Jelajahi beragam strategi pembiayaan real estat untuk investasi properti global. Temukan opsi pendanaan kreatif, dari hipotek tradisional hingga keuangan alternatif inovatif.
Pilihan Pembiayaan Real Estat: Pendanaan Kreatif untuk Investasi Properti
Menavigasi dunia investasi real estat membutuhkan pemahaman yang mendalam tentang pilihan pembiayaan. Panduan komprehensif ini menjelajahi berbagai strategi, dari hipotek tradisional hingga sumber pendanaan alternatif yang inovatif, yang dirancang untuk memberdayakan investor secara global. Apakah Anda seorang profesional berpengalaman atau penggemar pemula, memahami pilihan ini sangat penting untuk mengamankan investasi properti Anda dan memaksimalkan keuntungan Anda.
Memahami Dasar-Dasar Pembiayaan Real Estat
Sebelum menyelami pembiayaan kreatif, penting untuk memahami konsep dasar pendanaan real estat. Ini termasuk memahami berbagai jenis pinjaman, peran pemberi pinjaman, dan faktor-faktor yang memengaruhi suku bunga dan persyaratan pinjaman. Elemen-elemen ini berfungsi sebagai dasar di mana semua strategi investasi dibangun.
Hipotek Tradisional: Landasan Investasi Properti
Hipotek tradisional tetap menjadi bentuk pembiayaan real estat yang paling umum. Pinjaman ini biasanya ditawarkan oleh bank, koperasi kredit, dan lembaga keuangan lainnya. Mereka menyediakan sejumlah besar modal untuk pembelian properti, memungkinkan investor untuk memanfaatkan investasi mereka. Aspek utama dari hipotek tradisional meliputi:
- Uang Muka: Persentase dari harga pembelian properti yang dibayarkan di muka. Ukuran uang muka secara signifikan memengaruhi persyaratan hipotek dan suku bunga. Uang muka yang lebih rendah seringkali menyebabkan suku bunga yang lebih tinggi dan mungkin memerlukan asuransi hipotek pribadi (PMI).
- Suku Bunga: Biaya meminjam uang, dinyatakan sebagai persentase. Suku bunga dapat bersifat tetap (tetap konstan selama jangka waktu pinjaman) atau variabel (menyesuaikan secara berkala berdasarkan kondisi pasar).
- Jangka Waktu Pinjaman: Lamanya waktu peminjam harus membayar kembali pinjaman. Jangka waktu yang umum termasuk 15, 20, atau 30 tahun. Jangka waktu yang lebih pendek biasanya memiliki pembayaran bulanan yang lebih tinggi tetapi biaya bunga keseluruhan lebih rendah.
- Amortisasi: Proses pelunasan pinjaman dari waktu ke waktu, termasuk pokok dan bunga. Memahami jadwal amortisasi sangat penting untuk mengelola arus kas investasi Anda.
Contoh: Di Amerika Serikat, hipotek konvensional tersedia secara luas, seringkali memerlukan uang muka 5-20% dari nilai properti. Di Inggris Raya, pembeli pertama kali dapat mengakses skema pemerintah yang membantu dengan uang muka. Di negara-negara seperti Kanada, asuransi hipotek melalui Canadian Mortgage and Housing Corporation (CMHC) adalah umum bagi peminjam dengan uang muka yang lebih kecil.
Pertimbangan Utama untuk Hipotek Tradisional
Saat mengajukan hipotek tradisional, pertimbangkan faktor-faktor berikut:
- Skor Kredit: Pemberi pinjaman menilai kelayakan kredit Anda untuk menentukan kelayakan Anda untuk mendapatkan pinjaman dan suku bunga yang ditawarkan. Skor kredit yang lebih tinggi umumnya menghasilkan persyaratan yang lebih menguntungkan.
- Verifikasi Pendapatan: Pemberi pinjaman memerlukan bukti pendapatan untuk memastikan Anda mampu membayar pembayaran bulanan. Ini mungkin termasuk slip gaji, pengembalian pajak, dan verifikasi pekerjaan.
- Rasio Utang terhadap Pendapatan (DTI): Rasio ini membandingkan pembayaran utang bulanan Anda dengan pendapatan bulanan bruto Anda. Pemberi pinjaman menggunakan DTI untuk menilai kemampuan Anda mengelola utang.
