Bahasa Indonesia

Jelajahi peran penting sekuestrasi karbon tanah dalam mitigasi perubahan iklim. Pelajari praktik terbaik, tantangan, dan peluang global untuk meningkatkan kesehatan tanah.

Sekuestrasi Karbon di dalam Tanah: Imperatif Global

Perubahan iklim adalah salah satu tantangan paling mendesak yang dihadapi umat manusia saat ini. Meskipun mengurangi emisi gas rumah kaca adalah hal yang terpenting, begitu pula kebutuhan untuk menghilangkan karbon dioksida (CO2) yang ada dari atmosfer. Sekuestrasi karbon tanah, proses menangkap dan menyimpan CO2 atmosfer di dalam tanah, menawarkan solusi alami yang kuat. Artikel blog ini membahas peran penting sekuestrasi karbon tanah dalam mitigasi perubahan iklim, mempromosikan pertanian berkelanjutan, dan meningkatkan ketahanan pangan global.

Apa Itu Sekuestrasi Karbon di dalam Tanah?

Sekuestrasi karbon adalah penyimpanan karbon jangka panjang di dalam tanaman, tanah, formasi geologis, dan lautan. Sekuestrasi karbon tanah secara khusus mengacu pada transfer CO2 atmosfer ke dalam tanah dan penyimpanannya sebagai karbon organik tanah (KOT). Proses ini merupakan komponen kunci dari siklus karbon global dan memainkan peran penting dalam mengatur iklim Bumi.

Jumlah karbon yang dapat disimpan oleh tanah bergantung pada berbagai faktor, termasuk:

Mengapa Sekuestrasi Karbon Tanah Penting?

Sekuestrasi karbon tanah menawarkan berbagai manfaat, termasuk:

Praktik yang Meningkatkan Sekuestrasi Karbon Tanah

Berbagai praktik manajemen lahan dapat meningkatkan sekuestrasi karbon tanah. Praktik-praktik ini berfokus pada peningkatan masukan bahan organik ke dalam tanah dan pengurangan dekomposisinya. Praktik-praktik utama meliputi:

Pertanian Tanpa Olah Tanah

Pertanian tanpa olah tanah, juga dikenal sebagai olah tanah nol, melibatkan penanaman tanaman langsung ke dalam tanah yang tidak terganggu tanpa membajak atau mengolah. Praktik ini mengurangi gangguan tanah, meminimalkan erosi, dan mendorong akumulasi bahan organik di lapisan atas tanah. Pertanian tanpa olah tanah banyak dipraktikkan di wilayah seperti Pampas di Argentina dan Great Plains di Amerika Utara.

Contoh: Di Argentina, adopsi pertanian tanpa olah tanah telah secara signifikan meningkatkan sekuestrasi karbon tanah di lahan pertanian. Hal ini telah menghasilkan kesehatan tanah yang lebih baik, mengurangi erosi, dan meningkatkan hasil panen, terutama untuk kedelai dan gandum.

Tanaman Penutup Tanah

Tanaman penutup tanah adalah tanaman yang ditanam terutama untuk melindungi dan memperbaiki tanah, bukan untuk dipanen. Tanaman ini dapat ditanam di antara tanaman komersial atau selama periode bera. Tanaman penutup tanah membantu meningkatkan bahan organik tanah, mengurangi erosi, menekan gulma, dan meningkatkan siklus nutrisi. Tanaman penutup tanah yang umum termasuk legum, rumput-rumputan, dan brassica.

Contoh: Di Uni Eropa, Kebijakan Pertanian Bersama (CAP) mempromosikan penggunaan tanaman penutup tanah untuk meningkatkan kesehatan tanah dan mengurangi pencucian nitrat. Petani menerima subsidi untuk menerapkan praktik tanaman penutup tanah.

Rotasi Tanaman

Rotasi tanaman melibatkan penanaman tanaman yang berbeda dalam urutan yang terencana dari waktu ke waktu. Praktik ini dapat meningkatkan kesehatan tanah, mengurangi masalah hama dan penyakit, dan meningkatkan siklus nutrisi. Merotasi tanaman dengan kedalaman perakaran dan kebutuhan nutrisi yang berbeda dapat mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya dan meningkatkan sekuestrasi karbon tanah.

Contoh: Sistem pertanian tradisional di banyak bagian Afrika telah lama memanfaatkan rotasi tanaman untuk menjaga kesuburan tanah dan meningkatkan hasil panen. Rotasi yang umum melibatkan penanaman jagung secara bergantian dengan legum seperti kacang tunggak atau kacang tanah.

Agroforestri

Agroforestri adalah integrasi pohon dan semak ke dalam sistem pertanian. Pohon dapat memberikan naungan, penahan angin, dan habitat bagi serangga yang bermanfaat. Mereka juga berkontribusi pada sekuestrasi karbon tanah melalui sistem perakaran dan serasah daunnya. Sistem agroforestri dapat meningkatkan keanekaragaman hayati, memperbaiki kesehatan tanah, dan memberikan pendapatan tambahan bagi petani.

