Rekayasa Aksesibilitas Frontend: Pola ARIA dan Pembaca Layar | MLOG | MLOG
Bahasa Indonesia
Buka pengalaman web yang dapat diakses dengan pola ARIA dan pembaca layar. Panduan komprehensif untuk rekayasawan frontend di seluruh dunia.
Rekayasa Aksesibilitas Frontend: Pola ARIA dan Pembaca Layar
Di dunia yang saling terhubung saat ini, memastikan aksesibilitas web bukan hanya praktik terbaik tetapi juga persyaratan mendasar. Sebagai rekayasawan frontend, kita memainkan peran penting dalam membangun pengalaman digital inklusif yang melayani pengguna dari semua kemampuan, tanpa memandang lokasi geografis atau latar belakang budaya. Panduan komprehensif ini mengeksplorasi persimpangan penting antara pola ARIA (Accessible Rich Internet Applications) dan pembaca layar, memberikan pengetahuan praktis dan wawasan yang dapat ditindaklanjuti untuk membuat situs web dan aplikasi yang dapat diakses.
Apa itu Aksesibilitas Web?
Aksesibilitas web mengacu pada praktik merancang dan mengembangkan situs web, aplikasi, dan konten digital yang dapat digunakan oleh semua orang, termasuk individu dengan disabilitas. Disabilitas ini dapat mencakup gangguan penglihatan, pendengaran, motorik, kognitif, dan wicara. Tujuannya adalah untuk memberikan pengalaman pengguna yang setara, memastikan bahwa semua pengguna memiliki akses yang sama terhadap informasi dan fungsionalitas.
Prinsip-prinsip utama aksesibilitas web sering dirangkum dalam akronim POUR:
Dapat Dipersepsikan (Perceivable): Informasi dan komponen antarmuka pengguna harus dapat disajikan kepada pengguna dengan cara yang dapat mereka persepsikan. Ini berarti menyediakan alternatif teks untuk konten non-teks, takarir (caption) untuk video, dan memastikan kontras warna yang cukup.
Dapat Dioperasikan (Operable): Komponen antarmuka pengguna dan navigasi harus dapat dioperasikan. Ini termasuk membuat semua fungsionalitas tersedia dari keyboard, memberikan waktu yang cukup bagi pengguna untuk membaca dan memproses konten, serta menghindari konten yang berkedip cepat.
Dapat Dimengerti (Understandable): Informasi dan pengoperasian antarmuka pengguna harus dapat dimengerti. Ini melibatkan penggunaan bahasa yang jelas dan ringkas, menyediakan navigasi yang dapat diprediksi, dan membantu pengguna menghindari serta memperbaiki kesalahan.
Kuat (Robust): Konten harus cukup kuat sehingga dapat diinterpretasikan secara andal oleh berbagai agen pengguna, termasuk teknologi bantu. Ini berarti menggunakan HTML yang valid, mengikuti pedoman aksesibilitas, dan menguji dengan berbagai peramban dan pembaca layar.
Mengapa Aksesibilitas Penting?
Pentingnya aksesibilitas web jauh melampaui sekadar mematuhi persyaratan hukum. Ini tentang menciptakan dunia digital yang lebih inklusif dan adil. Berikut adalah beberapa alasan utama mengapa aksesibilitas penting:
Kepatuhan Hukum: Banyak negara, termasuk Amerika Serikat (Americans with Disabilities Act - ADA), Uni Eropa (European Accessibility Act), dan Kanada (Accessibility for Ontarians with Disabilities Act - AODA), memiliki undang-undang dan peraturan yang mewajibkan aksesibilitas web. Ketidakpatuhan dapat menyebabkan tindakan hukum dan kerusakan reputasi.
Pertimbangan Etis: Aksesibilitas adalah masalah tanggung jawab sosial. Setiap individu berhak mengakses informasi dan berpartisipasi di dunia digital, terlepas dari kemampuannya. Dengan membuat situs web kita dapat diakses, kita menjunjung tinggi hak-hak mendasar ini.
Peningkatan Pengalaman Pengguna: Situs web yang dapat diakses umumnya lebih ramah pengguna untuk semua orang. Navigasi yang jelas, konten yang terstruktur dengan baik, dan interaksi yang intuitif menguntungkan semua pengguna, termasuk mereka yang tidak memiliki disabilitas. Sebagai contoh, menyediakan takarir untuk video dapat membantu pengguna di lingkungan yang bising atau mereka yang sedang belajar bahasa baru.
Jangkauan Audiens yang Lebih Luas: Aksesibilitas memperluas audiens potensial Anda. Dengan membuat situs web Anda dapat diakses oleh pengguna dengan disabilitas, Anda menjangkau segmen populasi yang lebih besar. Secara global, lebih dari satu miliar orang memiliki beberapa bentuk disabilitas.
Manfaat SEO: Mesin pencari menyukai situs web yang dapat diakses. Situs web yang dapat diakses cenderung memiliki struktur semantik yang lebih baik, konten yang lebih jelas, dan kegunaan yang lebih baik, yang semuanya berkontribusi pada peringkat mesin pencari yang lebih tinggi.
Pengenalan ARIA (Accessible Rich Internet Applications)
ARIA (Accessible Rich Internet Applications) adalah seperangkat atribut yang dapat ditambahkan ke elemen HTML untuk memberikan informasi semantik tambahan kepada teknologi bantu, seperti pembaca layar. Ini membantu menjembatani kesenjangan antara keterbatasan semantik HTML standar dan interaksi kompleks aplikasi web dinamis.
Konsep Kunci ARIA:
Peran (Roles): Mendefinisikan jenis widget atau elemen, seperti "button," "menu," atau "dialog."
Properti (Properties): Memberikan informasi tentang status atau karakteristik elemen, seperti "aria-disabled," "aria-required," atau "aria-label."
Keadaan (States): Menunjukkan kondisi saat ini dari sebuah elemen, seperti "aria-expanded," "aria-checked," atau "aria-selected."
Kapan Menggunakan ARIA:
ARIA harus digunakan dengan bijaksana dan strategis. Penting untuk mengingat "Aturan Pertama Penggunaan ARIA":
"Jika Anda dapat menggunakan elemen atau atribut HTML asli dengan semantik dan perilaku yang Anda perlukan yang sudah ada di dalamnya, maka lakukanlah. Gunakan ARIA hanya jika Anda tidak bisa."
Ini berarti bahwa jika Anda dapat mencapai fungsionalitas dan aksesibilitas yang diinginkan menggunakan elemen dan atribut HTML standar, Anda harus selalu memilih pendekatan tersebut. ARIA harus digunakan sebagai pilihan terakhir ketika HTML asli tidak mencukupi.
Pola ARIA dan Praktik Terbaik
Pola ARIA adalah pola desain yang sudah mapan untuk mengimplementasikan komponen antarmuka pengguna umum secara aksesibel. Pola-pola ini memberikan panduan tentang cara menggunakan peran, properti, dan keadaan ARIA untuk membuat versi aksesibel dari elemen-elemen seperti menu, tab, dialog, dan pohon (trees).
1. Peran ARIA: `button`
Gunakan atribut `role="button"` untuk mengubah elemen non-tombol, seperti `
` atau ``, menjadi sebuah tombol. Ini sangat penting ketika Anda tidak dapat menggunakan elemen `