Jelajahi strategi interupsi dan lanjutan work loop React Fiber, krusial untuk menjaga responsivitas UI. Pelajari bagaimana Fiber menciptakan pengalaman pengguna yang mulus.
Pemulihan Interupsi Work Loop React Fiber: Strategi Lanjutan Tugas yang Komprehensif
React Fiber adalah penulisan ulang lengkap dari algoritma rekonsiliasi React. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kesesuaian di area seperti animasi, tata letak, dan gestur. Salah satu aspek inti dari Fiber adalah kemampuannya untuk menginterupsi, menjeda, melanjutkan, dan bahkan meninggalkan pekerjaan rendering. Hal ini memungkinkan React untuk menjaga responsivitas UI bahkan saat menangani pembaruan yang kompleks.
Memahami Arsitektur React Fiber
Sebelum mendalami interupsi dan kelanjutan, mari kita tinjau secara singkat arsitektur Fiber. React Fiber memecah pembaruan menjadi unit-unit kerja kecil. Setiap unit kerja merepresentasikan sebuah Fiber, yang merupakan objek JavaScript yang terkait dengan komponen React. Fiber-fiber ini membentuk sebuah pohon, yang mencerminkan pohon komponen.
Proses rekonsiliasi di Fiber dibagi menjadi dua fase:
- Fase Render: Menentukan perubahan apa yang perlu dibuat pada DOM. Fase ini bersifat asinkron dan dapat diinterupsi. Fase ini membangun daftar efek yang akan di-commit.
- Fase Commit: Menerapkan perubahan pada DOM. Fase ini bersifat sinkron dan tidak dapat diinterupsi. Fase ini memastikan bahwa DOM diperbarui secara konsisten dan dapat diprediksi.
Work Loop dan Perannya dalam Rendering
Work loop adalah jantung dari proses rendering. Ia melakukan iterasi melalui pohon Fiber, memproses setiap Fiber dan menentukan perubahan apa yang diperlukan. Fungsi work loop utama, yang sering disebut sebagai `workLoopSync` (sinkron) atau `workLoopConcurrent` (asinkron), terus berjalan hingga tidak ada lagi pekerjaan yang harus dilakukan atau tugas berprioritas tinggi menginterupsinya.
Pada rekonsiliator Stack yang lebih lama, proses rendering bersifat sinkron. Jika pohon komponen yang besar perlu diperbarui, browser akan terblokir hingga seluruh pembaruan selesai. Hal ini sering kali mengakibatkan UI yang macet dan pengalaman pengguna yang buruk.
Fiber menyelesaikan masalah ini dengan memungkinkan work loop untuk diinterupsi. React secara berkala mengembalikan kontrol ke browser, memungkinkannya menangani input pengguna, animasi, dan tugas-tugas berprioritas tinggi lainnya. Ini memastikan bahwa UI tetap responsif bahkan selama pembaruan yang berjalan lama.
Interupsi: Kapan dan Mengapa Terjadi?
Work loop dapat diinterupsi karena beberapa alasan:
- Pembaruan Berprioritas Tinggi: Interaksi pengguna, seperti klik dan penekanan tombol, dianggap berprioritas tinggi. Jika pembaruan berprioritas tinggi terjadi saat work loop sedang berjalan, React akan menginterupsi tugas saat ini dan memprioritaskan interaksi pengguna.
- Batas Waktu Habis: React menggunakan penjadwal untuk mengelola eksekusi tugas. Setiap tugas diberi irisan waktu untuk berjalan. Jika tugas melebihi irisan waktunya, React akan menginterupsinya dan mengembalikan kontrol ke browser.
- Penjadwalan Browser: Browser modern juga memiliki mekanisme penjadwalan sendiri. React perlu bekerja sama dengan penjadwal browser untuk memastikan performa yang optimal.