Contoh: Di Asia Tenggara, sistem agroforestri yang melibatkan pohon karet, kopi, dan pohon buah-buahan adalah hal yang umum. Sistem ini memberikan berbagai manfaat, termasuk sekuestrasi karbon, konservasi keanekaragaman hayati, dan peningkatan mata pencaharian bagi masyarakat lokal.

Penggembalaan Terkelola

Penggembalaan terkelola, juga dikenal sebagai penggembalaan rotasi atau manajemen penggembalaan intensif, melibatkan pemindahan ternak antar padang rumput secara teratur. Praktik ini mencegah penggembalaan berlebih, mendorong pertumbuhan tanaman, dan meningkatkan kesehatan tanah. Penggembalaan terkelola dapat meningkatkan sekuestrasi karbon tanah, mengurangi erosi, dan meningkatkan keanekaragaman hayati di padang rumput dan sabana.

Contoh: Di Selandia Baru, sistem penggembalaan terkelola banyak digunakan untuk meningkatkan produktivitas padang rumput dan mengurangi emisi gas rumah kaca dari ternak. Petani dengan cermat mengelola intensitas dan durasi penggembalaan untuk mengoptimalkan pertumbuhan tanaman dan kesehatan tanah.

Aplikasi Kompos dan Pupuk Kandang

Mengaplikasikan kompos dan pupuk kandang ke tanah adalah cara yang efektif untuk meningkatkan bahan organik tanah dan memperbaiki kesuburan tanah. Kompos dan pupuk kandang kaya akan karbon dan nutrisi, dan dapat meningkatkan struktur tanah, retensi air, dan aktivitas mikroba. Praktik ini sangat bermanfaat untuk tanah terdegradasi dan dapat secara signifikan meningkatkan sekuestrasi karbon tanah.

Contoh: Di banyak bagian Asia, sistem pertanian tradisional mengandalkan aplikasi kompos dan pupuk kandang untuk menjaga kesuburan tanah. Petani mengumpulkan dan mengomposkan limbah organik dari rumah tangga dan ternak, dan mereka mengaplikasikannya ke ladang mereka untuk meningkatkan hasil panen.

Amandemen Biochar

Biochar adalah bahan seperti arang yang diproduksi dari biomassa melalui proses yang disebut pirolisis. Ketika ditambahkan ke tanah, biochar dapat meningkatkan kesuburan tanah, retensi air, dan ketersediaan nutrisi. Biochar juga sangat stabil dan dapat bertahan di dalam tanah selama berabad-abad, menjadikannya alat yang efektif untuk sekuestrasi karbon jangka panjang.

Contoh: Penelitian di cekungan Amazon telah menunjukkan bahwa tanah yang diamandemen dengan biochar (dikenal sebagai Terra Preta) secara signifikan lebih subur dan mengandung kadar karbon organik yang jauh lebih tinggi daripada tanah di sekitarnya. Hal ini telah meningkatkan minat pada biochar sebagai amandemen tanah untuk pertanian berkelanjutan.

Reboisasi dan Aforestasi

Reboisasi melibatkan penanaman pohon di lahan yang sebelumnya berhutan, sedangkan aforestasi melibatkan penanaman pohon di lahan yang sebelumnya tidak berhutan. Kedua praktik ini dapat secara signifikan meningkatkan sekuestrasi karbon dengan menghilangkan CO2 dari atmosfer dan menyimpannya dalam biomassa pohon dan di dalam tanah. Reboisasi dan aforestasi juga dapat memberikan banyak manfaat lain, termasuk konservasi keanekaragaman hayati, perlindungan daerah aliran sungai, dan produksi kayu.

Contoh: Inisiatif Tembok Hijau Raksasa di Afrika bertujuan untuk memerangi desertifikasi dan degradasi lahan dengan menanam sabuk pohon di seluruh wilayah Sahel. Proyek ini diharapkan dapat menyerap sejumlah besar karbon dan meningkatkan mata pencaharian jutaan orang.

Tantangan dan Peluang

Meskipun sekuestrasi karbon tanah menawarkan potensi signifikan untuk mitigasi perubahan iklim dan meningkatkan keberlanjutan pertanian, beberapa tantangan dan peluang perlu diatasi:

Tantangan

Peluang

Inisiatif dan Kebijakan Global

Menyadari pentingnya sekuestrasi karbon tanah, berbagai inisiatif dan kebijakan global telah dikembangkan untuk mempromosikan adopsinya. Ini termasuk:

Kesimpulan

Sekuestrasi karbon tanah adalah strategi penting untuk mitigasi perubahan iklim, meningkatkan kesehatan tanah, dan meningkatkan ketahanan pangan global. Dengan mengadopsi praktik manajemen lahan berkelanjutan yang meningkatkan stok karbon organik tanah, kita dapat menciptakan sistem pertanian yang lebih tangguh, mengurangi emisi gas rumah kaca, dan meningkatkan kesehatan planet kita secara keseluruhan. Mengatasi tantangan dan memanfaatkan peluang yang terkait dengan sekuestrasi karbon tanah memerlukan upaya bersama dari para petani, pembuat kebijakan, peneliti, dan masyarakat. Bersama-sama, kita dapat membuka potensi penuh tanah sebagai penyerap karbon dan membangun masa depan yang lebih berkelanjutan untuk semua.

Ajakan Bertindak: