Bahasa Indonesia

Jelajahi pola arsitektur tanpa server, manfaat, dan aplikasinya. Pelajari cara merancang solusi tanpa server yang skalabel, hemat biaya, dan tangguh.

Menjelajahi Pola Arsitektur Tanpa Server: Panduan Komprehensif

Komputasi tanpa server (serverless) telah merevolusi cara aplikasi dibuat dan diterapkan. Dengan mengabstraksikan manajemen infrastruktur yang mendasarinya, para pengembang dapat fokus menulis kode dan memberikan nilai. Panduan ini menjelajahi pola arsitektur tanpa server yang umum, menawarkan wawasan tentang manfaat, kekurangan, dan aplikasi di dunia nyata.

Apa itu Arsitektur Tanpa Server?

Arsitektur tanpa server adalah model eksekusi komputasi awan di mana penyedia cloud secara dinamis mengelola alokasi sumber daya mesin. Penyedia tanpa server mengurus semua infrastruktur yang mendasarinya, sehingga Anda tidak perlu menyediakan atau mengelola server apa pun. Anda hanya membayar waktu komputasi yang Anda konsumsi.

Karakteristik Utama Arsitektur Tanpa Server:

Keuntungan Arsitektur Tanpa Server

Mengadopsi pendekatan tanpa server menawarkan beberapa keuntungan:

Pola Arsitektur Tanpa Server yang Umum

Beberapa pola arsitektur telah muncul untuk memanfaatkan keuntungan komputasi tanpa server. Berikut adalah beberapa yang paling umum:

1. Arsitektur Berbasis Peristiwa

Arsitektur berbasis peristiwa adalah paradigma arsitektur perangkat lunak yang mendukung produksi, deteksi, konsumsi, dan reaksi terhadap peristiwa. Dalam konteks tanpa server, pola ini sering melibatkan layanan yang memicu fungsi melalui peristiwa.

Contoh: Pipeline Pemrosesan Gambar

Bayangkan sebuah pipeline pemrosesan gambar. Saat pengguna mengunggah gambar ke layanan penyimpanan cloud (seperti Amazon S3, Azure Blob Storage, atau Google Cloud Storage), sebuah peristiwa dipicu. Peristiwa ini memanggil fungsi tanpa server (misalnya, AWS Lambda, Azure Function, Google Cloud Function) yang melakukan pengubahan ukuran gambar, konversi format, dan tugas pemrosesan lainnya. Gambar yang telah diproses kemudian disimpan kembali di layanan penyimpanan, memicu peristiwa lain yang mungkin memberi tahu pengguna atau memperbarui database.

Komponen:

Manfaat:

2. Pola API Gateway

Pola API Gateway melibatkan penggunaan API gateway untuk mengelola permintaan yang masuk dan merutekannya ke fungsi tanpa server yang sesuai. Ini menyediakan satu titik masuk tunggal untuk klien dan memungkinkan fitur seperti autentikasi, otorisasi, pembatasan laju (rate limiting), dan transformasi permintaan.

Contoh: REST API

Pertimbangkan membangun REST API menggunakan fungsi tanpa server. Sebuah API gateway (misalnya, Amazon API Gateway, Azure API Management, Google Cloud Endpoints) bertindak sebagai pintu depan untuk API. Saat klien mengirim permintaan, API gateway merutekannya ke fungsi tanpa server yang sesuai berdasarkan jalur dan metode permintaan. Fungsi tersebut memproses permintaan dan mengembalikan respons, yang kemudian dikirim kembali oleh API gateway ke klien. Gateway juga dapat menangani autentikasi, otorisasi, dan pembatasan laju untuk melindungi API.

Komponen:

Manfaat:

3. Pola Fan-Out

Pola Fan-Out melibatkan pendistribusian satu peristiwa ke beberapa fungsi untuk pemrosesan paralel. Ini berguna untuk tugas-tugas yang dapat dilakukan secara independen, seperti mengirim notifikasi ke banyak pengguna atau memproses data secara paralel.

Contoh: Mengirim Notifikasi

Misalkan Anda perlu mengirim notifikasi ke banyak pengguna saat artikel baru diterbitkan. Saat artikel diterbitkan, sebuah peristiwa dipicu. Peristiwa ini memanggil fungsi yang menyebarkan (fan out) notifikasi ke beberapa fungsi, yang masing-masing bertanggung jawab untuk mengirim notifikasi ke pengguna atau grup pengguna tertentu. Ini memungkinkan notifikasi dikirim secara paralel, mengurangi waktu pemrosesan secara keseluruhan.

