Optimalkan kinerja aplikasi React dengan teknik profiling komponen yang efektif. Analisis dan tingkatkan siklus render untuk memberikan pengalaman pengguna yang lebih lancar.
Profiling Komponen React: Analisis Kinerja Render
Dalam lanskap digital yang serba cepat saat ini, memberikan pengalaman pengguna yang mulus dan responsif adalah yang terpenting. Untuk aplikasi React, ini berarti memastikan kinerja optimal, terutama dalam cara komponen dirender. Panduan komprehensif ini membahas dunia profiling komponen React, menawarkan strategi praktis dan wawasan yang dapat ditindaklanjuti untuk menganalisis dan meningkatkan kinerja render aplikasi Anda.
Memahami Kinerja Render dan Pentingnya
Sebelum menyelami profiling, penting untuk memahami pentingnya kinerja render. Ketika komponen React dirender, ia menghasilkan DOM virtual baru, yang kemudian dibandingkan dengan DOM sebelumnya. Jika ada perbedaan, React memperbarui DOM aktual untuk mencerminkan perubahan ini. Proses ini, meskipun efisien, dapat menjadi hambatan jika tidak dikelola secara efektif. Waktu render yang lambat dapat menyebabkan:
- UI yang Tidak Rata: Pengguna mengalami kelambatan atau pembekuan yang заметно.
- Pengalaman Pengguna yang Buruk: Interaksi yang lambat membuat pengguna frustrasi.
- Peningkatan Penggunaan CPU: Rendering komponen menghabiskan daya pemrosesan yang berharga.
- Pengurangan Responsivitas Aplikasi: Aplikasi terasa lamban dan tidak responsif.
Mengoptimalkan kinerja render secara langsung diterjemahkan ke pengalaman pengguna yang lebih halus dan menyenangkan, yang sangat penting untuk retensi pengguna dan keberhasilan aplikasi secara keseluruhan. Dalam konteks global, ini bahkan lebih penting. Pengguna di seluruh dunia mengakses aplikasi pada berbagai perangkat dan kecepatan jaringan. Mengoptimalkan kinerja memastikan pengalaman yang konsisten, terlepas dari lokasi atau teknologi mereka.
Alat dan Teknik untuk Profiling Komponen React
React menyediakan beberapa alat dan teknik yang ampuh untuk menganalisis dan mengoptimalkan kinerja render. Berikut adalah rincian metode utama:
1. React DevTools Profiler
React DevTools Profiler adalah sekutu utama Anda dalam analisis kinerja. Ini adalah fitur bawaan dalam ekstensi browser React DevTools (tersedia untuk Chrome dan Firefox). Profiler membantu Anda merekam dan menganalisis data kinerja, termasuk:
- Durasi render: Waktu yang dibutuhkan untuk setiap komponen untuk dirender.
- Hierarki komponen: Visualisasikan pohon komponen dan identifikasi kemacetan render.
- Mengapa komponen dirender?: Pahami alasan di balik render ulang komponen.
- Pembaruan komponen: Lacak pembaruan komponen dan identifikasi masalah kinerja.
Cara Menggunakan React DevTools Profiler:
- Instal ekstensi React DevTools untuk browser Anda.
- Buka aplikasi React Anda di browser.
- Buka panel DevTools.
- Buka tab 'Profiler'.
- Klik tombol 'Start' untuk mulai merekam profil kinerja.
- Berinteraksi dengan aplikasi Anda untuk memicu render ulang.
- Klik tombol 'Stop' untuk menganalisis data yang direkam.
Profiler menyediakan diagram api yang secara visual mewakili waktu render setiap komponen. Anda dapat menelusuri komponen tertentu untuk mengidentifikasi kemacetan kinerja. Bagian 'Why did this render?' sangat berguna untuk memahami akar penyebab render ulang.
Contoh: Bayangkan situs e-commerce global di mana detail produk diperbarui secara dinamis berdasarkan pilihan pengguna. DevTools Profiler dapat membantu mengidentifikasi apakah komponen tertentu yang menampilkan informasi produk dirender ulang secara tidak perlu ketika hanya sebagian kecil data yang berubah. Ini bisa jadi kasusnya jika komponen tidak menggunakan `React.memo` atau `useMemo` secara efektif.
