Ulasan mendalam tentang pemantauan infrastruktur frontend dengan DataDog, mencakup penyiapan, metrik utama, RUM, pengujian sintetis, dan praktik terbaik performa aplikasi web global.
Frontend DataDog: Pemantauan Infrastruktur Komprehensif untuk Aplikasi Web Modern
Dalam lanskap digital yang serba cepat saat ini, memberikan pengalaman aplikasi web yang mulus dan beperforma tinggi adalah yang terpenting. Pengguna mengharapkan situs web dan aplikasi dimuat dengan cepat, berfungsi tanpa cela, dan memberikan pengalaman yang konsisten di semua perangkat dan lokasi. Performa yang buruk dapat menyebabkan frustrasi pengguna, pengabaian, dan pada akhirnya, kehilangan pendapatan. Di sinilah pemantauan infrastruktur frontend yang tangguh berperan, dan DataDog adalah alat yang ampuh untuk mencapai hal ini.
Panduan komprehensif ini akan menjelajahi cara memanfaatkan DataDog untuk pemantauan infrastruktur frontend, yang mencakup aspek-aspek utama seperti:
- Menyiapkan DataDog untuk pemantauan frontend
- Metrik utama yang harus dilacak untuk performa frontend
- Real User Monitoring (RUM) dengan DataDog
- Pengujian Sintetis untuk deteksi masalah proaktif
- Praktik terbaik untuk mengoptimalkan performa frontend dengan wawasan DataDog
Apa itu Pemantauan Infrastruktur Frontend?
Pemantauan infrastruktur frontend melibatkan pelacakan dan analisis performa serta kesehatan komponen yang membentuk bagian yang menghadap pengguna dari suatu aplikasi web. Ini termasuk:
- Performa browser: Waktu muat, performa rendering, eksekusi JavaScript, dan pemuatan sumber daya.
- Performa jaringan: Latensi, kegagalan permintaan, dan resolusi DNS.
- Layanan pihak ketiga: Performa dan ketersediaan API, CDN, dan layanan eksternal lainnya yang digunakan oleh frontend.
- Pengalaman pengguna: Mengukur interaksi pengguna, tingkat eror, dan persepsi performa.
Dengan memantau aspek-aspek ini, Anda dapat mengidentifikasi dan mengatasi hambatan performa, mencegah eror, dan memastikan pengalaman pengguna yang lancar untuk audiens global Anda. Sebagai contoh, waktu muat yang lambat untuk pengguna di Australia mungkin mengindikasikan masalah dengan konfigurasi CDN di wilayah tersebut.
Mengapa Memilih DataDog untuk Pemantauan Frontend?
DataDog menyediakan platform terpadu untuk memantau seluruh infrastruktur Anda, termasuk sistem backend dan frontend. Fitur utamanya untuk pemantauan frontend meliputi:
- Real User Monitoring (RUM): Dapatkan wawasan tentang pengalaman pengguna yang sebenarnya dengan mengumpulkan data dari pengguna nyata yang menjelajahi situs web atau aplikasi Anda.
- Pengujian Sintetis: Uji secara proaktif performa dan ketersediaan aplikasi Anda dari berbagai lokasi di seluruh dunia.
- Pelacakan Eror: Tangkap dan analisis eror JavaScript untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan bug dengan cepat.
- Dasbor dan Peringatan: Buat dasbor khusus untuk memvisualisasikan metrik utama dan siapkan peringatan untuk diberi tahu tentang masalah performa.
- Integrasi dengan alat lain: DataDog terintegrasi secara mulus dengan alat lain dalam tumpukan pengembangan dan operasi Anda.
Menyiapkan DataDog untuk Pemantauan Frontend
Menyiapkan DataDog untuk pemantauan frontend melibatkan langkah-langkah berikut:
1. Membuat Akun DataDog
Jika Anda belum memilikinya, daftar untuk akun DataDog di situs web DataDog. Mereka menawarkan uji coba gratis untuk memulai.
