Bahasa Indonesia

Jelajahi arsitektur data mesh, prinsip, manfaat, tantangan, dan strategi implementasinya untuk kepemilikan data terdesentralisasi di organisasi global.

Data Mesh: Kepemilikan Data Terdesentralisasi untuk Perusahaan Modern

Di dunia yang digerakkan oleh data saat ini, organisasi semakin bergantung pada data untuk membuat keputusan yang tepat, mendorong inovasi, dan mendapatkan keunggulan kompetitif. Namun, arsitektur data terpusat tradisional seringkali kesulitan untuk mengimbangi volume, kecepatan, dan variasi data yang terus meningkat. Hal ini telah memunculkan pendekatan baru, seperti data mesh, yang mendukung kepemilikan data terdesentralisasi dan pendekatan berorientasi domain untuk manajemen data.

Apa itu Data Mesh?

Data mesh adalah pendekatan sosioteknis terdesentralisasi untuk mengelola dan mengakses data analitis dalam skala besar. Ini bukanlah sebuah teknologi, melainkan pergeseran paradigma yang menantang arsitektur gudang data dan danau data terpusat tradisional. Ide inti di balik data mesh adalah untuk mendistribusikan kepemilikan dan tanggung jawab data kepada tim yang paling dekat dengan data – tim domain. Hal ini memungkinkan pengiriman data yang lebih cepat, peningkatan kelincahan, dan kualitas data yang lebih baik.

Bayangkan sebuah perusahaan e-commerce multinasional yang besar. Secara tradisional, semua data yang terkait dengan pesanan pelanggan, inventaris produk, logistik pengiriman, dan kampanye pemasaran akan dipusatkan dalam satu gudang data yang dikelola oleh tim data pusat. Dengan data mesh, setiap domain bisnis ini (pesanan, inventaris, pengiriman, pemasaran) akan memiliki dan mengelola data mereka sendiri, memperlakukannya sebagai produk.

Empat Prinsip Data Mesh

Arsitektur data mesh didasarkan pada empat prinsip utama:

1. Kepemilikan Data Terdesentralisasi Berorientasi Domain

Prinsip ini menekankan bahwa kepemilikan dan tanggung jawab data harus berada pada tim domain yang paling mengetahui tentang data tersebut. Setiap tim domain bertanggung jawab untuk mendefinisikan, membangun, dan memelihara produk data mereka sendiri, yang merupakan kumpulan data yang siap diakses dan digunakan oleh tim lain dalam organisasi.

Contoh: Sebuah perusahaan jasa keuangan mungkin memiliki domain untuk perbankan ritel, perbankan investasi, dan asuransi. Setiap domain akan memiliki datanya sendiri yang terkait dengan pelanggan, transaksi, dan produk. Mereka bertanggung jawab atas kualitas, keamanan, dan aksesibilitas data dalam domain mereka.

2. Data sebagai Produk

Data harus diperlakukan sebagai produk, dengan tingkat perhatian dan perawatan yang sama seperti produk lain yang ditawarkan oleh organisasi. Ini berarti produk data harus terdefinisi dengan baik, mudah ditemukan, dan siap diakses. Produk data juga harus berkualitas tinggi, andal, dan aman.

Contoh: Alih-alih hanya menyediakan data mentah, domain logistik pengiriman mungkin membuat produk data "Dasbor Kinerja Pengiriman" yang menyediakan metrik utama seperti tingkat pengiriman tepat waktu, waktu pengiriman rata-rata, dan biaya per pengiriman. Dasbor ini akan dirancang untuk konsumsi yang mudah oleh tim lain yang perlu memahami kinerja pengiriman.

3. Infrastruktur Data Swalayan sebagai Platform

Organisasi harus menyediakan platform infrastruktur data swalayan yang memungkinkan tim domain untuk dengan mudah membangun, menerapkan, dan mengelola produk data mereka. Platform ini harus menyediakan alat dan kemampuan yang diperlukan untuk penyerapan, penyimpanan, pemrosesan, dan akses data.

Contoh: Platform data berbasis cloud yang menawarkan layanan seperti pipeline data, penyimpanan data, alat transformasi data, dan alat visualisasi data. Ini memungkinkan tim domain untuk membuat produk data tanpa perlu membangun dan memelihara infrastruktur yang kompleks.