Bayangkan sebuah skenario: Seorang pengguna mengetik di kolom input saat kumpulan data besar sedang di-render. Tanpa interupsi, proses rendering mungkin memblokir UI, menyebabkan kolom input menjadi tidak responsif. Dengan kemampuan interupsi Fiber, React dapat menjeda proses rendering, menangani input pengguna, dan kemudian melanjutkan rendering.
Strategi Kelanjutan Tugas: Bagaimana React Melanjutkan dari Tempat Terakhir
Ketika work loop diinterupsi, React memerlukan mekanisme untuk melanjutkan tugas tersebut nanti. Di sinilah strategi kelanjutan tugas berperan. React dengan cermat melacak kemajuannya dan menyimpan informasi yang diperlukan untuk melanjutkan dari tempat terakhir ia berhenti.
Berikut adalah rincian aspek-aspek kunci dari strategi kelanjutan:
1. Pohon Fiber sebagai Struktur Data Persisten
Pohon Fiber dirancang untuk menjadi struktur data yang persisten. Ini berarti bahwa ketika pembaruan terjadi, React tidak mengubah pohon yang ada secara langsung. Sebaliknya, ia menciptakan pohon baru yang mencerminkan perubahan. Pohon lama dipertahankan hingga pohon baru siap untuk di-commit ke DOM.
Struktur data persisten ini memungkinkan React untuk menginterupsi work loop dengan aman tanpa kehilangan kemajuan. Jika work loop diinterupsi, React dapat dengan mudah membuang pohon baru yang baru selesai sebagian dan melanjutkan dari pohon lama saat sudah siap.
2. Pointer `finishedWork` dan `nextUnitOfWork`
React menjaga dua pointer penting selama proses rendering:
- `nextUnitOfWork`: Menunjuk ke Fiber berikutnya yang perlu diproses. Pointer ini diperbarui seiring berjalannya work loop.
- `finishedWork`: Menunjuk ke akar dari pekerjaan yang telah selesai. Setelah menyelesaikan setiap fiber, ia ditambahkan ke daftar efek.
Ketika work loop diinterupsi, pointer `nextUnitOfWork` memegang kunci untuk melanjutkan tugas. React dapat menggunakan pointer ini untuk mulai memproses pohon Fiber dari titik di mana ia berhenti.
3. Menyimpan dan Memulihkan Konteks
Selama proses rendering, React menjaga objek konteks yang berisi informasi tentang lingkungan rendering saat ini. Konteks ini mencakup hal-hal seperti tema saat ini, lokal, dan pengaturan konfigurasi lainnya.
Ketika work loop diinterupsi, React perlu menyimpan konteks saat ini agar dapat dipulihkan saat tugas dilanjutkan. Ini memastikan bahwa proses rendering berlanjut dengan pengaturan yang benar.
4. Prioritas dan Penjadwalan
React menggunakan penjadwal untuk mengelola eksekusi tugas. Penjadwal memberikan prioritas pada tugas berdasarkan tingkat kepentingannya. Tugas-tugas berprioritas tinggi, seperti interaksi pengguna, diberi keutamaan di atas tugas-tugas berprioritas rendah, seperti pembaruan di latar belakang.
Ketika work loop diinterupsi, React dapat menggunakan penjadwal untuk menentukan tugas mana yang harus dilanjutkan terlebih dahulu. Ini memastikan bahwa tugas-tugas terpenting diselesaikan terlebih dahulu, menjaga responsivitas UI.
Sebagai contoh, bayangkan sebuah animasi kompleks sedang berjalan, dan pengguna mengklik sebuah tombol. React akan menginterupsi rendering animasi, memprioritaskan handler klik tombol, dan kemudian, setelah itu selesai, melanjutkan rendering animasi dari tempat ia dijeda.