2. Menginstal DataDog RUM Browser SDK
DataDog RUM Browser SDK adalah pustaka JavaScript yang perlu Anda sertakan dalam aplikasi web Anda untuk mengumpulkan data tentang interaksi dan performa pengguna. Anda dapat menginstalnya menggunakan npm atau yarn:
npm install @datadog/browser-rum
Atau:
yarn add @datadog/browser-rum
3. Menginisialisasi RUM SDK
Di file JavaScript utama aplikasi Anda, inisialisasi RUM SDK dengan ID aplikasi DataDog, token klien, dan nama layanan Anda:
import { datadogRum } from '@datadog/browser-rum'
datadogRum.init({
applicationId: 'YOUR_APPLICATION_ID',
clientToken: 'YOUR_CLIENT_TOKEN',
service: 'your-service-name',
env: 'production',
version: '1.0.0',
sampleRate: 100,
premiumSampleRate: 100,
trackResources: true,
trackLongTasks: true,
trackUserInteractions: true,
});
datadogRum.startSessionReplayRecording();
Penjelasan parameter:
- applicationId: ID aplikasi DataDog Anda.
- clientToken: Token klien DataDog Anda.
- service: Nama layanan Anda.
- env: Lingkungan (misalnya, production, staging).
- version: Versi aplikasi Anda.
- sampleRate: Persentase sesi yang akan dilacak. Nilai 100 berarti semua sesi akan dilacak.
- premiumSampleRate: Persentase sesi yang akan direkam pemutaran ulang sesinya.
- trackResources: Apakah akan melacak waktu pemuatan sumber daya.
- trackLongTasks: Apakah akan melacak tugas panjang yang memblokir utas utama.
- trackUserInteractions: Apakah akan melacak interaksi pengguna seperti klik dan pengiriman formulir.
Penting: Ganti `YOUR_APPLICATION_ID` dan `YOUR_CLIENT_TOKEN` dengan kredensial DataDog Anda yang sebenarnya. Kredensial ini dapat ditemukan di pengaturan akun DataDog Anda di bawah pengaturan RUM.
4. Mengonfigurasi Content Security Policy (CSP)
Jika Anda menggunakan Content Security Policy (CSP), Anda perlu mengonfigurasinya untuk mengizinkan DataDog mengumpulkan data. Tambahkan direktif berikut ke CSP Anda:
connect-src https://*.datadoghq.com https://*.data.dog;
img-src https://*.datadoghq.com https://*.data.dog data:;
script-src 'self' https://*.datadoghq.com https://*.data.dog;
5. Menerapkan Aplikasi Anda
Terapkan aplikasi Anda dengan DataDog RUM SDK yang terintegrasi. DataDog sekarang akan mulai mengumpulkan data tentang sesi pengguna, metrik performa, dan eror.
Metrik Utama yang Harus Dilacak untuk Performa Frontend
Setelah Anda menyiapkan DataDog, Anda perlu tahu metrik mana yang harus dilacak untuk mendapatkan wawasan yang berarti tentang performa frontend Anda. Berikut adalah beberapa metrik yang paling penting:
1. Waktu Muat Halaman
Waktu muat halaman adalah waktu yang dibutuhkan halaman web untuk memuat sepenuhnya dan menjadi interaktif. Ini adalah metrik krusial untuk pengalaman pengguna. DataDog menyediakan berbagai metrik terkait waktu muat halaman, termasuk:
- First Contentful Paint (FCP): Waktu yang dibutuhkan konten pertama (teks, gambar, dll.) untuk muncul di layar.
- Largest Contentful Paint (LCP): Waktu yang dibutuhkan elemen konten terbesar untuk muncul di layar. LCP adalah metrik vital web inti.
- First Input Delay (FID): Waktu yang dibutuhkan browser untuk merespons interaksi pengguna pertama (misalnya, klik). FID juga merupakan metrik vital web inti.
- Time to Interactive (TTI): Waktu yang dibutuhkan halaman untuk menjadi sepenuhnya interaktif.
- Load Event End: Waktu di mana peristiwa pemuatan selesai.