- Penilaian Properti: Pemberi pinjaman biasanya akan menilai properti untuk menentukan nilai pasar wajarnya. Ini membantu memastikan jumlah pinjaman tidak melebihi nilai properti.
Menjelajahi Pilihan Pembiayaan Kreatif untuk Real Estat
Meskipun hipotek tradisional adalah pilihan yang dapat diandalkan, pembiayaan kreatif menawarkan pendekatan inovatif untuk mengamankan dana untuk investasi properti. Pilihan ini seringkali memberikan fleksibilitas yang lebih besar dan mungkin sangat menguntungkan bagi investor yang tidak memenuhi persyaratan pemberi pinjaman tradisional atau yang mencari peluang investasi yang unik. Ingatlah untuk selalu mencari nasihat profesional dari penasihat keuangan dan ahli hukum sebelum mengejar salah satu dari pilihan ini.
1. Pinjaman Pribadi: Memanfaatkan Jaringan Pribadi
Pinjaman pribadi melibatkan peminjaman dana dari individu atau kelompok daripada lembaga keuangan tradisional. Ini dapat berupa pinjaman dari teman, keluarga, atau investor pribadi. Pemberi pinjaman pribadi seringkali menawarkan persyaratan yang lebih fleksibel dan mungkin bersedia meminjamkan kepada peminjam yang tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan hipotek tradisional. Namun, suku bunga seringkali lebih tinggi, dan perjanjian harus selalu diresmikan dengan dokumentasi hukum.
Manfaat Pinjaman Pribadi:
- Proses Persetujuan Lebih Cepat: Persyaratan yang tidak terlalu ketat daripada pemberi pinjaman tradisional.
- Persyaratan Fleksibel: Negosiasi dimungkinkan pada suku bunga, persyaratan pinjaman, dan jadwal pembayaran.
- Akses ke Modal: Peluang untuk mengamankan pendanaan bagi mereka yang ditolak oleh pemberi pinjaman konvensional.
Risiko Pinjaman Pribadi:
- Suku Bunga Lebih Tinggi: Seringkali mencerminkan risiko yang lebih tinggi yang diasumsikan oleh pemberi pinjaman pribadi.
- Kompleksitas Hukum: Memerlukan perjanjian pinjaman yang disusun dengan hati-hati dan kepatuhan terhadap peraturan hukum.
- Potensi Konflik: Hubungan pribadi dapat tegang jika timbul masalah pembayaran.
Contoh: Seorang investor di Australia, yang tidak dapat mengamankan pinjaman bank standar karena struktur pendapatan yang kompleks, mungkin menemukan pemberi pinjaman pribadi yang bersedia memberikan pinjaman jangka pendek untuk membalik properti, mengenakan suku bunga yang lebih tinggi sebagai imbalan atas peningkatan risiko. Di Jepang, keluarga mungkin menggunakan pinjaman pribadi di antara mereka sendiri untuk menghindari biaya bank yang tinggi.
2. Pinjaman Uang Tunai: Solusi Pendanaan Jangka Pendek
Pinjaman uang tunai adalah pinjaman jangka pendek yang dijamin, terutama digunakan oleh investor real estat. Mereka ditawarkan oleh pemberi pinjaman pribadi dan biasanya didasarkan pada nilai properti daripada kelayakan kredit peminjam. Pinjaman uang tunai ditandai dengan suku bunga yang lebih tinggi dan jangka waktu yang lebih pendek (biasanya 6-24 bulan). Mereka paling cocok untuk situasi di mana akses cepat ke modal diperlukan, seperti merehabilitasi properti atau membalik rumah.
Manfaat Pinjaman Uang Tunai:
- Persetujuan dan Pendanaan Cepat: Proses seringkali lebih cepat daripada persetujuan hipotek tradisional.
- Fokus pada Nilai Properti: Persetujuan pinjaman berdasarkan nilai properti, bukan skor kredit peminjam.
- Akses ke Modal Cepat: Ideal untuk peluang yang sensitif terhadap waktu seperti membalik properti.
Risiko Pinjaman Uang Tunai:
- Suku Bunga dan Biaya Tinggi: Jauh lebih tinggi daripada suku bunga hipotek tradisional.
- Jangka Waktu Pinjaman Pendek: Memerlukan strategi keluar yang cepat, seperti membiayai kembali atau menjual properti.
