Jelajahi utilitas rendering DOM yang kuat dari React ReactDOM. Pelajari tentang ReactDOM.render, hydrate, unmountComponentAtNode, dan findDOMNode untuk membangun antarmuka pengguna yang dinamis.
React ReactDOM: Panduan Komprehensif Utilitas Rendering DOM
React adalah pustaka JavaScript yang kuat untuk membangun antarmuka pengguna. Pada intinya, React mengabstraksi manipulasi langsung dari Document Object Model (DOM), memungkinkan pengembang untuk fokus pada deskripsi keadaan yang diinginkan dari UI mereka. Namun, React sendiri membutuhkan cara untuk berinteraksi dengan DOM browser untuk mewujudkan deskripsi UI ini. Di situlah ReactDOM berperan. Paket ini menyediakan metode spesifik untuk me-render komponen React ke dalam DOM dan mengelola interaksinya.
Memahami Peran ReactDOM
ReactDOM bertindak sebagai jembatan antara dunia berbasis komponen React dan DOM browser. Ini menawarkan fungsionalitas untuk me-render komponen React ke dalam node DOM tertentu, memperbaruinya ketika datanya berubah, dan bahkan menghapusnya ketika tidak lagi diperlukan. Anggap saja ini sebagai mesin yang menggerakkan representasi visual aplikasi React Anda di browser.
Penting untuk membedakan antara React dan ReactDOM. React adalah pustaka inti untuk membuat komponen dan mengelola state. ReactDOM bertanggung jawab untuk mengambil komponen-komponen tersebut dan me-rendernya ke dalam DOM browser. Meskipun React dapat digunakan di lingkungan lain (seperti React Native untuk pengembangan seluler, yang menggunakan pustaka rendering yang berbeda), ReactDOM dirancang khusus untuk aplikasi web.
Metode Kunci ReactDOM
Mari kita jelajahi beberapa metode paling penting yang disediakan oleh paket ReactDOM:
ReactDOM.render()
Metode ReactDOM.render()
adalah fondasi dari setiap aplikasi React. Metode ini bertanggung jawab untuk memasang (mounting) sebuah komponen React (atau pohon komponen) ke dalam node DOM yang ditentukan. Node ini biasanya merupakan elemen HTML kosong di dalam halaman Anda.
Sintaks:
ReactDOM.render(element, container[, callback])
element
: Elemen React yang ingin Anda render. Ini biasanya merupakan komponen tingkat atas dari aplikasi Anda.container
: Elemen DOM tempat Anda ingin memasang komponen. Ini harus merupakan node DOM yang valid dalam HTML Anda.callback
(opsional): Sebuah fungsi yang akan dieksekusi setelah komponen di-render.
Contoh:
Misalkan Anda memiliki komponen React sederhana bernama App
:
import React from 'react';
import ReactDOM from 'react-dom/client';
function App() {
return (
<div>
<h1>Halo, React!</h1>
<p>Ini adalah komponen React sederhana.</p>
</div>
);
}
Dan sebuah file HTML dengan elemen dengan ID "root":
<div id="root"></div>
Untuk me-render komponen App
ke dalam elemen "root", Anda akan menggunakan:
const root = ReactDOM.createRoot(document.getElementById('root'));
root.render(<App />);
Catatan Penting (React 18 dan yang lebih baru): Di React 18 dan versi yang lebih baru, ReactDOM.render
dianggap usang (legacy). Pendekatan yang direkomendasikan adalah menggunakan ReactDOM.createRoot
seperti yang ditunjukkan di atas. Ini memungkinkan fitur-fitur konkuren baru yang diperkenalkan di React 18.
Memahami Pembaruan: ReactDOM.render()
juga bertanggung jawab untuk memperbarui DOM ketika data komponen berubah. React menggunakan DOM virtual untuk membandingkan secara efisien keadaan saat ini dengan keadaan yang diinginkan dan hanya memperbarui bagian-bagian yang diperlukan dari DOM asli, meminimalkan overhead kinerja.
ReactDOM.hydrate()
ReactDOM.hydrate()
digunakan ketika Anda me-render aplikasi React yang telah di-render sebelumnya di server. Ini adalah teknik kunci untuk meningkatkan kinerja pemuatan awal aplikasi Anda dan meningkatkan SEO.
Server-Side Rendering (SSR): Dalam SSR, komponen React di-render menjadi HTML di server. HTML ini kemudian dikirim ke browser, yang dapat menampilkan konten awal dengan segera. Namun, browser masih perlu "menghidrasi" aplikasi – yaitu, melampirkan event listener dan membuat aplikasi menjadi interaktif. ReactDOM.hydrate()
mengambil HTML yang di-render di server dan melampirkan event handler React ke dalamnya, membuat aplikasi berfungsi penuh.
