Bahasa Indonesia

Pelajari cara membuat metode playtesting yang kuat untuk meningkatkan game Anda, mengumpulkan umpan balik berharga, dan memastikan pengalaman pemain yang positif di berbagai budaya dan audiens di seluruh dunia.

Menciptakan Metode Playtesting yang Efektif: Panduan Global untuk Pengembang Game

Playtesting adalah langkah krusial dalam proses pengembangan game. Ini adalah kesempatan untuk menempatkan game Anda di tangan pemain sungguhan, mengumpulkan umpan balik, mengidentifikasi masalah, dan pada akhirnya menciptakan produk yang lebih baik. Namun, sekadar membiarkan orang memainkan game Anda tidaklah cukup. Anda memerlukan metode playtesting yang terdefinisi dengan baik untuk memastikan Anda mengumpulkan informasi yang tepat dan membuat keputusan yang terinformasi. Panduan ini memberikan gambaran komprehensif tentang cara membuat metode playtesting yang efektif, yang disesuaikan untuk audiens global.

Mengapa Playtesting Penting: Perspektif Global

Di pasar game global saat ini, semakin penting untuk memahami bagaimana game Anda diterima oleh pemain dari berbagai budaya, latar belakang, dan tingkat keahlian. Playtesting memberikan wawasan yang tak ternilai mengenai:

Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan ini melalui playtesting, Anda dapat secara signifikan meningkatkan kualitas dan daya tarik game Anda, memastikan kesuksesannya di pasar global.

Menentukan Tujuan Playtesting Anda

Sebelum Anda mulai merencanakan sesi playtesting Anda, sangat penting untuk menentukan tujuan Anda. Aspek spesifik apa dari game Anda yang ingin Anda uji? Jenis umpan balik apa yang Anda cari? Tujuan yang didefinisikan dengan jelas akan membantu Anda memfokuskan upaya dan memastikan Anda mengumpulkan data yang relevan. Berikut adalah beberapa contoh tujuan playtesting yang umum:

Tujuan playtesting Anda harus spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan terikat waktu (SMART). Sebagai contoh, daripada mengatakan "Kami ingin meningkatkan UI," Anda bisa mengatakan "Kami ingin mengurangi waktu yang dibutuhkan pemain baru untuk menavigasi menu utama sebesar 20% dalam satu jam pertama gameplay."

Memilih Metode Playtesting yang Tepat

Ada berbagai metode playtesting yang dapat Anda gunakan, masing-masing dengan kekuatan dan kelemahannya sendiri. Metode terbaik untuk Anda akan bergantung pada tujuan playtesting Anda, anggaran Anda, dan tahap pengembangan game Anda.

1. Protokol Berpikir Lantang (Think-Aloud Protocol)

Dalam metode ini, pemain diminta untuk menyuarakan pikiran dan perasaan mereka saat bermain game. Ini memberikan wawasan berharga tentang proses berpikir dan pengambilan keputusan mereka, membantu Anda mengidentifikasi area di mana mereka mungkin kesulitan atau bingung.

Kelebihan: Memberikan data kualitatif yang kaya tentang pengalaman pemain. Membantu mengidentifikasi masalah usabilitas dan area kebingungan. Relatif murah untuk diimplementasikan.

Kekurangan: Bisa memakan waktu untuk menganalisis data. Mungkin tidak cocok untuk semua pemain (beberapa pemain mungkin merasa sulit untuk menyuarakan pikiran mereka). Dapat dipengaruhi oleh kehadiran peneliti.

Contoh: Selama sesi playtesting untuk game strategi seluler, seorang pemain mungkin berkata, "Saya tidak yakin apa arti ikon ini. Saya pikir ini seharusnya untuk membangun unit baru, tetapi tidak begitu jelas." Umpan balik ini dapat mendorong pengembang untuk mendesain ulang ikon atau menambahkan tooltip untuk menjelaskan fungsinya.

2. Survei dan Kuesioner

Survei dan kuesioner dapat digunakan untuk mengumpulkan data kuantitatif tentang pengalaman pemain. Anda dapat menggunakannya untuk menanyakan kepada pemain tentang kepuasan mereka secara keseluruhan, persepsi mereka tentang fitur game tertentu, dan kemungkinan mereka merekomendasikan game tersebut kepada orang lain.

Kelebihan: Dapat mengumpulkan data dari sejumlah besar pemain dengan cepat dan efisien. Memberikan data kuantitatif yang dapat dianalisis dengan mudah. Dapat dilakukan dari jarak jauh.

