisir. Sebagai contoh, peningkatan suhu permukaan laut di Samudra Pasifik telah menyebabkan peristiwa pemutihan karang yang luas di Great Barrier Reef. Kolaborasi internasional, seperti Perjanjian Paris, bertujuan untuk memitigasi perubahan iklim dan dampaknya terhadap lingkungan laut.

Polusi

Polusi laut berasal dari berbagai sumber, termasuk sampah plastik, tumpahan minyak, limpasan bahan kimia, dan polusi suara. Polusi plastik, khususnya, menjadi masalah yang berkembang, karena serpihan plastik terakumulasi di lautan, membahayakan kehidupan laut melalui konsumsi, keterikatan, dan degradasi habitat. Tumpahan minyak dapat memiliki dampak yang menghancurkan pada organisme dan ekosistem laut. Limpasan bahan kimia dari pertanian dan industri dapat mencemari perairan pesisir dan membahayakan kehidupan laut. Polusi suara dari pengiriman dan aktivitas manusia lainnya dapat mengganggu perilaku dan komunikasi hewan laut. Contoh dampak polusi: Great Pacific Garbage Patch (akumulasi plastik), tumpahan minyak di Teluk Meksiko, dan efek limpasan pertanian pada terumbu karang di Karibia. Upaya internasional untuk mengatasi polusi mencakup peraturan tentang produksi plastik dan pengelolaan limbah, serta tanggapan terhadap tumpahan minyak dan insiden polusi lainnya. Banyak negara menerapkan skema tanggung jawab produsen yang diperluas untuk mengelola sampah plastik secara lebih efektif.

Penangkapan Ikan Berlebihan dan Praktik Penangkapan Ikan yang Tidak Berkelanjutan

Penangkapan ikan berlebihan dan praktik penangkapan ikan yang tidak berkelanjutan menghabiskan stok ikan, mengganggu jaring-jaring makanan laut, dan merusak habitat laut. Alat tangkap, seperti pukat dasar, dapat merusak habitat sensitif, seperti terumbu karang dan padang lamun. Praktik penangkapan ikan yang tidak berkelanjutan juga dapat menyebabkan tangkapan sampingan (bycatch), yaitu penangkapan spesies non-target secara tidak sengaja, seperti lumba-lumba, burung laut, dan penyu. Contoh: Penurunan stok ikan kod di Atlantik Utara karena penangkapan ikan berlebihan, dampak pukat dasar pada ekosistem laut dalam, dan tangkapan sampingan penyu di jaring pukat udang. Upaya konservasi meliputi penerapan kuota penangkapan ikan yang berkelanjutan, pembentukan kawasan perlindungan laut, dan pengembangan alat tangkap yang lebih selektif. Organisasi seperti Marine Stewardship Council (MSC) bekerja untuk mensertifikasi perikanan berkelanjutan secara global.

Perusakan Habitat

Pembangunan pesisir, deforestasi, dan aktivitas manusia lainnya dapat merusak atau mendegradasi habitat laut. Misalnya, perusakan hutan bakau dan padang lamun dapat mengurangi perlindungan pesisir dan produktivitas perikanan. Perusakan terumbu karang juga merupakan bentuk utama perusakan habitat. Konversi lahan basah pesisir menjadi daerah perkotaan telah secara signifikan mengurangi habitat yang tersedia untuk burung migran dan satwa liar lainnya. Contoh: Perusakan hutan bakau untuk akuakultur, konversi terumbu karang menjadi fasilitas pariwisata, dan hilangnya padang lamun karena pengerukan. Upaya untuk mengatasi perusakan habitat meliputi rencana pengelolaan zona pesisir, restorasi habitat yang terdegradasi, dan pembentukan kawasan perlindungan laut (KPL).

Karier di Bidang Biologi Kelautan

Biologi kelautan menawarkan berbagai jalur karier bagi mereka yang bersemangat tentang lautan. Karier ini memerlukan beragam keterampilan dan pengetahuan, dan seringkali melibatkan kombinasi kerja lapangan, penelitian laboratorium, dan analisis data.

Ilmuwan Peneliti

Ilmuwan peneliti kelautan melakukan penelitian ilmiah tentang berbagai aspek kehidupan dan ekosistem laut. Mereka merancang dan melakukan eksperimen, menganalisis data, menulis publikasi ilmiah, dan mempresentasikan temuan mereka di konferensi. Ilmuwan peneliti dapat bekerja di universitas, lembaga pemerintah, atau lembaga penelitian. Seorang ilmuwan peneliti mungkin terlibat dalam mempelajari efek pengasaman laut pada terumbu karang di Filipina.