4. Tata Kelola Komputasi Terfederasi

Meskipun kepemilikan data terdesentralisasi, perlu ada model tata kelola terfederasi untuk memastikan konsistensi, keamanan, dan kepatuhan data di seluruh organisasi. Model ini harus mendefinisikan standar dan kebijakan yang jelas untuk manajemen data, sambil tetap memungkinkan tim domain untuk mempertahankan otonomi dan fleksibilitas.

Contoh: Dewan tata kelola data global yang menetapkan standar untuk kualitas, keamanan, dan privasi data. Tim domain bertanggung jawab untuk menerapkan standar ini dalam domain mereka, sementara dewan memberikan pengawasan dan bimbingan.

Manfaat Data Mesh

Menerapkan arsitektur data mesh dapat menawarkan beberapa manfaat bagi organisasi, termasuk:

Tantangan Data Mesh

Meskipun data mesh menawarkan banyak manfaat, ia juga menghadirkan beberapa tantangan yang perlu diatasi oleh organisasi:

Mengimplementasikan Data Mesh: Panduan Langkah-demi-Langkah

Mengimplementasikan arsitektur data mesh adalah upaya yang kompleks, tetapi dapat dipecah menjadi serangkaian langkah:

1. Definisikan Domain Anda

Langkah pertama adalah mengidentifikasi domain bisnis utama dalam organisasi Anda. Domain-domain ini harus selaras dengan strategi bisnis dan struktur organisasi Anda. Pertimbangkan bagaimana data secara alami diatur dalam bisnis Anda. Misalnya, perusahaan manufaktur mungkin memiliki domain untuk rantai pasokan, produksi, dan penjualan.

2. Tetapkan Kepemilikan Data

Setelah Anda mendefinisikan domain Anda, Anda perlu menetapkan kepemilikan data kepada tim domain yang sesuai. Setiap tim domain harus bertanggung jawab atas data yang dihasilkan dan digunakan dalam domain mereka. Tentukan dengan jelas tanggung jawab dan akuntabilitas setiap tim domain sehubungan dengan manajemen data.

3. Bangun Produk Data

Tim domain harus mulai membangun produk data yang memenuhi kebutuhan tim lain dalam organisasi. Produk data ini harus terdefinisi dengan baik, mudah ditemukan, dan siap diakses. Prioritaskan produk data yang mengatasi kebutuhan bisnis penting dan memberikan nilai signifikan bagi konsumen data.

4. Kembangkan Platform Infrastruktur Data Swalayan

Organisasi harus menyediakan platform infrastruktur data swalayan yang memungkinkan tim domain untuk dengan mudah membangun, menerapkan, dan mengelola produk data mereka. Platform ini harus menyediakan alat dan kemampuan yang diperlukan untuk penyerapan, penyimpanan, pemrosesan, dan akses data. Pilih platform yang mendukung manajemen data terdesentralisasi dan menyediakan alat yang diperlukan untuk pengembangan produk data.

5. Terapkan Tata Kelola Terfederasi

Buat model tata kelola terfederasi untuk memastikan konsistensi, keamanan, dan kepatuhan data di seluruh organisasi. Model ini harus mendefinisikan standar dan kebijakan yang jelas untuk manajemen data, sambil tetap memungkinkan tim domain untuk mempertahankan otonomi dan fleksibilitas. Buat dewan tata kelola data untuk mengawasi implementasi dan penegakan kebijakan tata kelola data.

6. Kembangkan Budaya Berbasis Data

Menerapkan data mesh memerlukan pergeseran dalam budaya organisasi. Anda perlu menumbuhkan budaya berbasis data di mana data dihargai dan digunakan untuk membuat keputusan yang tepat. Berinvestasi dalam pelatihan dan pendidikan untuk membantu tim domain mengembangkan keterampilan yang mereka butuhkan untuk mengelola dan menggunakan data secara efektif. Dorong kolaborasi dan berbagi pengetahuan di berbagai domain.

