Bahasa Indonesia

Jelajahi prinsip-prinsip inti Desain Universal dan pelajari cara menciptakan produk, layanan, dan lingkungan inklusif yang dapat diakses oleh semua orang.

Desain Inklusif: Prinsip-Prinsip Desain Universal untuk Audiens Global

Di dunia yang saling terhubung saat ini, mendesain untuk inklusivitas bukan hanya tren, tetapi sebuah keharusan. Desain inklusif, yang juga dikenal sebagai desain universal, bertujuan untuk menciptakan produk, layanan, dan lingkungan yang dapat diakses dan digunakan oleh sebanyak mungkin orang, tanpa memandang kemampuan, usia, atau latar belakang budaya mereka. Pendekatan ini lebih dari sekadar mengakomodasi disabilitas; pendekatan ini secara proaktif mempertimbangkan beragam kebutuhan dan preferensi semua pengguna.

Apa itu Desain Universal?

Desain Universal (DU) adalah filosofi desain yang didasarkan pada premis bahwa produk dan lingkungan harus dapat digunakan oleh semua orang secara inheren, semaksimal mungkin, tanpa perlu adaptasi atau desain khusus. Ini tentang menciptakan pengalaman yang mulus dan positif bagi semua pengguna, menumbuhkan kemandirian, dan mempromosikan inklusi sosial. Istilah "Desain Universal" diciptakan oleh arsitek Ronald Mace, yang memperjuangkan desain yang dapat diakses untuk semua.

7 Prinsip Desain Universal

Center for Inclusive Design and Environmental Access (IDEA) di North Carolina State University mengembangkan tujuh prinsip inti untuk memandu praktik desain universal. Prinsip-prinsip ini menyediakan kerangka kerja bagi para desainer dan pengembang untuk mempertimbangkan beragam kebutuhan pengguna di seluruh proses desain.

1. Penggunaan yang Adil dan Merata

Desain ini bermanfaat dan dapat dipasarkan kepada orang-orang dengan beragam kemampuan.

Penggunaan yang adil dan merata berarti desain tidak merugikan atau menstigmatisasi kelompok pengguna mana pun. Desain ini menyediakan cara penggunaan yang sama untuk semua pengguna jika memungkinkan; setara jika tidak. Desain harus menarik bagi semua pengguna. Contohnya:

2. Fleksibilitas dalam Penggunaan

Desain mengakomodasi berbagai preferensi dan kemampuan individu.

Fleksibilitas dalam penggunaan berarti desain melayani berbagai metode penggunaan, preferensi, dan kapabilitas. Ini termasuk mengakomodasi akses untuk tangan kanan atau kiri dan memberikan pilihan dalam metode penggunaan. Contohnya meliputi:

3. Penggunaan yang Sederhana dan Intuitif

Penggunaan desain mudah dipahami, terlepas dari pengalaman, pengetahuan, keterampilan bahasa, atau tingkat konsentrasi pengguna saat ini.

Penggunaan yang sederhana dan intuitif berarti desain mudah dipahami dan digunakan, terlepas dari latar belakang, pengetahuan, atau kondisi mental pengguna saat ini. Desain ini menghilangkan kompleksitas yang tidak perlu dan menggunakan bahasa yang jelas dan konsisten. Contohnya meliputi:

4. Informasi yang Dapat Dipersepsi

Desain mengomunikasikan informasi yang diperlukan secara efektif kepada pengguna, terlepas dari kondisi sekitar atau kemampuan sensorik pengguna.

Informasi yang dapat dipersepsi berarti desain mengomunikasikan informasi penting secara efektif, terlepas dari kemampuan sensorik pengguna atau kondisi lingkungan. Ini melibatkan penyediaan redundansi dalam penyajian informasi (misalnya, isyarat visual dan auditori) dan memastikan kontras yang cukup antara teks dan latar belakang. Contohnya meliputi:

5. Toleransi terhadap Kesalahan

Desain meminimalkan bahaya dan konsekuensi buruk dari tindakan yang tidak disengaja atau tidak diinginkan.

Toleransi terhadap kesalahan berarti desain meminimalkan risiko kesalahan dan konsekuensi negatif dari tindakan yang tidak disengaja. Hal ini dapat dicapai melalui fitur-fitur seperti mekanisme pencegahan kesalahan, peringatan, dan opsi urungkan (undo). Contohnya meliputi:

6. Upaya Fisik yang Rendah

Desain dapat digunakan secara efisien dan nyaman dengan kelelahan minimum.

Upaya fisik yang rendah berarti desain dapat digunakan dengan nyaman dan efisien, dengan kelelahan minimal. Ini melibatkan meminimalkan tindakan berulang, pengerahan tenaga fisik yang berkelanjutan, dan kekuatan yang berlebihan. Contohnya meliputi:

7. Ukuran dan Ruang untuk Pendekatan dan Penggunaan

Ukuran dan ruang yang sesuai disediakan untuk pendekatan, jangkauan, manipulasi, dan penggunaan terlepas dari ukuran tubuh, postur, atau mobilitas pengguna.