- Risiko Penyitaan: Gagal membayar dapat menyebabkan hilangnya properti.
Contoh: Seorang investor real estat di Amerika Serikat menggunakan pinjaman uang tunai untuk dengan cepat mengakuisisi properti yang disita, merenovasinya, dan menjualnya dalam waktu enam bulan, menghasilkan keuntungan. Strategi serupa digunakan di Inggris untuk proyek pengembangan properti dan di Jerman untuk usaha real estat komersial.
3. Pembiayaan Penjual: Transaksi Langsung dengan Pemilik Properti
Pembiayaan penjual, juga dikenal sebagai pembiayaan pemilik, melibatkan penjual properti yang bertindak sebagai pemberi pinjaman. Penjual membiayai pembelian properti, dan pembeli melakukan pembayaran langsung ke penjual selama periode yang disepakati. Ini bisa sangat menguntungkan ketika pembiayaan tradisional sulit diperoleh atau ketika penjual termotivasi untuk menjual dengan cepat. Persyaratan dapat dinegosiasikan dan dapat disesuaikan agar sesuai dengan pembeli dan penjual.
Manfaat Pembiayaan Penjual:
- Kualifikasi Lebih Mudah: Persyaratan skor kredit yang lebih rendah dan verifikasi pendapatan yang kurang ketat.
- Persyaratan Fleksibel: Negosiasikan persyaratan yang sesuai untuk kedua belah pihak.
- Biaya Penutupan Lebih Rendah: Potensi biaya lebih sedikit daripada pembiayaan tradisional.
Risiko Pembiayaan Penjual:
- Suku Bunga Lebih Tinggi: Penjual seringkali mengenakan suku bunga yang lebih tinggi untuk mengkompensasi risiko.
- Potensi Sengketa: Memerlukan dokumentasi hukum yang jelas dan komunikasi terbuka.
- Pembayaran Balon: Beberapa perjanjian pembiayaan penjual mencakup pembayaran balon di akhir jangka waktu pinjaman, yang mengharuskan pembeli untuk membiayai kembali atau menjual properti.
Contoh: Pembeli rumah pertama kali di Kanada, yang tidak dapat mengamankan hipotek melalui bank, berhasil menegosiasikan pembiayaan penjual dengan pemilik properti. Di Meksiko, ini dapat digunakan ketika sistem perbankan formal sulit diakses.
4. Crowdfunding: Mengumpulkan Sumber Daya untuk Investasi
Platform crowdfunding real estat memungkinkan investor untuk mengumpulkan uang mereka untuk berinvestasi dalam proyek real estat. Platform ini menghubungkan investor dengan pengembang yang mencari modal. Investor dapat membeli saham dalam properti atau proyek, menerima pengembalian berdasarkan pendapatan sewa atau keuntungan dari penjualan properti. Crowdfunding menyediakan akses ke peluang investasi real estat dengan jumlah investasi minimum yang relatif rendah, sehingga dapat diakses oleh berbagai investor yang lebih luas.
Manfaat Crowdfunding:
- Investasi Minimum Rendah: Membuat investasi real estat dapat diakses oleh investor yang lebih kecil.
- Diversifikasi: Memungkinkan investor untuk menyebarkan investasi mereka ke berbagai properti.
- Pendapatan Pasif: Menyediakan sumber potensial pendapatan pasif dari properti sewaan.
Risiko Crowdfunding:
- Illikuiditas: Investasi seringkali tidak likuid, sehingga sulit untuk menjual saham dengan cepat.
- Risiko Pasar: Pengembalian tergantung pada kinerja properti yang mendasarinya.
- Risiko Platform: Investor bergantung pada manajemen dan uji tuntas platform.
Contoh: Seorang investor di Eropa berinvestasi dalam proyek crowdfunding real estat yang berfokus pada gedung apartemen di kota yang berkembang. Di Timur Tengah, crowdfunding menjadi semakin populer untuk proyek komersial skala besar, seperti hotel atau gedung perkantoran.