Profesor/Pendidik

Profesor dan pendidik mengajar mata kuliah biologi kelautan di universitas dan perguruan tinggi. Mereka melakukan penelitian, membimbing mahasiswa, dan berkontribusi pada kemajuan pengetahuan ilmiah. Mereka dapat bekerja di universitas atau perguruan tinggi di seluruh dunia. Seorang profesor biologi kelautan mungkin mengajar mata kuliah ekologi kelautan di sebuah universitas di Amerika Serikat atau memimpin ekspedisi penelitian di Arktik.

Konservasionis Kelautan

Konservasionis kelautan bekerja untuk melindungi dan mengelola sumber daya laut. Mereka dapat bekerja untuk lembaga pemerintah, organisasi non-pemerintah (LSM), atau organisasi internasional. Mereka mengembangkan dan menerapkan strategi konservasi, melakukan program penjangkauan dan pendidikan, dan mengadvokasi kebijakan yang melindungi ekosistem laut. Konservasionis kelautan dapat bekerja pada proyek untuk merestorasi terumbu karang di Karibia atau melindungi mamalia laut di Arktik. Seorang konservasionis kelautan mungkin terlibat dalam mendirikan kawasan perlindungan laut di Laut Mediterania.

Akuaris

Akuaris merawat hewan laut di akuarium. Mereka menjaga kesehatan hewan, memantau kualitas air, dan mendidik masyarakat tentang kehidupan laut. Mereka dapat bekerja di akuarium publik, kebun binatang, atau fasilitas penelitian. Seorang akuaris mungkin terlibat dalam merawat penyu laut yang terancam punah di sebuah akuarium di Jepang atau bekerja dengan mamalia laut di taman laut di Amerika Serikat.

Ahli Biologi Perikanan

Ahli biologi perikanan mempelajari populasi ikan dan mengelola sumber daya perikanan. Mereka menilai stok ikan, mengembangkan peraturan penangkapan ikan, dan bekerja untuk memastikan keberlanjutan perikanan. Mereka sering bekerja untuk lembaga pemerintah. Ahli biologi perikanan mungkin terlibat dalam mengelola perikanan di Laut Utara atau menilai dampak perubahan iklim pada populasi ikan di Samudra Pasifik.

Spesialis Kebijakan Kelautan

Spesialis kebijakan kelautan bekerja untuk mengembangkan dan menerapkan kebijakan yang melindungi ekosistem laut. Mereka dapat bekerja untuk lembaga pemerintah, organisasi internasional, atau LSM. Mereka menganalisis data ilmiah, menulis rekomendasi kebijakan, dan mengadvokasi peraturan lingkungan. Seorang spesialis kebijakan kelautan mungkin bekerja pada perjanjian internasional untuk mengurangi polusi plastik di lautan atau untuk melindungi mamalia laut dari keterikatan pada alat tangkap.

Pilihan Karier Lainnya

Di luar contoh-contoh di atas, biologi kelautan menawarkan berbagai kemungkinan karier lainnya, termasuk:

Menjadi Ahli Biologi Kelautan: Pendidikan dan Keterampilan

Karier di bidang biologi kelautan biasanya memerlukan latar belakang akademis yang kuat, keterampilan yang relevan, dan hasrat untuk lautan. Jalan untuk menjadi ahli biologi kelautan umumnya melibatkan hal-hal berikut:

Pendidikan

Gelar sarjana dalam biologi, biologi kelautan, atau bidang terkait biasanya merupakan persyaratan pendidikan minimum. Gelar magister dan doktoral seringkali diperlukan untuk posisi yang berorientasi pada penelitian. Pendidikan harus mencakup berbagai topik termasuk biologi, kimia, fisika, dan statistik. Mahasiswa sering mendapatkan pengalaman lapangan melalui magang, proyek penelitian, dan kerja sukarela. Contoh: Seorang mahasiswa yang tertarik pada ekologi terumbu karang dapat mengejar gelar sarjana dalam biologi kelautan, diikuti oleh gelar magister dalam penelitian terumbu karang, dan kemudian PhD yang berfokus pada efek perubahan iklim pada terumbu karang di Samudra Hindia.