Ukuran dan ruang untuk pendekatan dan penggunaan berarti desain menyediakan ruang yang memadai bagi pengguna dari semua ukuran, postur, dan mobilitas untuk mendekati, menjangkau, memanipulasi, dan menggunakan desain tersebut. Ini termasuk memastikan ruang kosong yang cukup untuk kursi roda dan perangkat bantu lainnya. Contohnya meliputi:

Mengapa Desain Inklusif Itu Penting?

Desain inklusif sangat penting karena beberapa alasan:

Menerapkan Desain Inklusif

Menerapkan desain inklusif melibatkan pengintegrasian pertimbangan aksesibilitas ke dalam setiap tahap proses desain.

1. Pahami Audiens Anda

Lakukan riset pengguna yang menyeluruh untuk memahami beragam kebutuhan dan preferensi audiens target Anda. Ini termasuk mengumpulkan data tentang kemampuan, disabilitas, latar belakang budaya, dan literasi teknologi pengguna. Pertimbangkan untuk menggunakan:

2. Gunakan Prinsip Desain Inklusif

Terapkan tujuh prinsip Desain Universal di seluruh proses desain. Tinjau desain Anda secara berkala terhadap prinsip-prinsip ini untuk mengidentifikasi potensi hambatan aksesibilitas.

3. Ikuti Pedoman Aksesibilitas

Patuhi pedoman dan standar aksesibilitas yang relevan, seperti Pedoman Aksesibilitas Konten Web (WCAG) untuk web dan konten digital, dan standar aksesibilitas untuk lingkungan fisik. WCAG, misalnya, menawarkan kriteria keberhasilan yang dapat diuji untuk membuat konten web lebih mudah diakses oleh penyandang disabilitas. Versi terbarunya, WCAG 2.1, mencakup berbagai rekomendasi untuk membuat konten Web lebih mudah diakses.

4. Uji Lebih Awal dan Sering

Lakukan pengujian aksesibilitas lebih awal dan sering di seluruh proses desain. Libatkan pengguna dengan disabilitas dalam proses pengujian untuk mendapatkan umpan balik langsung tentang usabilitas dan aksesibilitas desain Anda. Alat seperti pembaca layar, tes navigasi keyboard, dan pemeriksa aksesibilitas otomatis dapat membantu mengidentifikasi potensi masalah.

5. Berikan Pelatihan dan Pendidikan

Edukasi tim desain dan pengembangan Anda tentang prinsip-prinsip desain inklusif dan praktik terbaik aksesibilitas. Berikan pelatihan berkelanjutan untuk memastikan bahwa mereka tetap mengikuti pedoman dan teknologi terbaru.

6. Dokumentasikan Upaya Aksesibilitas Anda

Pelihara dokumentasi yang jelas tentang upaya aksesibilitas Anda, termasuk keputusan desain, hasil pengujian, dan langkah-langkah perbaikan. Dokumentasi ini dapat digunakan untuk menunjukkan komitmen Anda terhadap aksesibilitas dan untuk memastikan konsistensi di seluruh proyek.

7. Ulangi dan Tingkatkan

Desain inklusif adalah proses yang berkelanjutan. Terus pantau dan evaluasi aksesibilitas produk dan layanan Anda dan lakukan perbaikan berdasarkan umpan balik pengguna dan teknologi baru. Lakukan audit aksesibilitas dan pengujian usabilitas secara teratur untuk mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.

Contoh Desain Inklusif dalam Praktik

Berikut adalah beberapa contoh bagaimana prinsip-prinsip desain inklusif dapat diterapkan dalam konteks yang berbeda:

Aksesibilitas Web

Lingkungan Fisik

Desain Produk

Masa Depan Desain Inklusif

Desain inklusif bukan hanya tren; itu adalah masa depan desain. Seiring teknologi terus berkembang dan dunia menjadi semakin terhubung, pentingnya desain inklusif hanya akan bertambah. Dengan merangkul prinsip-prinsip desain inklusif, kita dapat menciptakan dunia yang lebih adil dan dapat diakses untuk semua orang.

Berikut adalah beberapa tren yang muncul dalam desain inklusif:

Kesimpulan

Desain inklusif adalah aspek fundamental dalam menciptakan dunia di mana setiap orang dapat berpartisipasi secara penuh dan setara. Dengan memahami dan menerapkan prinsip-prinsip Desain Universal, kita dapat membangun produk, layanan, dan lingkungan yang tidak hanya dapat diakses tetapi juga meningkatkan pengalaman pengguna untuk semua. Mari kita berkomitmen untuk menjadikan inklusivitas sebagai nilai inti dalam semua upaya desain kita, memastikan masa depan di mana teknologi dan desain memberdayakan semua orang, terlepas dari kemampuan atau latar belakang mereka.

Sumber Daya untuk Pembelajaran Lebih Lanjut