5. Usaha Patungan: Bermitra untuk Sukses
Usaha patungan melibatkan dua atau lebih pihak yang bergabung untuk melakukan proyek real estat. Ini bisa berupa kolaborasi antara investor berpengalaman dan pengembang atau antara dua investor dengan keterampilan atau modal yang saling melengkapi. Pihak-pihak berbagi keuntungan dan kerugian dari proyek tersebut, biasanya berdasarkan kontribusi mereka. Usaha patungan memungkinkan investor untuk mengumpulkan sumber daya mereka, berbagi risiko, dan memanfaatkan keahlian masing-masing.
Manfaat Usaha Patungan:
- Risiko Bersama: Menyebarkan risiko keuangan ke berbagai pihak.
- Akses ke Keahlian: Memanfaatkan keterampilan dan pengetahuan mitra.
- Peningkatan Modal: Menggabungkan sumber daya keuangan untuk proyek yang lebih besar.
Risiko Usaha Patungan:
- Ketidaksepakatan dan Konflik: Mitra mungkin memiliki tujuan atau perspektif yang berbeda.
- Kompleksitas Hukum: Memerlukan perjanjian hukum yang jelas untuk menentukan peran, tanggung jawab, dan pengaturan pembagian keuntungan.
- Ketergantungan pada Mitra: Keberhasilan tergantung pada kinerja dan komitmen semua mitra.
Contoh: Seorang pengembang real estat di Singapura bermitra dengan seorang investor untuk mengembangkan proyek kondominium mewah, menggabungkan keahlian konstruksi pengembang dengan sumber daya keuangan dan pengetahuan pasar investor. Contoh serupa ada di Afrika Selatan di mana investor dapat berkolaborasi dengan pengembang untuk membangun proyek perumahan terjangkau.
6. Opsi Sewa dan Pembelian Sewa: Menyewa dengan Jalur Kepemilikan
Opsi sewa dan pembelian sewa menawarkan cara untuk memperoleh properti dari waktu ke waktu. Dengan opsi sewa, seorang penyewa menyewa properti dengan opsi untuk membelinya di kemudian hari dengan harga yang telah ditentukan sebelumnya. Perjanjian pembelian sewa mengharuskan penyewa untuk membeli properti di akhir masa sewa. Pilihan ini dapat bermanfaat bagi investor yang ingin mengendalikan properti tanpa kepemilikan langsung atau bagi pembeli yang membutuhkan waktu untuk meningkatkan skor kredit mereka atau menabung untuk uang muka.
Manfaat Opsi Sewa dan Pembelian Sewa:
- Kontrol tanpa Kepemilikan Langsung: Menawarkan kontrol atas properti sebelum melakukan pembelian.
- Fleksibilitas untuk Pembeli: Memungkinkan waktu untuk meningkatkan kredit atau menabung untuk uang muka.
- Potensi Apresiasi: Mendapatkan keuntungan dari setiap peningkatan nilai properti.
Risiko Opsi Sewa dan Pembelian Sewa:
- Ekuitas Terbatas: Penyewa membangun ekuitas secara perlahan, terutama melalui pembayaran sewa.
- Risiko Vendor: Risiko pemilik properti tidak memenuhi perjanjian.
- Kompleksitas Hukum: Memerlukan perjanjian yang sah secara hukum.
Contoh: Di Prancis, seorang individu membuat perjanjian sewa-beli untuk bangunan bersejarah. Di Brasil, ini bisa menjadi cara untuk memperoleh real estat komersial tanpa kebutuhan mendesak untuk hipotek penuh.
Menavigasi Lanskap Real Estat Global
Pasar real estat global menawarkan beragam peluang bagi investor. Namun, memahami nuansa pasar yang berbeda, kerangka hukum, dan kondisi ekonomi sangat penting. Berikut adalah panduan untuk menavigasi lanskap real estat internasional.
Opsi Hipotek Internasional: Pertimbangan untuk Investasi Lintas Batas
Mengamankan hipotek untuk properti internasional dapat menghadirkan tantangan unik. Bank seringkali memiliki kriteria pinjaman yang berbeda dan mungkin memerlukan kehadiran lokal atau hubungan yang signifikan dengan negara tempat properti berada. Beberapa bank internasional berspesialisasi dalam menyediakan hipotek kepada investor asing.
Pertimbangan Utama untuk Hipotek Internasional:
- Risiko Mata Uang: Fluktuasi nilai tukar mata uang dapat memengaruhi pembayaran hipotek dan pengembalian investasi. Pertimbangkan strategi lindung nilai.