2. `React.memo`
React.memo
adalah komponen tingkat tinggi yang memoisasi komponen fungsional. Ini mencegah render ulang jika props belum berubah. Ini adalah teknik yang ampuh untuk mengoptimalkan kinerja komponen yang sering dirender. Ini mirip dengan `PureComponent` untuk komponen kelas tetapi lebih mudah digunakan untuk komponen fungsional.
Contoh:
import React from 'react';
const MyComponent = React.memo(({ prop1, prop2 }) => {
console.log('MyComponent rendered');
return (
<div>
<p>Prop 1: {prop1}</p>
<p>Prop 2: {prop2}</p>
</div>
);
});
export default MyComponent;
Dalam contoh ini, `MyComponent` hanya akan dirender ulang jika `prop1` atau `prop2` berubah. Jika props tetap sama, React akan melewati render ulang, menghemat waktu pemrosesan yang berharga. Ini sangat berguna untuk komponen yang menerima banyak props.
3. `useMemo` dan `useCallback`
useMemo
dan useCallback
adalah React hooks yang dirancang untuk mengoptimalkan kinerja dengan memoisasi nilai dan fungsi, masing-masing. Mereka mencegah pembuatan ulang yang tidak perlu dari perhitungan mahal atau definisi fungsi. Hooks ini sangat penting untuk mengoptimalkan rendering dalam komponen yang menggunakan perhitungan berat atau logika yang kompleks.
useMemo
: Memoisasi hasil fungsi. Ini hanya menghitung ulang nilai jika salah satu dependensi berubah.
Contoh:
import React, { useMemo } from 'react';
function MyComponent({ data }) {
const sortedData = useMemo(() => {
return data.sort((a, b) => a.value - b.value);
}, [data]);
// ...
}
Dalam kasus ini, `sortedData` hanya dihitung ulang ketika prop `data` berubah. Ini mencegah operasi penyortiran yang tidak perlu pada setiap render.
useCallback
: Memoisasi fungsi. Ini mengembalikan instance fungsi yang sama jika dependensi belum berubah.
Contoh:
import React, { useCallback } from 'react';
function MyComponent({ onClick, data }) {
const handleClick = useCallback(() => {
// Perform some action using data
onClick(data);
}, [onClick, data]);
return <button onClick={handleClick}>Click me</button>;
}
Di sini, `handleClick` hanya dibuat ulang jika `onClick` atau `data` berubah. Ini mencegah render ulang yang tidak perlu dari komponen anak yang menerima fungsi ini sebagai prop.
4. Pemisahan Kode (Code Splitting)
Pemisahan kode adalah teknik yang memecah bundel JavaScript Anda menjadi potongan-potongan yang lebih kecil. Ini mengurangi waktu muat awal aplikasi Anda, karena hanya kode yang diperlukan untuk render awal yang diunduh. Potongan selanjutnya dimuat sesuai permintaan saat pengguna berinteraksi dengan aplikasi.
Contoh: Menggunakan `React.lazy` dan `Suspense`:
import React, { lazy, Suspense } from 'react';
const MyComponent = lazy(() => import('./MyComponent'));
function App() {
return (
<Suspense fallback={<div>Loading...</div>}>
<MyComponent />
</Suspense>
);
}
Dalam contoh ini, `MyComponent` dimuat secara malas (lazily). Komponen `Suspense` menampilkan fallback (misalnya, spinner pemuatan) saat komponen sedang dimuat. Ini sangat bermanfaat dalam aplikasi besar dengan banyak komponen, yang dapat secara signifikan meningkatkan waktu muat awal. Ini penting untuk audiens global, karena pengguna dapat mengakses aplikasi dengan berbagai kecepatan jaringan dan kemampuan perangkat. Pemisahan kode memastikan bahwa pengalaman memuat awal secepat mungkin.
5. Virtualisasi
Virtualisasi adalah teknik untuk hanya merender item yang terlihat dalam daftar atau tabel yang panjang. Alih-alih merender semua item, ia hanya merender item yang saat ini terlihat di viewport, ditambah beberapa item tambahan di atas dan di bawah. Ini secara drastis mengurangi jumlah elemen DOM dan meningkatkan kinerja.
Pustaka untuk Virtualisasi:
react-window
: Pustaka yang populer dan efisien untuk windowing.react-virtualized
: Pustaka mapan lainnya yang menawarkan berbagai komponen virtualisasi. (Catatan: Pustaka ini tidak lagi dipelihara secara aktif, pertimbangkan alternatif seperti react-window.)