Targetkan LCP 2,5 detik atau kurang, FID 100 milidetik atau kurang, dan TTI 5 detik atau kurang. Ini adalah tolok ukur yang direkomendasikan Google untuk pengalaman pengguna yang baik.
Contoh Skenario: Bayangkan sebuah situs e-commerce. Jika halaman produk membutuhkan lebih dari 3 detik untuk dimuat (LCP tinggi), pengguna mungkin meninggalkan keranjang belanja mereka karena frustrasi. Memantau LCP membantu mengidentifikasi dan mengatasi kelambatan tersebut, yang berpotensi meningkatkan konversi penjualan.
2. Eror JavaScript
Eror JavaScript dapat mengganggu pengalaman pengguna dan mencegah fitur berfungsi dengan benar. DataDog secara otomatis menangkap dan melaporkan eror JavaScript, memungkinkan Anda mengidentifikasi dan memperbaiki bug dengan cepat.
Contoh Skenario: Lonjakan tiba-tiba dalam eror JavaScript yang dilaporkan dari pengguna di Jepang mungkin mengindikasikan masalah kompatibilitas dengan versi browser tertentu atau masalah dengan sumber daya yang dilokalkan.
3. Waktu Muat Sumber Daya
Waktu muat sumber daya adalah waktu yang dibutuhkan untuk memuat sumber daya individual, seperti gambar, file CSS, dan file JavaScript. Waktu muat sumber daya yang lama dapat berkontribusi pada waktu muat halaman yang lambat.
Contoh Skenario: Gambar besar yang tidak dioptimalkan secara signifikan meningkatkan waktu muat halaman. Data DataDog tentang waktu sumber daya membantu mengidentifikasi hambatan ini, memungkinkan upaya optimasi seperti kompresi gambar dan penggunaan format gambar modern seperti WebP.
4. Latensi API
Latensi API adalah waktu yang dibutuhkan aplikasi Anda untuk berkomunikasi dengan API backend. Latensi API yang tinggi dapat memengaruhi performa aplikasi Anda.
Contoh Skenario: Jika titik akhir API yang menyajikan detail produk mengalami perlambatan, seluruh halaman produk akan dimuat lebih lambat. Memantau latensi API dan menghubungkannya dengan metrik frontend lainnya (seperti LCP) membantu menunjukkan sumber masalah performa.
5. Tindakan Pengguna
Melacak tindakan pengguna, seperti klik, pengiriman formulir, dan transisi halaman, dapat memberikan wawasan berharga tentang perilaku pengguna dan mengidentifikasi area di mana pengguna mengalami kesulitan.
Contoh Skenario: Menganalisis waktu yang dibutuhkan pengguna untuk menyelesaikan proses checkout dapat mengungkapkan hambatan dalam alur pengguna. Jika pengguna menghabiskan banyak waktu pada langkah tertentu, itu mungkin menunjukkan masalah kegunaan atau masalah teknis yang perlu ditangani.
Real User Monitoring (RUM) dengan DataDog
Real User Monitoring (RUM) adalah teknik yang ampuh untuk memahami pengalaman pengguna yang sebenarnya dari aplikasi web Anda. DataDog RUM mengumpulkan data dari pengguna nyata yang menjelajahi situs web atau aplikasi Anda, memberikan wawasan berharga tentang performa, eror, dan perilaku pengguna.
Manfaat RUM
- Mengidentifikasi hambatan performa: RUM memungkinkan Anda mengidentifikasi bagian paling lambat dari aplikasi Anda dan memprioritaskan upaya optimasi.
- Memahami perilaku pengguna: RUM memberikan wawasan tentang bagaimana pengguna berinteraksi dengan aplikasi Anda, memungkinkan Anda mengidentifikasi area di mana pengguna kesulitan.
- Melacak tingkat eror: RUM secara otomatis menangkap dan melaporkan eror JavaScript, memungkinkan Anda mengidentifikasi dan memperbaiki bug dengan cepat.