Data Mesh vs. Data Lake

Data mesh dan data lake adalah dua pendekatan yang berbeda untuk manajemen data. Data lake adalah repositori terpusat untuk menyimpan semua jenis data, sedangkan data mesh adalah pendekatan terdesentralisasi yang mendistribusikan kepemilikan data ke tim domain.

Berikut adalah tabel yang merangkum perbedaan utama:

Fitur Data Lake Data Mesh
Arsitektur Tersentralisasi Terdesentralisasi
Kepemilikan Data Tim Data Pusat Tim Domain
Tata Kelola Data Tersentralisasi Terfederasi
Akses Data Tersentralisasi Terdesentralisasi
Kelincahan Lebih Rendah Lebih Tinggi
Skalabilitas Dibatasi oleh Tim Pusat Lebih Skalabel

Kapan menggunakan Data Lake: Ketika organisasi Anda memerlukan satu sumber kebenaran untuk semua data dan memiliki tim data pusat yang kuat. Kapan menggunakan Data Mesh: Ketika organisasi Anda besar dan terdistribusi, dengan sumber dan kebutuhan data yang beragam, dan ingin memberdayakan tim domain untuk memiliki dan mengelola data mereka.

Kasus Penggunaan Data Mesh

Data mesh sangat cocok untuk organisasi dengan lanskap data yang kompleks dan kebutuhan akan kelincahan. Berikut adalah beberapa kasus penggunaan umum:

Contoh: Jaringan ritel global dapat memanfaatkan data mesh untuk memungkinkan setiap unit bisnis regional (misalnya, Amerika Utara, Eropa, Asia) mengelola data mereka sendiri yang terkait dengan perilaku pelanggan, tren penjualan, dan tingkat inventaris yang spesifik untuk wilayah mereka. Hal ini memungkinkan pengambilan keputusan yang terlokalisasi dan respons yang lebih cepat terhadap perubahan pasar.

Teknologi yang Mendukung Data Mesh

Beberapa teknologi dapat mendukung implementasi arsitektur data mesh, termasuk:

Data Mesh dan Masa Depan Manajemen Data

Data mesh merupakan pergeseran signifikan dalam cara organisasi mengelola dan mengakses data. Dengan mendesentralisasikan kepemilikan data dan memberdayakan tim domain, data mesh memungkinkan pengiriman data yang lebih cepat, kualitas data yang lebih baik, dan peningkatan kelincahan. Seiring organisasi terus bergulat dengan tantangan mengelola volume data yang terus bertambah, data mesh kemungkinan akan menjadi pendekatan yang semakin populer untuk manajemen data.

Masa depan manajemen data kemungkinan akan bersifat hibrida, dengan organisasi memanfaatkan pendekatan terpusat dan terdesentralisasi. Data lake akan terus berperan dalam menyimpan data mentah, sementara data mesh akan memungkinkan tim domain untuk membangun dan mengelola produk data yang memenuhi kebutuhan spesifik unit bisnis mereka. Kuncinya adalah memilih pendekatan yang tepat untuk kebutuhan dan tantangan spesifik organisasi Anda.

Kesimpulan

Data mesh adalah pendekatan yang kuat untuk manajemen data yang dapat membantu organisasi membuka potensi penuh dari data mereka. Dengan merangkul kepemilikan data terdesentralisasi, memperlakukan data sebagai produk, dan membangun platform infrastruktur data swalayan, organisasi dapat mencapai kelincahan yang lebih besar, kualitas data yang lebih baik, dan pengiriman data yang lebih cepat. Meskipun mengimplementasikan data mesh bisa menjadi tantangan, manfaatnya sepadan dengan usaha bagi organisasi yang ingin menjadi benar-benar berbasis data.

Pertimbangkan tantangan dan peluang unik organisasi Anda saat mengevaluasi apakah data mesh adalah pendekatan yang tepat untuk Anda. Mulailah dengan proyek percontohan di domain tertentu untuk mendapatkan pengalaman dan memvalidasi manfaat data mesh sebelum meluncurkannya di seluruh organisasi. Ingatlah bahwa data mesh bukanlah solusi satu ukuran untuk semua, dan memerlukan pendekatan yang cermat dan bijaksana untuk implementasi.