Contoh (menggunakan `react-window`):
import React from 'react';
import { FixedSizeList } from 'react-window';
const MyComponent = ({ items }) => {
const renderItem = ({ index, style }) => (
<div style={style} key={index}>
{items[index]}
</div>
);
return (
<FixedSizeList
height={150}
itemCount={items.length}
itemSize={35}
width={300}
>
{renderItem}
</FixedSizeList>
);
};
Virtualisasi sangat bermanfaat saat berhadapan dengan dataset besar, seperti daftar produk atau daftar panjang hasil pencarian. Ini relevan untuk platform e-commerce global yang menangani katalog produk yang luas. Dengan memvirtualisasikan daftar ini, aplikasi dapat mempertahankan responsivitas bahkan dengan ribuan item.
6. Mengoptimalkan Pembaruan Komponen
Analisis mengapa komponen dirender ulang. Terkadang, komponen dirender ulang secara tidak perlu karena perubahan prop dari komponen induk. Gunakan teknik berikut untuk mencegah render ulang yang tidak perlu:
- Prop Drilling: Jika prop tidak digunakan secara langsung oleh komponen tetapi perlu diteruskan ke komponen anak, pertimbangkan untuk menggunakan Context atau Redux (atau pustaka manajemen status serupa) untuk menghindari prop drilling. Prop drilling dapat memicu render ulang di semua komponen di sepanjang rantai prop, bahkan ketika komponen tidak membutuhkannya.
- Struktur Data Immutable: Gunakan struktur data immutable untuk memastikan React dapat secara efisien membandingkan props. Pustaka seperti Immer dapat menyederhanakan pembaruan immutable. Pertimbangkan untuk menggunakan `Object.freeze()` untuk struktur data sederhana yang diketahui immutable.
- Gunakan `shouldComponentUpdate` (Komponen Kelas, meskipun kurang umum sekarang): Dalam komponen kelas (meskipun React mendorong komponen fungsional dengan hooks), metode siklus hidup `shouldComponentUpdate` memungkinkan Anda mengontrol apakah komponen dirender ulang berdasarkan props dan state baru. Dalam komponen fungsional dengan hooks, gunakan `React.memo` atau mekanisme serupa.
- Hindari Fungsi Inline: Definisikan fungsi di luar metode render atau gunakan `useCallback` untuk mencegah fungsi dibuat ulang pada setiap render.
Optimasi ini sangat penting untuk mengurangi waktu rendering keseluruhan aplikasi Anda. Pertimbangkan mereka saat membangun komponen baru dan memfaktorkan ulang yang sudah ada.
Teknik dan Strategi Profiling Tingkat Lanjut
1. Custom Hooks untuk Pemantauan Kinerja
Buat custom hooks untuk melacak waktu render dan mengidentifikasi masalah kinerja. Ini dapat membantu Anda memantau kinerja komponen di seluruh aplikasi Anda dan menentukan komponen bermasalah dengan lebih efektif.
Contoh:
import { useRef, useLayoutEffect } from 'react';
function useRenderCounter(componentName) {
const renderCount = useRef(0);
useLayoutEffect(() => {
renderCount.current++;
console.log(`${componentName} rendered ${renderCount.current} times`);
});
return renderCount.current;
}
// Usage in a component:
function MyComponent() {
const renderCount = useRenderCounter('MyComponent');
// ...
}
Custom hook ini membantu Anda melacak jumlah komponen dirender, memberikan wawasan tentang potensi masalah kinerja. Strategi ini berguna untuk melacak frekuensi rendering di seluruh aplikasi, membantu memprioritaskan upaya optimasi.
2. Batching Updates
React sering membatasi pembaruan status untuk meningkatkan kinerja. Namun, dalam beberapa kasus, pembaruan mungkin tidak dibatasi secara otomatis. Anda dapat menggunakan `ReactDOM.unstable_batchedUpdates` (umumnya tidak dianjurkan kecuali Anda tahu apa yang Anda lakukan dan memahami implikasinya, karena dianggap sebagai API 'pribadi') untuk membatasi pembaruan secara manual.
Perhatian: Gunakan teknik ini dengan hati-hati, karena terkadang dapat menyebabkan perilaku tak terduga jika tidak diterapkan dengan benar. Pertimbangkan alternatif seperti `useTransition` jika memungkinkan.