- Memantau kepuasan pengguna: Dengan melacak metrik seperti waktu muat halaman dan tingkat eror, Anda bisa mendapatkan gambaran tentang seberapa puas pengguna dengan aplikasi Anda.
- Analisis performa geografis: RUM memungkinkan Anda menganalisis performa berdasarkan lokasi pengguna, mengungkapkan potensi masalah dengan konfigurasi CDN atau lokasi server.
Fitur Utama RUM di DataDog
- Session Replay: Rekam dan putar ulang sesi pengguna untuk melihat persis apa yang dialami pengguna. Ini sangat berharga untuk men-debug masalah dan memahami perilaku pengguna.
- Resource Timing: Lacak waktu muat sumber daya individual, seperti gambar, file CSS, dan file JavaScript.
- Error Tracking: Tangkap dan analisis eror JavaScript untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan bug dengan cepat.
- User Analytics: Analisis perilaku pengguna, seperti klik, pengiriman formulir, dan transisi halaman.
- Custom Events: Lacak peristiwa khusus yang spesifik untuk aplikasi Anda.
Menggunakan Session Replay
Session Replay memungkinkan Anda merekam dan memutar ulang sesi pengguna, memberikan representasi visual dari pengalaman pengguna. Ini sangat berguna untuk men-debug masalah yang sulit direproduksi.
Untuk mengaktifkan Session Replay, Anda perlu menginisialisasi RUM SDK dengan opsi `premiumSampleRate` diatur ke nilai lebih besar dari 0. Misalnya, untuk merekam pemutaran ulang sesi untuk 10% sesi, atur `premiumSampleRate` ke 10:
datadogRum.init({
// ... opsi lainnya
premiumSampleRate: 10,
});
datadogRum.startSessionReplayRecording();
Setelah Session Replay diaktifkan, Anda dapat melihat pemutaran ulang sesi di DataDog RUM Explorer. Pilih sesi dan klik tombol "Replay Session" untuk menonton pemutaran ulang.
Pengujian Sintetis untuk Deteksi Masalah Proaktif
Pengujian sintetis melibatkan simulasi interaksi pengguna dengan aplikasi Anda untuk secara proaktif mengidentifikasi masalah performa dan masalah ketersediaan. DataDog Synthetic Monitoring memungkinkan Anda membuat pengujian yang berjalan secara otomatis sesuai jadwal, memberi tahu Anda tentang masalah sebelum berdampak pada pengguna nyata.
Manfaat Pengujian Sintetis
- Deteksi masalah proaktif: Identifikasi masalah performa dan masalah ketersediaan sebelum berdampak pada pengguna nyata.
- Cakupan global: Uji aplikasi Anda dari berbagai lokasi di seluruh dunia untuk memastikan performa yang konsisten untuk semua pengguna.
- Pemantauan API: Pantau performa dan ketersediaan API Anda.
- Pengujian regresi: Gunakan pengujian sintetis untuk memastikan bahwa perubahan kode baru tidak menimbulkan regresi performa.
- Pemantauan layanan pihak ketiga: Lacak performa layanan pihak ketiga yang menjadi sandaran aplikasi Anda.
Jenis-jenis Pengujian Sintetis
DataDog menawarkan beberapa jenis pengujian sintetis:
- Browser Tests: Mensimulasikan interaksi pengguna di browser nyata, memungkinkan Anda menguji fungsionalitas ujung ke ujung aplikasi Anda. Pengujian ini dapat melakukan tindakan seperti mengklik tombol, mengisi formulir, dan menavigasi antar halaman.
- API Tests: Uji performa dan ketersediaan API Anda dengan mengirim permintaan HTTP dan memvalidasi responsnya.
- SSL Certificate Tests: Pantau tanggal kedaluwarsa dan validitas sertifikat SSL Anda.
- DNS Tests: Verifikasi bahwa catatan DNS Anda dikonfigurasi dengan benar.
Membuat Uji Browser
Untuk membuat uji browser, ikuti langkah-langkah berikut:
- Di UI DataDog, navigasikan ke Synthetic Monitoring > New Test > Browser Test.