Kekurangan: Mungkin tidak memberikan informasi sedalam metode lain. Bisa jadi sulit untuk merancang survei yang efektif yang menangkap nuansa pengalaman pemain. Tingkat respons bisa rendah.

Contoh: Setelah memainkan demo dari sebuah game role-playing, pemain mungkin diminta untuk menilai kepuasan mereka dengan sistem pertarungan pada skala 1 hingga 5. Mereka juga mungkin diminta untuk memberikan umpan balik terbuka tentang apa yang mereka sukai dan tidak sukai dari pertarungan tersebut.

3. Pengujian A/B

Pengujian A/B melibatkan menampilkan versi yang berbeda dari elemen game (misalnya, elemen UI, desain level) kepada kelompok pemain yang berbeda dan mengukur versi mana yang berkinerja lebih baik. Ini dapat digunakan untuk mengoptimalkan berbagai aspek game, seperti efektivitas tutorial atau keterlibatan level tertentu.

Kelebihan: Memberikan wawasan berbasis data tentang pilihan desain mana yang paling efektif. Dapat digunakan untuk mengoptimalkan aspek spesifik dari game. Relatif mudah untuk diimplementasikan.

Kekurangan: Membutuhkan sejumlah besar pemain untuk mencapai hasil yang signifikan secara statistik. Mungkin tidak cocok untuk menguji sistem yang kompleks atau saling berhubungan. Bisa jadi sulit untuk menafsirkan hasilnya.

Contoh: Seorang pengembang mungkin melakukan pengujian A/B pada dua versi berbeda dari level tutorial untuk melihat versi mana yang menghasilkan tingkat penyelesaian yang lebih tinggi dan pemahaman pemain yang lebih baik tentang mekanika game.

4. Kelompok Diskusi Terpumpun (Focus Group)

Kelompok diskusi terpumpun melibatkan pengumpulan sekelompok kecil pemain untuk mendiskusikan pengalaman mereka dengan game. Ini bisa menjadi cara yang berharga untuk mengumpulkan data kualitatif dan menghasilkan ide-ide baru.

Kelebihan: Memberikan wawasan mendalam tentang sikap dan pendapat pemain. Dapat menghasilkan ide-ide baru dan mengidentifikasi masalah yang tidak terduga. Memungkinkan diskusi dan umpan balik interaktif.

Kekurangan: Bisa jadi sulit untuk merekrut sampel pemain yang representatif. Dinamika kelompok dapat memengaruhi umpan balik yang diberikan. Bisa memakan waktu untuk memoderasi dan menganalisis data.

Contoh: Seorang pengembang mungkin mengadakan kelompok diskusi terpumpun dengan pemain yang telah menyelesaikan cerita utama game untuk mengumpulkan umpan balik tentang akhir cerita dan mengidentifikasi poin alur yang belum terselesaikan atau pertanyaan yang belum terjawab.

5. Pengujian Usabilitas

Pengujian usabilitas berfokus pada evaluasi kemudahan penggunaan dan efisiensi antarmuka dan kontrol game. Ini dapat melibatkan pengamatan pemain saat mereka menyelesaikan tugas-tugas tertentu, seperti menavigasi menu, menyesuaikan karakter mereka, atau menggunakan item dalam game.

Kelebihan: Mengidentifikasi masalah usabilitas yang mungkin menghambat pengalaman pemain. Memberikan rekomendasi konkret untuk meningkatkan antarmuka dan kontrol. Dapat dilakukan dengan sejumlah kecil pemain.

Kekurangan: Mungkin tidak memberikan wawasan sebanyak itu tentang pengalaman gameplay secara keseluruhan. Bisa memakan waktu untuk menyiapkan dan melakukan pengujian. Membutuhkan peralatan dan keahlian khusus.

Contoh: Sebuah tes usabilitas mungkin melibatkan meminta pemain untuk menemukan item tertentu di inventaris mereka dan kemudian menggunakannya. Peneliti akan mengamati seberapa mudah pemain dapat menyelesaikan tugas ini dan mengidentifikasi setiap titik frustrasi atau kebingungan.

6. Video Playthrough dan Analitik

Menganalisis video playthrough (yang direkam oleh pemain) dan analitik game dapat memberikan data berharga tentang bagaimana pemain berinteraksi dengan game. Ini dapat membantu Anda mengidentifikasi area di mana pemain terjebak, kesulitan dengan mekanika tertentu, atau hanya kehilangan minat.