Contoh Kode: Mengilustrasikan Interupsi dan Kelanjutan
Meskipun implementasi internalnya kompleks, mari kita ilustrasikan konsepnya dengan contoh yang disederhanakan:
```javascript let nextUnitOfWork = null; let shouldYield = false; // Mensimulasikan penyerahan ke browser function performWork(fiber) { // ... proses fiber ... if (shouldYield) { // Jeda pekerjaan dan jadwalkan untuk dilanjutkan nanti requestIdleCallback(() => { nextUnitOfWork = fiber; // Simpan fiber saat ini workLoop(); }); return; } // ... lanjut ke fiber berikutnya ... nextUnitOfWork = fiber.child || fiber.sibling || fiber.return; if (nextUnitOfWork) { performWork(nextUnitOfWork); } } function workLoop() { while (nextUnitOfWork && !shouldYield) { nextUnitOfWork = performWork(nextUnitOfWork); } } // Mulai pekerjaan awal nextUnitOfWork = rootFiber; workLoop(); ```Dalam contoh yang disederhanakan ini, `shouldYield` mensimulasikan sebuah interupsi. `requestIdleCallback` menjadwalkan `workLoop` untuk dilanjutkan nanti, yang secara efektif mendemonstrasikan strategi kelanjutan.
Manfaat Interupsi dan Kelanjutan
Strategi interupsi dan kelanjutan di React Fiber memberikan beberapa manfaat signifikan:
- Peningkatan Responsivitas UI: Dengan memungkinkan work loop diinterupsi, React dapat memastikan bahwa UI tetap responsif bahkan selama pembaruan yang berjalan lama.
- Pengalaman Pengguna yang Lebih Baik: UI yang responsif mengarah pada pengalaman pengguna yang lebih baik, karena pengguna dapat berinteraksi dengan aplikasi tanpa mengalami penundaan atau macet.
- Peningkatan Performa: React dapat mengoptimalkan proses rendering dengan memprioritaskan tugas-tugas penting dan menunda tugas-tugas yang kurang penting.
- Dukungan untuk Rendering Konkuren: Interupsi dan kelanjutan sangat penting untuk rendering konkuren, yang memungkinkan React untuk melakukan beberapa tugas rendering secara bersamaan.
Contoh Praktis di Berbagai Konteks
Berikut adalah beberapa contoh praktis bagaimana interupsi dan kelanjutan React Fiber bermanfaat bagi berbagai konteks aplikasi:
- Platform E-commerce (Jangkauan Global): Bayangkan platform e-commerce global dengan daftar produk yang kompleks. Saat pengguna menelusuri, React Fiber memastikan pengalaman menggulir yang lancar bahkan saat gambar dan komponen lain dimuat secara lazy. Interupsi memungkinkan prioritas pada interaksi pengguna seperti menambahkan item ke keranjang, mencegah UI macet terlepas dari lokasi dan kecepatan internet pengguna.
- Visualisasi Data Interaktif (Riset Ilmiah - Kolaborasi Internasional): Dalam riset ilmiah, visualisasi data yang kompleks adalah hal biasa. React Fiber memungkinkan ilmuwan untuk berinteraksi dengan visualisasi ini secara real-time, memperbesar, menggeser, dan menyaring data tanpa jeda. Strategi interupsi dan kelanjutan memastikan bahwa interaksi diprioritaskan di atas rendering titik data baru, mendorong eksplorasi yang lancar.
- Alat Kolaborasi Real-Time (Tim Global): Untuk tim global yang berkolaborasi pada dokumen atau desain, pembaruan real-time sangat penting. React Fiber memungkinkan pengguna untuk mengetik dan mengedit dokumen dengan lancar, bahkan saat pengguna lain melakukan perubahan secara bersamaan. Sistem memprioritaskan input pengguna, seperti penekanan tombol, menjaga nuansa responsif bagi semua peserta, terlepas dari latensi jaringan mereka.
- Aplikasi Media Sosial (Basis Pengguna Beragam): Aplikasi media sosial yang me-render feed dengan gambar, video, dan teks mendapat manfaat besar. React Fiber memungkinkan pengguliran yang lancar melalui feed, memprioritaskan rendering konten yang saat ini terlihat oleh pengguna. Ketika pengguna berinteraksi dengan sebuah postingan, seperti menyukai atau berkomentar, React akan menginterupsi rendering feed dan menangani interaksi tersebut dengan segera, menawarkan pengalaman yang lancar bagi semua pengguna.