- Masukkan URL halaman yang ingin Anda uji.
- Rekam langkah-langkah yang ingin Anda simulasikan menggunakan DataDog Recorder. Perekam akan menangkap tindakan Anda dan menghasilkan kode untuk pengujian.
- Konfigurasikan pengaturan pengujian, seperti lokasi untuk menjalankan pengujian, frekuensi pengujian, dan peringatan yang akan dipicu jika pengujian gagal.
- Simpan pengujian.
Contoh Skenario: Bayangkan Anda ingin menguji proses checkout dari situs e-commerce. Anda dapat membuat uji browser yang mensimulasikan pengguna menambahkan produk ke keranjang, memasukkan informasi pengiriman, dan menyelesaikan pembelian. Jika pengujian gagal di langkah mana pun, Anda akan diperingatkan, memungkinkan Anda mengatasi masalah sebelum pengguna nyata terpengaruh.
Membuat Uji API
Untuk membuat uji API, ikuti langkah-langkah berikut:
- Di UI DataDog, navigasikan ke Synthetic Monitoring > New Test > API Test.
- Masukkan URL titik akhir API yang ingin Anda uji.
- Konfigurasikan permintaan HTTP, termasuk metode (GET, POST, PUT, DELETE), header, dan body.
- Tentukan penegasan untuk memvalidasi respons, seperti memeriksa kode status, jenis konten, atau keberadaan data spesifik di badan respons.
- Konfigurasikan pengaturan pengujian, seperti lokasi untuk menjalankan pengujian, frekuensi pengujian, dan peringatan yang akan dipicu jika pengujian gagal.
- Simpan pengujian.
Contoh Skenario: Anda dapat membuat uji API untuk memantau ketersediaan titik akhir API penting yang diandalkan frontend Anda. Pengujian dapat mengirim permintaan ke titik akhir dan memverifikasi bahwa ia mengembalikan kode status 200 OK dan badan respons berisi data yang diharapkan. Jika pengujian gagal, Anda akan diperingatkan, memungkinkan Anda menyelidiki masalah dan mencegahnya memengaruhi pengguna Anda.
Praktik Terbaik untuk Mengoptimalkan Performa Frontend dengan Wawasan DataDog
Setelah Anda menyiapkan DataDog dan mengumpulkan data, Anda dapat menggunakan wawasan tersebut untuk mengoptimalkan performa frontend Anda. Berikut adalah beberapa praktik terbaik:
1. Optimalkan Gambar
Gambar besar yang tidak dioptimalkan adalah penyebab umum waktu muat halaman yang lambat. Gunakan data waktu sumber daya DataDog untuk mengidentifikasi gambar besar dan mengoptimalkannya dengan:
- Mengompres gambar: Gunakan alat kompresi gambar untuk mengurangi ukuran file gambar tanpa mengorbankan kualitas.
- Menggunakan format gambar modern: Gunakan format gambar modern seperti WebP, yang menawarkan kompresi lebih baik daripada format tradisional seperti JPEG dan PNG.
- Mengubah ukuran gambar: Ubah ukuran gambar ke dimensi yang sesuai untuk tampilan di mana gambar akan ditampilkan. Hindari menyajikan gambar besar yang diperkecil oleh browser.
- Menggunakan lazy loading: Muat gambar hanya saat terlihat di viewport. Ini dapat secara signifikan meningkatkan waktu muat halaman awal.
- Menggunakan CDN: Gunakan Content Delivery Network (CDN) untuk menyajikan gambar dari server yang lebih dekat dengan pengguna Anda.
2. Minifikasi dan Gabungkan CSS dan JavaScript
Meminifikasi file CSS dan JavaScript menghilangkan karakter yang tidak perlu, seperti spasi putih dan komentar, sehingga mengurangi ukuran file. Menggabungkan file CSS dan JavaScript menggabungkan beberapa file menjadi satu file, mengurangi jumlah permintaan HTTP yang diperlukan untuk memuat halaman.