Kelebihan: Memberikan data objektif tentang perilaku pemain. Dapat digunakan untuk melacak kemajuan pemain dan mengidentifikasi area kesulitan. Dapat diotomatisasi dan ditingkatkan skalanya dengan mudah.

Kekurangan: Mungkin tidak memberikan banyak wawasan tentang alasan di balik perilaku pemain. Memerlukan analisis dan interpretasi data yang cermat. Dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal, seperti tingkat keahlian pemain atau koneksi internet.

Contoh: Seorang pengembang mungkin menganalisis video playthrough untuk melihat bagaimana pemain mendekati teka-teki tertentu. Jika sejumlah besar pemain terjebak di titik yang sama, ini bisa menunjukkan bahwa teka-teki itu terlalu sulit atau petunjuknya tidak cukup jelas.

Merekrut Playtester: Menjangkau Audiens Global

Merekrut playtester yang tepat sangat penting untuk mendapatkan umpan balik yang bermakna. Penting untuk mempertimbangkan demografi audiens target Anda dan memastikan bahwa playtester Anda mewakili audiens tersebut. Saat menargetkan audiens global, pertimbangkan:

Berikut adalah beberapa metode untuk merekrut playtester:

Saat merekrut playtester, pastikan untuk memberi mereka instruksi dan ekspektasi yang jelas. Beri tahu mereka apa yang Anda cari dalam hal umpan balik dan bagaimana umpan balik mereka akan digunakan untuk meningkatkan game. Pertimbangkan untuk menawarkan insentif, seperti akses awal ke game, hadiah dalam game, atau kartu hadiah, untuk mendorong partisipasi.

Merancang Sesi Playtesting yang Efektif

Sesi playtesting yang dirancang dengan baik dapat secara signifikan meningkatkan kualitas umpan balik yang Anda terima. Berikut adalah beberapa tips untuk merancang sesi playtesting yang efektif:

Saat melakukan sesi playtesting dengan audiens global, waspadai perbedaan budaya dalam gaya komunikasi dan ekspektasi. Bersabarlah dan pengertian, dan hindari membuat asumsi tentang pengetahuan atau kemampuan playtester. Pertimbangkan untuk menerjemahkan instruksi dan kuesioner ke dalam bahasa asli playtester untuk memastikan mereka memahami tugas dan pertanyaan.

Menganalisis dan Menerapkan Umpan Balik

Langkah terakhir dalam proses playtesting adalah menganalisis umpan balik yang telah Anda kumpulkan dan menerapkan perubahan yang diperlukan pada game Anda. Ini melibatkan:

Bersiaplah untuk melakukan iterasi pada game Anda berdasarkan umpan balik yang Anda terima. Playtesting adalah proses yang berkelanjutan, dan Anda mungkin perlu melakukan beberapa putaran playtesting untuk menyempurnakan game Anda sepenuhnya.

Saat menerapkan umpan balik dari audiens global, pastikan untuk mempertimbangkan konteks budaya dari umpan balik tersebut. Apa yang mungkin dianggap sebagai masalah kecil di satu budaya bisa menjadi masalah besar di budaya lain. Bersedialah untuk membuat perubahan pada game Anda untuk mengakomodasi kebutuhan dan preferensi kelompok budaya yang berbeda.

Alat untuk Playtesting yang Efektif

Beberapa alat dapat membantu Anda dalam melakukan dan mengelola upaya playtesting Anda. Berikut adalah beberapa contoh:

Praktik Terbaik untuk Playtesting Global

Berikut adalah beberapa praktik terbaik yang perlu diingat saat melakukan playtesting untuk audiens global:

Kesimpulan

Menciptakan metode playtesting yang efektif sangat penting untuk mengembangkan game sukses yang menarik bagi audiens global. Dengan mengikuti tips dan praktik terbaik yang diuraikan dalam panduan ini, Anda dapat mengumpulkan umpan balik yang berharga, mengidentifikasi masalah, dan pada akhirnya menciptakan pengalaman pemain yang lebih baik untuk semua orang. Ingatlah untuk menentukan tujuan Anda, memilih metode yang tepat, merekrut playtester yang beragam, merancang sesi yang efektif, dan menganalisis umpan balik secara menyeluruh. Dengan komitmen pada playtesting yang teliti dan peka budaya, Anda dapat dengan percaya diri meluncurkan game Anda ke seluruh dunia.