Keterampilan Utama

Ahli biologi kelautan membutuhkan berbagai keterampilan, termasuk:

Pengalaman Praktis

Memperoleh pengalaman praktis melalui magang, kerja sukarela, dan proyek penelitian sangat dianjurkan. Pengalaman ini memberikan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan, membangun jaringan dengan para profesional, dan menjelajahi berbagai jalur karier. Contohnya termasuk menjadi sukarelawan di pusat penelitian kelautan, membantu penelitian tentang perilaku paus, atau magang di organisasi konservasi laut. Seorang mahasiswa yang tertarik pada karier di bidang biologi kelautan harus secara aktif mencari peluang untuk mendapatkan pengalaman langsung, seperti berpartisipasi dalam proyek penelitian lapangan, bekerja di akuarium, atau menjadi sukarelawan dengan organisasi konservasi.

Masa Depan Biologi Kelautan

Bidang biologi kelautan terus berkembang, didorong oleh penemuan baru, kemajuan teknologi, dan urgensi yang semakin meningkat untuk mengatasi tantangan lingkungan. Beberapa tren sedang membentuk masa depan bidang ini:

Kemajuan Teknologi

Kemajuan teknologi merevolusi cara para ahli biologi kelautan mempelajari lautan. Ini termasuk:

Fokus pada Konservasi dan Keberlanjutan

Ada fokus yang berkembang pada konservasi dan keberlanjutan dalam biologi kelautan. Ini termasuk upaya untuk melindungi habitat laut, mengelola perikanan secara berkelanjutan, dan mengurangi dampak polusi dan perubahan iklim. Contoh upaya konservasi meliputi pembentukan kawasan perlindungan laut, restorasi terumbu karang dan habitat terdegradasi lainnya, dan pengembangan praktik penangkapan ikan yang berkelanjutan. Kerja sama internasional menjadi semakin penting, dengan organisasi seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa memainkan peran kunci dalam mengoordinasikan upaya konservasi.

Penelitian Interdisipliner

Biologi kelautan menjadi semakin interdisipliner, dengan para peneliti berkolaborasi di berbagai bidang. Ini termasuk mengintegrasikan penelitian biologi dengan oseanografi, kimia, fisika, teknik, dan ilmu sosial. Pendekatan ini memungkinkan pemahaman yang lebih holistik tentang ekosistem laut dan memberikan solusi yang lebih efektif untuk masalah lingkungan. Contoh: Kolaborasi antara ahli biologi kelautan dan insinyur untuk mengembangkan praktik akuakultur yang berkelanjutan atau kemitraan antara ilmuwan kelautan dan ilmuwan sosial untuk mempelajari dimensi manusia dari konservasi laut.

Mengatasi Dampak Perubahan Iklim

Ahli biologi kelautan memainkan peran penting dalam memahami dan mengatasi dampak perubahan iklim pada ekosistem laut. Ini termasuk mempelajari pemanasan laut, pengasaman laut, kenaikan permukaan laut, dan efek dari peristiwa cuaca ekstrem. Para peneliti bekerja untuk mengembangkan strategi untuk memitigasi perubahan iklim dan beradaptasi dengan dampaknya. Contoh: Penelitian tentang pemutihan karang dan dampaknya pada ekosistem terumbu, studi tentang dampak pengasaman laut pada populasi kerang, dan upaya untuk merestorasi habitat pesisir yang dapat menjadi penyangga terhadap kenaikan permukaan laut. Pengembangan dan implementasi strategi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim adalah area fokus utama.

Kesimpulan

Biologi kelautan adalah bidang yang dinamis dan vital, menawarkan perjalanan yang menarik ke dunia bawah air. Dari plankton terkecil hingga paus terbesar, lautan penuh dengan kehidupan, dan kesehatannya sangat penting bagi kesejahteraan planet kita. Dengan mempelajari ekosistem laut, memahami ancaman yang dihadapinya, dan berkontribusi pada upaya konservasi, ahli biologi kelautan memainkan peran penting dalam menjaga masa depan lautan kita dan kehidupan yang didukungnya. Bagi calon ahli biologi kelautan di seluruh dunia, peluang untuk berkontribusi pada bidang penting ini sangat luas dan beragam. Masa depan lautan kita bergantung pada dedikasi dan inovasi para ilmuwan kelautan dan komitmen komunitas global untuk melindungi sumber daya yang berharga ini.

Ilmu Biologi Kelautan: Menjelajahi Alam Bawah Air Bumi | MLOG