- Implikasi Pajak Asing: Pahami implikasi pajak dari memiliki properti di negara asing. Cari nasihat dari profesional pajak.
- Peraturan Properti: Biasakan diri Anda dengan undang-undang properti lokal, peraturan zonasi, dan kode bangunan.
- Uji Tuntas: Lakukan uji tuntas menyeluruh, termasuk inspeksi properti dan pencarian hak milik, sebelum berinvestasi.
Wawasan Pasar Regional: Peluang dan Tantangan di Seluruh Dunia
Wilayah yang berbeda menawarkan peluang dan tantangan unik bagi investor real estat. Tetap terinformasi tentang tren pasar, kondisi ekonomi, dan stabilitas politik sangat penting.
- Amerika Utara: Amerika Serikat dan Kanada menawarkan beragam peluang investasi, dari properti perumahan hingga komersial. Namun, investor perlu mewaspadai fluktuasi suku bunga dan potensi koreksi pasar.
- Eropa: Negara-negara seperti Inggris Raya, Jerman, dan Prancis adalah pasar real estat yang matang dengan kerangka hukum yang mapan. Pasar negara berkembang di Eropa Timur dan Mediterania menawarkan potensi pertumbuhan tetapi mungkin melibatkan risiko yang lebih tinggi.
- Asia: Kota-kota seperti Singapura, Hong Kong, dan Tokyo menawarkan pasar real estat kelas atas dengan potensi investasi yang signifikan. Pasar negara berkembang di Asia Tenggara, seperti Thailand dan Vietnam, menawarkan peluang pertumbuhan tetapi memerlukan uji tuntas yang cermat.
- Timur Tengah: Negara-negara seperti Uni Emirat Arab dan Arab Saudi mengalami perkembangan pesat, dengan proyek real estat yang signifikan. Investor harus mewaspadai lingkungan peraturan dan potensi risiko politik.
- Afrika: Beberapa negara Afrika mengalami pertumbuhan ekonomi, menciptakan peluang untuk investasi real estat. Namun, tantangan infrastruktur dan ketidakstabilan politik dapat menimbulkan risiko.
- Amerika Selatan: Pasar seperti Brasil dan Kolombia menawarkan potensi, tetapi investor harus mempertimbangkan stabilitas politik dan ekonomi.
- Australia dan Selandia Baru: Menawarkan pasar yang stabil dengan harga properti yang tinggi, tetapi seringkali memiliki peraturan investasi asing yang ketat.
Contoh: Di Dubai, pasar real estat dikenal dengan properti mewah dan pengembalian investasi yang tinggi untuk sewa jangka pendek, sementara di Berlin, investor fokus pada revitalisasi bangunan tempat tinggal yang lebih tua.
Nilai Tukar Mata Uang: Mengelola Risiko Keuangan
Saat berinvestasi secara internasional, fluktuasi nilai tukar mata uang dapat memengaruhi pengembalian dan biaya investasi Anda secara signifikan. Untuk mengelola risiko ini, pertimbangkan strategi berikut:
- Lindung Nilai Mata Uang: Menggunakan instrumen keuangan untuk melindungi dari pergerakan nilai tukar yang tidak menguntungkan.
- Peminjaman Mata Uang Lokal: Mengamankan hipotek dalam mata uang lokal agar sesuai dengan pendapatan sewa Anda.
- Diversifikasi: Berinvestasi di berbagai mata uang untuk mengurangi paparan terhadap satu mata uang.
- Nasihat Ahli: Mencari bimbingan dari penasihat keuangan yang berspesialisasi dalam investasi internasional dan risiko mata uang.
Uji Tuntas: Melindungi Investasi Anda
Uji tuntas yang menyeluruh sangat penting untuk membuat keputusan investasi yang tepat dan mengurangi risiko. Ini melibatkan verifikasi hak milik properti, penilaian kondisi fisiknya, dan pemahaman peraturan dan kondisi pasar setempat.
Inspeksi Properti: Menilai Kondisi Fisik
Inspeksi properti profesional sangat penting untuk mengidentifikasi masalah struktural, potensi perbaikan, atau masalah tersembunyi. Inspeksi ini dilakukan oleh inspektur berkualifikasi yang memeriksa fondasi, atap, listrik, pipa ledeng, dan sistem bangunan lainnya.