3. Memoisasi Perhitungan Mahal
Identifikasi dan memoisasi perhitungan mahal menggunakan useMemo
untuk mencegahnya berjalan pada setiap render. Analisis komponen Anda untuk perhitungan intensif sumber daya dan terapkan teknik memoisasi untuk mengoptimalkan kinerja.
Contoh:
import { useMemo } from 'react';
function MyComponent({ items }) {
const expensiveCalculation = useMemo(() => {
// Perform a complex calculation
return items.reduce((sum, item) => sum + item.value, 0);
}, [items]); // Recalculate only when 'items' changes
return (
<div>
<p>Result: {expensiveCalculation}</p>
</div>
);
}
Contoh ini menunjukkan memoisasi perhitungan intensif sumber daya. Dengan menggunakan useMemo
, perhitungan hanya dieksekusi ketika prop items
berubah, secara signifikan meningkatkan kinerja.
4. Optimalkan Gambar dan Aset
Gambar dan aset yang tidak dioptimalkan dapat secara signifikan memengaruhi kinerja render. Pastikan Anda menggunakan format gambar yang dioptimalkan (misalnya, WebP), kompres gambar, dan muat gambar secara malas untuk meningkatkan kinerja.
- Alat Optimasi Gambar: Gunakan alat seperti TinyPNG, ImageOptim (macOS), atau layanan online untuk mengompres gambar.
- Lazy Loading: Gunakan atribut
loading="lazy"
pada tag<img>
atau pustaka sepertireact-lazyload
. - Gambar Responsif: Sediakan ukuran gambar yang berbeda berdasarkan ukuran layar menggunakan elemen
<picture>
atau atributsrcset
.
Teknik optimasi ini berlaku untuk aplikasi global apa pun, terlepas dari lokasi pengguna. Mereka meningkatkan waktu muat yang dirasakan dan berkontribusi pada pengalaman pengguna yang lebih baik.
5. Server-Side Rendering (SSR) dan Static Site Generation (SSG)
Pertimbangkan Server-Side Rendering (SSR) atau Static Site Generation (SSG) untuk aplikasi React Anda, terutama jika konten sebagian besar statis atau berfokus pada SEO. SSR dan SSG dapat secara signifikan meningkatkan waktu muat awal dengan merender HTML awal di server, mengurangi jumlah pekerjaan yang perlu dilakukan browser. Framework seperti Next.js dan Gatsby memberikan dukungan yang sangat baik untuk SSR dan SSG.
Manfaat SSR/SSG:
- Muat Awal Lebih Cepat: Server mengirimkan HTML yang telah dirender sebelumnya.
- SEO yang Ditingkatkan: Mesin pencari dapat dengan mudah merayapi dan mengindeks konten.
- Kinerja yang Lebih Baik: Mengurangi beban pada browser pengguna.
Untuk aplikasi yang menargetkan audiens global, mengurangi waktu ke paint bermakna pertama sangat penting. SSR dan SSG secara langsung berkontribusi pada hal ini, memberikan manfaat langsung kepada pengguna terlepas dari lokasi mereka.
Contoh Praktis dan Studi Kasus
Contoh 1: Mengoptimalkan Komponen Daftar Produk
Pertimbangkan aplikasi e-commerce yang menampilkan daftar produk. Awalnya, komponen daftar produk dirender lambat karena banyaknya produk dan perhitungan kompleks yang dilakukan untuk setiap kartu produk. Berikut adalah cara Anda dapat meningkatkan kinerja:
- Terapkan Virtualisasi: Gunakan pustaka seperti `react-window` untuk hanya merender produk yang terlihat.
- Memoisasi Komponen Kartu Produk: Bungkus komponen kartu produk individual dengan `React.memo` untuk mencegah render ulang yang tidak perlu jika data produk belum berubah.
- Optimalkan Pemuatan Gambar: Gunakan lazy loading untuk gambar produk.
- Pemisahan Kode: Jika komponen daftar produk hanya diperlukan pada halaman tertentu, gunakan pemisahan kode untuk menunda pemuatannya hingga dibutuhkan.
Dengan menerapkan strategi ini, Anda dapat secara signifikan meningkatkan responsivitas komponen daftar produk, memberikan pengalaman menjelajah yang jauh lebih halus, yang sangat penting bagi pengguna secara global.