Mengoptimalkan untuk Interupsi dan Kelanjutan
Meskipun React Fiber menangani interupsi dan kelanjutan secara otomatis, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mengoptimalkan aplikasi Anda untuk fitur ini:
- Minimalkan Logika Rendering yang Kompleks: Pecah komponen besar menjadi komponen yang lebih kecil dan lebih mudah dikelola. Ini mengurangi jumlah pekerjaan yang perlu dilakukan dalam satu unit waktu, membuatnya lebih mudah bagi React untuk menginterupsi dan melanjutkan tugas.
- Gunakan Teknik Memoization: Gunakan `React.memo`, `useMemo`, dan `useCallback` untuk mencegah re-render yang tidak perlu. Ini mengurangi jumlah pekerjaan yang perlu dilakukan selama proses rendering.
- Optimalkan Struktur Data: Gunakan struktur data dan algoritma yang efisien untuk meminimalkan waktu yang dihabiskan untuk memproses data.
- Muat Komponen secara Lazy: Gunakan `React.lazy` untuk memuat komponen hanya saat dibutuhkan. Ini mengurangi waktu muat awal dan meningkatkan performa aplikasi secara keseluruhan.
- Gunakan Web Workers: Untuk tugas-tugas yang intensif secara komputasi, pertimbangkan untuk menggunakan web workers untuk memindahkan pekerjaan ke thread terpisah. Ini mencegah thread utama terblokir, meningkatkan responsivitas UI.
Kesalahan Umum dan Cara Menghindarinya
Meskipun interupsi dan kelanjutan React Fiber menawarkan keuntungan signifikan, beberapa kesalahan umum dapat menghambat keefektifannya:
- Pembaruan State yang Tidak Perlu: Memicu pembaruan state yang sering pada komponen dapat menyebabkan re-render yang berlebihan. Pastikan komponen hanya diperbarui bila perlu. Gunakan alat seperti React Profiler untuk mengidentifikasi pembaruan yang tidak perlu.
- Pohon Komponen yang Kompleks: Pohon komponen yang bersarang dalam dapat meningkatkan waktu yang dibutuhkan untuk rekonsiliasi. Refaktor pohon menjadi struktur yang lebih datar bila memungkinkan untuk meningkatkan performa.
- Operasi Sinkron yang Berjalan Lama: Hindari melakukan operasi sinkron yang berjalan lama, seperti perhitungan kompleks atau permintaan jaringan, di dalam fase render. Ini dapat memblokir thread utama dan meniadakan manfaat Fiber. Gunakan operasi asinkron (misalnya, `async/await`, `Promise`) dan pindahkan operasi semacam itu ke fase commit atau thread latar belakang menggunakan Web Workers.
- Mengabaikan Prioritas Komponen: Tidak menetapkan prioritas dengan benar pada pembaruan komponen dapat mengakibatkan responsivitas UI yang buruk. Manfaatkan fitur seperti `useTransition` untuk menandai pembaruan yang kurang kritis, memungkinkan React untuk memprioritaskan interaksi pengguna.
Kesimpulan: Merangkul Kekuatan Interupsi dan Kelanjutan
Strategi interupsi dan kelanjutan work loop React Fiber adalah alat yang ampuh untuk membangun antarmuka pengguna yang responsif dan berkinerja tinggi. Dengan memahami cara kerja mekanisme ini dan mengikuti praktik terbaik yang diuraikan dalam artikel ini, Anda dapat membuat aplikasi yang memberikan pengalaman pengguna yang lancar dan menarik, bahkan di lingkungan yang kompleks dan menuntut.
Dengan merangkul interupsi dan kelanjutan, React memberdayakan pengembang untuk menciptakan aplikasi kelas dunia yang sesungguhnya yang dapat menangani beragam interaksi pengguna dan kompleksitas data dengan mudah dan anggun, memastikan pengalaman positif bagi pengguna di seluruh dunia.