Pencarian Hak Milik: Memverifikasi Kepemilikan dan Status Hukum
Pencarian hak milik memverifikasi bahwa penjual memiliki kepemilikan properti yang jelas dan bahwa tidak ada hak gadai, beban, atau klaim lain terhadap properti tersebut. Ini memastikan bahwa investor membeli properti yang bebas dan bersih dari masalah hukum apa pun.
Tinjauan Hukum: Memahami Peraturan Lokal
Tinjauan hukum melibatkan konsultasi dengan pengacara setempat untuk memastikan properti mematuhi semua peraturan setempat, undang-undang zonasi, dan kode bangunan. Ini membantu melindungi investor dari risiko hukum dan potensi denda atau penalti.
Riset Pasar: Menganalisis Tren dan Risiko Pasar
Riset pasar melibatkan analisis tren pasar, penilaian nilai properti, dan evaluasi potensi pendapatan sewa dan apresiasi. Ini termasuk meneliti properti yang sebanding, memahami tingkat kekosongan, dan mengevaluasi kondisi ekonomi di daerah tersebut. Selalu merupakan ide yang baik untuk menemukan data dari situs web real estat dan berbicara dengan agen real estat setempat.
Praktik Terbaik untuk Pembiayaan Real Estat yang Sukses
Berhasil menavigasi dunia kompleks pembiayaan real estat membutuhkan pendekatan strategis. Berikut adalah beberapa praktik terbaik untuk dipertimbangkan:
1. Kembangkan Rencana Investasi Terperinci
Buat rencana investasi komprehensif yang menguraikan tujuan investasi, tujuan keuangan, toleransi risiko, dan strategi pembiayaan Anda. Rencana ini harus mencakup anggaran, garis waktu, dan kriteria khusus untuk memilih properti. Rencana terperinci membuat Anda tetap di jalur selama perjalanan investasi Anda.
2. Bangun Profil Keuangan yang Kuat
Pertahankan skor kredit yang baik, kelola rasio utang terhadap pendapatan Anda, dan menabung untuk uang muka. Faktor-faktor ini secara signifikan memengaruhi akses Anda ke pembiayaan dan suku bunga yang Anda terima.
3. Cari Nasihat Profesional
Berkonsultasi dengan profesional real estat, penasihat keuangan, dan ahli hukum. Keahlian mereka dapat membantu Anda membuat keputusan yang tepat, menavigasi kompleksitas hukum, dan mengurangi risiko. Mereka juga dapat membantu Anda memahami dan mengajukan berbagai hibah pemerintah dan insentif pajak.
4. Pahami Implikasi Hukum dan Pajak
Waspadai implikasi hukum dan pajak yang terkait dengan investasi real estat di negara tempat Anda berinvestasi. Ini termasuk memahami pajak properti, pajak capital gain, dan peraturan setempat yang mungkin berlaku.
5. Diversifikasi Portofolio Anda
Diversifikasi investasi real estat Anda di berbagai jenis properti, lokasi, dan pilihan pembiayaan untuk mengurangi risiko dan memaksimalkan pengembalian. Pertimbangkan untuk menyebarkan investasi Anda di berbagai negara untuk meminimalkan paparan terhadap penurunan ekonomi regional.
6. Pantau dan Adaptasi Secara Berkelanjutan
Tinjau secara teratur strategi investasi, kondisi pasar, dan pengaturan pembiayaan Anda. Sesuaikan strategi Anda seperlunya untuk memanfaatkan peluang baru dan mengurangi risiko yang muncul.
Kesimpulan: Memberdayakan Perjalanan Investasi Real Estat Anda
Pembiayaan real estat menawarkan berbagai pilihan bagi investor. Dengan memahami berbagai strategi, melakukan uji tuntas menyeluruh, dan mencari bimbingan profesional, Anda dapat menavigasi kompleksitas investasi properti dan mencapai tujuan keuangan Anda. Apakah Anda memilih hipotek tradisional, pilihan pendanaan kreatif, atau kombinasi strategi, pendekatan yang terinformasi dengan baik adalah kunci. Ingatlah untuk terus belajar, beradaptasi, dan menyempurnakan strategi investasi Anda untuk berkembang di pasar real estat global yang dinamis. Semoga berhasil dan selamat berinvestasi!