Komponen:

Manfaat:

4. Pola Agregator

Pola Agregator melibatkan pengumpulan data dari berbagai sumber dan menggabungkannya menjadi satu hasil tunggal. Ini berguna untuk tugas-tugas yang memerlukan data dari beberapa API atau database.

Contoh: Agregasi Data

Pertimbangkan sebuah aplikasi yang perlu menampilkan informasi tentang suatu produk, termasuk harga, ketersediaan, dan ulasannya. Informasi ini mungkin disimpan di database yang berbeda atau diambil dari API yang berbeda. Sebuah fungsi agregator dapat mengumpulkan data dari berbagai sumber ini dan menggabungkannya menjadi satu objek JSON tunggal, yang kemudian dikirim ke klien. Ini menyederhanakan tugas klien untuk mengambil dan menampilkan informasi produk.

Komponen:

Manfaat:

5. Pola Rantai (Chain)

Pola Rantai melibatkan perangkaian beberapa fungsi untuk melakukan serangkaian tugas. Output dari satu fungsi menjadi input dari fungsi berikutnya. Ini berguna untuk alur kerja yang kompleks atau pipeline pemrosesan data.

Contoh: Pipeline Transformasi Data

Bayangkan sebuah pipeline transformasi data yang melibatkan pembersihan, validasi, dan pengayaan data. Setiap langkah dalam pipeline dapat diimplementasikan sebagai fungsi tanpa server yang terpisah. Fungsi-fungsi tersebut dirangkai bersama, dengan output dari satu fungsi diteruskan sebagai input ke fungsi berikutnya. Ini memungkinkan pipeline pemrosesan data yang modular dan skalabel.

Komponen:

Manfaat:

6. Pola Strangler Fig

Pola Strangler Fig adalah strategi migrasi bertahap untuk memodernisasi aplikasi lawas dengan secara bertahap mengganti fungsionalitas dengan komponen tanpa server. Pola ini memungkinkan Anda untuk memperkenalkan layanan tanpa server tanpa mengganggu aplikasi yang ada secara total.

Contoh: Migrasi Aplikasi Monolitik

Misalkan Anda memiliki aplikasi monolitik yang ingin Anda migrasikan ke arsitektur tanpa server. Anda dapat memulai dengan mengidentifikasi fungsionalitas spesifik yang dapat dengan mudah diganti dengan fungsi tanpa server. Misalnya, Anda mungkin mengganti modul autentikasi pengguna dengan fungsi tanpa server yang mengautentikasi pengguna terhadap penyedia identitas eksternal. Seiring Anda mengganti lebih banyak fungsionalitas dengan komponen tanpa server, aplikasi monolitik secara bertahap menyusut hingga akhirnya diganti seluruhnya.

Komponen:

Manfaat:

Memilih Pola yang Tepat

Memilih pola arsitektur tanpa server yang sesuai tergantung pada kebutuhan spesifik aplikasi Anda. Pertimbangkan faktor-faktor berikut:

Praktik Terbaik untuk Arsitektur Tanpa Server

Untuk memastikan keberhasilan dengan arsitektur tanpa server, ikuti praktik terbaik berikut:

Tanpa Server di Berbagai Penyedia Cloud

Konsep inti arsitektur tanpa server berlaku di berbagai penyedia cloud, meskipun implementasi dan layanan spesifiknya dapat bervariasi. Berikut adalah gambaran singkatnya:

Meskipun setiap penyedia memiliki fitur dan model harga yang unik, prinsip dasar arsitektur tanpa server tetap konsisten. Memilih penyedia yang tepat tergantung pada kebutuhan spesifik Anda, infrastruktur yang ada, dan keakraban dengan platform tersebut.

Pertimbangan Global untuk Tanpa Server

Saat merancang aplikasi tanpa server untuk audiens global, beberapa faktor menjadi sangat penting:

Dengan mempertimbangkan faktor-faktor ini secara cermat, Anda dapat membangun aplikasi tanpa server yang dapat diakses secara global, berkinerja tinggi, dan patuh.

Kesimpulan

Arsitektur tanpa server menawarkan pendekatan yang kuat untuk membangun dan menerapkan aplikasi modern. Dengan memahami pola arsitektur tanpa server yang umum dan mengikuti praktik terbaik, Anda dapat memanfaatkan keuntungan dari berkurangnya beban operasional, optimisasi biaya, dan peningkatan skalabilitas. Seiring teknologi tanpa server terus berkembang, menjelajahi dan mengadaptasi pola-pola ini akan menjadi krusial untuk membangun solusi yang efisien dan inovatif di cloud.