Contoh 2: Mengoptimalkan Aplikasi Obrolan
Aplikasi obrolan sering kali real-time dan sering diperbarui. Render ulang yang konstan dapat berdampak negatif pada kinerja. Optimalkan aplikasi obrolan menggunakan teknik berikut:
- Memoisasi Komponen Pesan: Bungkus komponen pesan individual dalam `React.memo` untuk mencegah render ulang jika konten pesan belum berubah.
- Gunakan `useMemo` dan `useCallback`: Optimalkan perhitungan atau penanganan peristiwa apa pun yang terkait dengan pesan, seperti memformat stempel waktu atau menangani interaksi pengguna.
- Debounce/Throttle Pembaruan: Jika pesan dikirim secara berurutan dengan cepat, pertimbangkan untuk mendebounce atau membatasi pembaruan antarmuka obrolan untuk mengurangi render yang tidak perlu.
- Virtualisasikan Jendela Obrolan: Tampilkan hanya pesan yang terlihat, dan virtualisasikan area yang dapat digulir untuk riwayat obrolan.
Teknik ini akan secara signifikan meningkatkan responsivitas aplikasi obrolan, terutama pada perangkat dengan daya pemrosesan terbatas. Ini sangat penting untuk aplikasi dengan pengguna di wilayah dengan jaringan yang lebih lambat.
Studi Kasus: Meningkatkan Kinerja di Platform Media Sosial Global
Sebuah platform media sosial global mengalami masalah kinerja terkait dengan rendering umpan pengguna. Mereka menggunakan kombinasi teknik untuk menyelesaikan masalah ini. Inilah yang mereka lakukan:
- Mengidentifikasi Kemacetan dengan React DevTools Profiler: Mereka mengidentifikasi komponen yang sering dirender ulang.
- Menerapkan `React.memo` pada komponen utama: Komponen seperti postingan dan komentar pengguna telah dimoisasi.
- Menggunakan `useMemo` dan `useCallback` untuk mengoptimalkan pemrosesan data dan penanganan peristiwa: Perhitungan mahal dan definisi fungsi telah dimoisasi.
- Mengoptimalkan Pemuatan Gambar dan Pengiriman Aset: Mereka menggunakan format gambar yang dioptimalkan, lazy loading, dan CDN untuk mengirimkan aset secara efisien.
- Menerapkan Virtualisasi: Mereka menggunakan virtualisasi untuk meningkatkan kinerja untuk daftar postingan yang panjang.
Hasil: Platform ini melihat penurunan signifikan dalam waktu render, yang menyebabkan peningkatan keterlibatan pengguna dan pengalaman pengguna yang lebih halus di seluruh pengguna mereka, secara global. Mereka melaporkan penurunan 40% dalam waktu hingga interaktif, dan pengurangan signifikan dalam penggunaan CPU, yang secara langsung meningkatkan kinerja pada perangkat seluler, yang sangat penting di banyak wilayah internasional.
Praktik Terbaik dan Tips Pemecahan Masalah
1. Profil Aplikasi Anda Secara Teratur
Profiling kinerja bukanlah tugas satu kali. Jadikan itu bagian rutin dari alur kerja pengembangan Anda. Profil aplikasi Anda sesering mungkin, terutama setelah menambahkan fitur baru atau membuat perubahan kode yang signifikan. Pendekatan proaktif ini membantu Anda mengidentifikasi dan mengatasi masalah kinerja sejak dini, sebelum memengaruhi pengguna.
2. Pantau Kinerja dalam Produksi
Meskipun alat pengembangan membantu, penting untuk memantau kinerja di lingkungan produksi Anda. Gunakan alat seperti Sentry, New Relic, atau alat pemantauan kinerja pilihan Anda. Alat ini memungkinkan Anda untuk melacak metrik kinerja dunia nyata dan mengidentifikasi masalah yang mungkin tidak terlihat dalam pengembangan. Ini penting untuk mengidentifikasi bagaimana kinerja aplikasi Anda untuk pengguna di berbagai wilayah geografis, perangkat, dan kondisi jaringan. Ini membantu mengidentifikasi potensi kemacetan. Pertimbangkan pengujian A/B strategi optimasi yang berbeda untuk menilai dampak dunia nyata mereka.