Sintaks:
ReactDOM.hydrate(element, container[, callback])
Parameternya sama dengan ReactDOM.render()
.
Contoh:
Di server, Anda akan me-render aplikasi React Anda menjadi string:
import React from 'react';
import ReactDOMServer from 'react-dom/server';
import App from './App';
const html = ReactDOMServer.renderToString(<App />);
HTML ini kemudian akan dikirim ke klien.
Di sisi klien, Anda akan menggunakan ReactDOM.hydrate()
untuk melampirkan event handler React:
import React from 'react';
import ReactDOM from 'react-dom/client';
import App from './App';
const root = ReactDOM.createRoot(document.getElementById('root'));
root.hydrate(<App />);
Manfaat Hidrasi:
- Waktu Muat Awal yang Lebih Baik: Pengguna melihat konten dengan segera, bahkan sebelum kode JavaScript dimuat sepenuhnya.
- SEO yang Ditingkatkan: Mesin pencari dapat merayapi (crawl) dan mengindeks HTML yang telah di-render sepenuhnya.
ReactDOM.unmountComponentAtNode()
ReactDOM.unmountComponentAtNode()
digunakan untuk menghapus komponen yang telah dipasang dari DOM. Ini bisa berguna ketika Anda perlu menghapus bagian dari UI Anda secara dinamis atau ketika Anda membersihkan sumber daya sebelum menavigasi ke halaman lain.
Sintaks:
ReactDOM.unmountComponentAtNode(container)
container
: Elemen DOM tempat komponen dipasang.
Contoh:
import React from 'react';
import ReactDOM from 'react-dom/client';
import App from './App';
const rootElement = document.getElementById('root');
const root = ReactDOM.createRoot(rootElement);
root.render(<App />);
// Nanti, untuk melepas komponen:
root.unmount();
Setelah memanggil ReactDOM.unmountComponentAtNode(rootElement)
, komponen App
akan dihapus dari DOM, dan semua event listener serta sumber daya yang terkait dengannya akan dibersihkan.
Kapan Digunakan:
- Menghapus modal atau dialog dari UI.
- Membersihkan komponen sebelum menavigasi ke halaman yang berbeda.
- Beralih secara dinamis antara komponen yang berbeda.
ReactDOM.findDOMNode() (Usang/Legacy)
Penting: ReactDOM.findDOMNode()
dianggap usang (legacy) dan tidak direkomendasikan untuk digunakan dalam aplikasi React modern. Sebelumnya, ini digunakan untuk mengakses node DOM yang mendasari dari komponen yang dipasang. Namun, penggunaannya tidak dianjurkan karena merusak abstraksi React dan dapat menyebabkan perilaku yang tidak terduga, terutama dengan diperkenalkannya komponen fungsional dan hook.
Pendekatan Alternatif:
Daripada menggunakan ReactDOM.findDOMNode()
, pertimbangkan pendekatan alternatif ini:
- Refs: Gunakan React refs untuk mengakses node DOM secara langsung. Ini adalah pendekatan yang direkomendasikan untuk berinteraksi dengan elemen DOM.
- Controlled Components: Jadikan komponen Anda "terkontrol" dengan mengelola state-nya dengan React. Ini memungkinkan Anda untuk memanipulasi UI tanpa mengakses DOM secara langsung.
- Event Handlers: Lampirkan event handler ke komponen Anda dan gunakan objek event untuk mengakses elemen DOM target.
Konkurensi di React 18 dan ReactDOM
React 18 memperkenalkan konkurensi, mekanisme baru yang memungkinkan React untuk menginterupsi, menjeda, melanjutkan, atau meninggalkan tugas rendering. Ini membuka fitur-fitur canggih seperti transisi dan hidrasi selektif, yang mengarah pada pengalaman pengguna yang lebih lancar dan responsif.
Dampak pada ReactDOM: Adopsi ReactDOM.createRoot
sangat penting untuk memanfaatkan manfaat konkurensi. Metode ini menciptakan root dari mana aplikasi Anda di-render, memungkinkan React untuk mengelola tugas rendering dengan lebih efisien.
Transisi: Transisi memungkinkan Anda menandai pembaruan state tertentu sebagai tidak mendesak, memungkinkan React untuk memprioritaskan pembaruan yang lebih penting dan menjaga responsivitas. Misalnya, saat menavigasi antar rute, Anda dapat menandai transisi rute sebagai pembaruan yang tidak mendesak, memastikan bahwa UI tetap responsif bahkan selama pengambilan data.