Gunakan alat seperti Webpack, Parcel, atau Rollup untuk meminifikasi dan menggabungkan file CSS dan JavaScript Anda.
3. Manfaatkan Caching Browser
Caching browser memungkinkan browser menyimpan aset statis, seperti gambar, file CSS, dan file JavaScript, secara lokal. Saat pengguna mengunjungi situs web Anda lagi, browser dapat memuat aset ini dari cache alih-alih mengunduhnya dari server, menghasilkan waktu muat halaman yang lebih cepat.
Konfigurasikan server web Anda untuk mengatur header cache yang sesuai untuk aset statis. Gunakan waktu kedaluwarsa cache yang lama untuk aset yang jarang berubah.
4. Optimalkan Performa Rendering
Performa rendering yang lambat dapat menyebabkan pengalaman pengguna yang tersendat-sendat. Gunakan metrik performa DataDog untuk mengidentifikasi hambatan rendering dan mengoptimalkan kode Anda dengan:
- Mengurangi kompleksitas DOM Anda: Sederhanakan struktur HTML Anda untuk mengurangi jumlah pekerjaan yang perlu dilakukan browser untuk merender halaman.
- Menghindari layout thrashing: Hindari membaca dan menulis ke DOM dalam frame yang sama. Ini dapat menyebabkan browser menghitung ulang tata letak beberapa kali, yang menyebabkan performa buruk.
- Menggunakan transformasi dan animasi CSS: Gunakan transformasi dan animasi CSS alih-alih animasi berbasis JavaScript. Animasi CSS biasanya lebih beperforma karena ditangani oleh mesin rendering browser.
- Debouncing dan throttling: Gunakan debouncing dan throttling untuk membatasi frekuensi operasi yang mahal, seperti event handler.
5. Pantau Layanan Pihak Ketiga
Layanan pihak ketiga, seperti API, CDN, dan jaringan periklanan, dapat memengaruhi performa aplikasi Anda. Gunakan DataDog untuk memantau performa dan ketersediaan layanan ini. Jika layanan pihak ketiga lambat atau tidak tersedia, hal itu dapat berdampak negatif pada pengalaman pengguna Anda.
Contoh Skenario: Jika jaringan periklanan pihak ketiga mengalami masalah, hal itu dapat menyebabkan halaman Anda dimuat dengan lambat atau bahkan mogok. Memantau performa layanan pihak ketiga memungkinkan Anda mengidentifikasi masalah ini dan mengambil tindakan, seperti menonaktifkan layanan untuk sementara atau beralih ke penyedia lain.
6. Terapkan Code Splitting
Code splitting memungkinkan Anda memecah kode JavaScript Anda menjadi potongan-potongan yang lebih kecil yang dapat dimuat sesuai permintaan. Ini dapat secara signifikan meningkatkan waktu muat halaman awal dengan mengurangi jumlah JavaScript yang perlu diunduh dan di-parse.
Gunakan alat seperti Webpack atau Parcel untuk menerapkan code splitting di aplikasi Anda.
Kesimpulan
Pemantauan infrastruktur frontend sangat penting untuk memberikan pengalaman aplikasi web yang mulus dan beperforma tinggi. DataDog menyediakan platform komprehensif untuk memantau seluruh infrastruktur frontend Anda, dari performa browser hingga latensi API. Dengan menggunakan RUM, pengujian sintetis, dan metrik performa DataDog, Anda dapat mengidentifikasi dan mengatasi hambatan performa, mencegah eror, dan memastikan pengalaman pengguna yang lancar untuk audiens global Anda. Dengan menerapkan praktik terbaik yang diuraikan dalam panduan ini, Anda dapat mengoptimalkan performa frontend Anda dan memberikan situs web atau aplikasi yang disukai pengguna.
Ingatlah untuk secara teratur meninjau dasbor dan peringatan DataDog Anda untuk tetap memantau performa frontend Anda dan secara proaktif mengatasi masalah apa pun yang muncul. Pemantauan dan optimasi berkelanjutan sangat penting untuk mempertahankan pengalaman pengguna yang berkualitas tinggi.