3. Sederhanakan Komponen
Jaga agar komponen Anda sesederhana mungkin. Komponen yang kompleks lebih mungkin memiliki masalah kinerja. Pecah komponen kompleks menjadi komponen yang lebih kecil dan lebih mudah dikelola. Pendekatan modular ini memudahkan untuk mengidentifikasi dan mengoptimalkan kinerja rendering.
4. Hindari Render Ulang yang Tidak Perlu
Kunci kinerja yang baik adalah meminimalkan render ulang. Gunakan React.memo
, `useMemo`, dan `useCallback` secara strategis untuk mencegah render ulang yang tidak perlu. Selalu analisis mengapa komponen dirender ulang dan atasi akar penyebabnya.
5. Optimalkan Pustaka Pihak Ketiga
Pustaka pihak ketiga dapat secara signifikan memengaruhi kinerja aplikasi Anda. Pilih pustaka dengan hati-hati dan profil dampak kinerjanya. Pertimbangkan lazy loading atau code splitting jika pustaka intensif sumber daya. Perbarui secara berkala pustaka pihak ketiga untuk memanfaatkan peningkatan kinerja.
6. Tinjauan Kode dan Audit Kinerja
Masukkan tinjauan kode dan audit kinerja ke dalam proses pengembangan Anda. Tinjauan kode oleh rekan sejawat dapat membantu mengidentifikasi potensi masalah kinerja. Audit kinerja oleh pengembang berpengalaman dapat memberikan wawasan dan rekomendasi berharga untuk optimasi. Ini memastikan bahwa semua pengembang menyadari praktik terbaik dan secara aktif berupaya meningkatkan kinerja.
7. Pertimbangkan Perangkat dan Jaringan Pengguna
Saat mengoptimalkan untuk audiens global, ingatlah perangkat dan kondisi jaringan yang mungkin dialami pengguna Anda. Perangkat seluler dan jaringan yang lebih lambat umum terjadi di banyak wilayah. Optimalkan aplikasi Anda agar berkinerja baik pada perangkat dan jaringan ini. Pertimbangkan teknik seperti optimasi gambar, pemisahan kode, dan virtualisasi untuk meningkatkan pengalaman pengguna.
8. Manfaatkan Fitur React Terbaru
Tetap up-to-date dengan fitur dan praktik terbaik React terbaru. React terus berkembang, dan fitur baru sering dirancang untuk meningkatkan kinerja. Misalnya, pengenalan mode rendering dan transisi bersamaan. Ini memastikan Anda memanfaatkan alat yang paling efisien yang tersedia.
9. Optimalkan Animasi dan Transisi
Animasi dan transisi dapat secara signifikan memengaruhi kinerja, terutama pada perangkat yang kurang kuat. Pastikan animasi Anda halus dan efisien. Gunakan akselerasi perangkat keras jika memungkinkan dan hindari animasi yang kompleks. Optimalkan animasi CSS untuk kinerja terbaik. Pertimbangkan untuk menggunakan properti `will-change` untuk memberi tahu browser properti mana yang akan berubah, yang berpotensi meningkatkan kinerja rendering.
10. Pantau Ukuran Bundel
Ukuran bundel yang besar dapat secara signifikan meningkatkan waktu muat awal aplikasi Anda. Gunakan alat seperti webpack bundle analyzer untuk memahami ukuran bundel Anda dan mengidentifikasi peluang untuk optimasi. Pemisahan kode, tree shaking, dan penghapusan kode yang tidak digunakan dapat membantu mengurangi ukuran bundel.
Kesimpulan
Profiling komponen React adalah keterampilan penting bagi setiap pengembang front-end yang bertujuan untuk membangun aplikasi yang berkinerja dan responsif. Dengan menggunakan teknik dan strategi yang diuraikan dalam panduan ini, Anda dapat menganalisis, mengidentifikasi, dan mengatasi kemacetan kinerja render dalam aplikasi React Anda. Ingatlah bahwa mengoptimalkan kinerja adalah proses berkelanjutan, jadi profil aplikasi Anda secara teratur, pantau kinerja produksi, dan tetap perbarui dengan fitur dan praktik terbaik React terbaru. Komitmen terhadap kinerja ini akan memberikan pengalaman pengguna yang meningkat secara signifikan di berbagai perangkat dan kondisi jaringan, yang pada akhirnya mengarah pada kepuasan pengguna dan keberhasilan aplikasi yang lebih besar, secara global.