Hidrasi Selektif: Dengan hidrasi selektif, React dapat menghidrasi komponen individual sesuai permintaan, daripada menghidrasi seluruh aplikasi sekaligus. Ini secara signifikan meningkatkan waktu muat awal untuk aplikasi besar.
Pertimbangan Global untuk React ReactDOM
Saat mengembangkan aplikasi React untuk audiens global, penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor seperti internasionalisasi (i18n) dan lokalisasi (l10n). ReactDOM sendiri tidak secara langsung menangani aspek-aspek ini, tetapi sangat penting untuk mengintegrasikannya dengan pustaka i18n dan praktik terbaik.
- Internasionalisasi (i18n): Proses merancang dan mengembangkan aplikasi yang dapat diadaptasi ke berbagai bahasa dan wilayah tanpa memerlukan perubahan rekayasa.
- Lokalisasi (l10n): Proses mengadaptasi aplikasi yang sudah diinternasionalisasi untuk bahasa atau wilayah tertentu dengan menerjemahkan teks, menyesuaikan format, dan menangani perbedaan budaya.
Menggunakan Pustaka i18n:
Pustaka seperti react-i18next
dan globalize
menyediakan alat untuk mengelola terjemahan, pemformatan tanggal dan waktu, dan tugas-tugas terkait lokalisasi lainnya. Pustaka ini biasanya terintegrasi dengan mulus dengan React dan ReactDOM.
Contoh dengan react-i18next:
import React from 'react';
import { useTranslation } from 'react-i18next';
function MyComponent() {
const { t } = useTranslation();
return (
<div>
<h1>{t('greeting')}</h1>
<p>{t('description')}</p>
</div>
);
}
Dalam contoh ini, hook useTranslation
menyediakan akses ke fungsi terjemahan t
, yang mengambil terjemahan yang sesuai untuk kunci yang diberikan. Terjemahan itu sendiri biasanya disimpan dalam file terpisah untuk setiap bahasa.
Tata Letak Kanan-ke-Kiri (RTL):
Beberapa bahasa, seperti Arab dan Ibrani, ditulis dari kanan ke kiri. Saat mengembangkan aplikasi untuk bahasa-bahasa ini, Anda perlu memastikan bahwa UI Anda mendukung tata letak RTL. Ini biasanya melibatkan penyesuaian arah teks, mencerminkan tata letak komponen, dan menangani teks dua arah.
Praktik Terbaik untuk Menggunakan ReactDOM
Untuk memastikan aplikasi React yang efisien dan dapat dipelihara, ikuti praktik terbaik ini saat menggunakan ReactDOM:
- Gunakan
ReactDOM.createRoot
di React 18 dan yang lebih baru: Ini adalah cara yang direkomendasikan untuk me-render aplikasi Anda dan memanfaatkan manfaat konkurensi. - Hindari manipulasi DOM langsung: Biarkan React yang mengelola DOM. Manipulasi DOM langsung dapat menyebabkan inkonsistensi dan masalah kinerja.
- Gunakan refs dengan hemat: Hanya gunakan refs ketika Anda perlu mengakses node DOM secara langsung untuk tujuan tertentu, seperti memfokuskan elemen input.
- Optimalkan kinerja rendering: Gunakan teknik seperti memoization dan shouldComponentUpdate untuk mencegah re-render yang tidak perlu.
- Pertimbangkan server-side rendering untuk meningkatkan kinerja dan SEO.
- Gunakan pustaka i18n untuk internasionalisasi dan lokalisasi.
- Uji aplikasi Anda secara menyeluruh di berbagai browser dan perangkat.
Kesimpulan
ReactDOM adalah bagian penting dari ekosistem React, yang menyediakan jembatan antara komponen React dan DOM browser. Dengan memahami metode-metode kunci seperti ReactDOM.render()
, ReactDOM.hydrate()
, dan ReactDOM.unmountComponentAtNode()
, serta mengadopsi praktik terbaik, Anda dapat membangun aplikasi React yang berkinerja tinggi, dapat dipelihara, dan dapat diakses secara global. Dengan diperkenalkannya konkurensi di React 18, mengadopsi ReactDOM.createRoot
sangat penting untuk membuka tingkat kinerja dan responsivitas yang baru. Ingatlah untuk mempertimbangkan praktik terbaik internasionalisasi dan lokalisasi saat membangun untuk audiens global untuk menciptakan pengalaman pengguna yang benar-benar inklusif dan dapat diakses.