Bahasa Indonesia

Jelajahi dua arsitektur CSS populer, BEM dan Atomic CSS, analisis kelebihan, kekurangan, dan kesesuaiannya untuk berbagai proyek global.

Arsitektur CSS: BEM vs. Atomic CSS - Perbandingan Global

Memilih arsitektur CSS yang tepat sangat penting untuk membangun aplikasi web yang mudah dipelihara, dapat diskalakan, dan dapat dimengerti. Dua pendekatan populer adalah BEM (Block Element Modifier) dan Atomic CSS (juga dikenal sebagai Functional CSS). Artikel ini memberikan perbandingan komprehensif dari metodologi-metodologi ini, dengan mempertimbangkan kekuatan, kelemahan, dan kesesuaiannya untuk berbagai jenis proyek di lingkungan pengembangan global yang beragam.

Memahami BEM (Block Element Modifier)

BEM adalah singkatan dari Block, Element, dan Modifier. Ini adalah konvensi penamaan untuk kelas CSS yang bertujuan untuk meningkatkan keterbacaan kode, kemudahan pemeliharaan, dan penggunaan kembali. Dikembangkan oleh Yandex, sebuah perusahaan teknologi besar Rusia (sekarang beroperasi secara internasional), BEM telah diadopsi secara luas di seluruh dunia.

Konsep Utama BEM

Konvensi Penamaan BEM

Konvensi penamaan BEM mengikuti struktur tertentu:

Contoh BEM dalam Aksi

Perhatikan formulir pencarian sederhana berikut:


<form class="search-form">
  <input type="text" class="search-form__input" placeholder="Search...">
  <button class="search-form__button">Go</button>
</form>

.search-form {
  /* Gaya untuk blok formulir pencarian */
}

.search-form__input {
  /* Gaya untuk elemen input */
}

.search-form__button {
  /* Gaya untuk elemen tombol */
}

.search-form__button--primary {
  /* Gaya untuk modifier tombol utama */
  background-color: blue;
  color: white;
}

Kelebihan BEM

Kekurangan BEM

Memahami Atomic CSS (CSS Fungsional)

Atomic CSS, juga dikenal sebagai CSS Fungsional, adalah arsitektur CSS yang mengutamakan kelas-kelas kecil dengan satu tujuan. Setiap kelas mewakili satu properti dan nilai CSS. Kerangka kerja populer seperti Tailwind CSS dan Tachyons mencontohkan pendekatan ini. Atomic CSS mempromosikan penataan gaya berbasis utilitas, di mana Anda menyusun gaya langsung di HTML Anda menggunakan kelas-kelas atomik ini.

Konsep Utama Atomic CSS

Contoh Atomic CSS dalam Aksi

Menggunakan Tailwind CSS, contoh formulir pencarian dari atas akan terlihat seperti ini:


<form class="flex items-center">
  <input type="text" class="shadow appearance-none border rounded w-full py-2 px-3 text-gray-700 leading-tight focus:outline-none focus:shadow-outline mr-2" placeholder="Search...">
  <button class="bg-blue-500 hover:bg-blue-700 text-white font-bold py-2 px-4 rounded focus:outline-none focus:shadow-outline">Go</button>
</form>

Perhatikan bagaimana gaya diterapkan langsung di HTML menggunakan kelas utilitas seperti flex, items-center, shadow, rounded, dll.

Kelebihan Atomic CSS

Kekurangan Atomic CSS

BEM vs. Atomic CSS: Perbandingan Rinci

Berikut adalah tabel yang merangkum perbedaan utama antara BEM dan Atomic CSS:

Fitur BEM Atomic CSS
Konvensi Penamaan Blok, Elemen, Modifier Kelas utilitas dengan satu tujuan
Pendekatan Penataan Gaya Menulis aturan CSS kustom Menyusun gaya di HTML menggunakan kelas utilitas
Keterbacaan Kode Baik, dengan konvensi penamaan yang jelas Bisa menantang karena HTML yang penuh sesak, tergantung pada keakraban dengan kerangka kerja
Kemudahan Pemeliharaan Tinggi, karena struktur modular Tinggi, karena penataan gaya yang konsisten dan kelas yang dapat digunakan kembali
Penggunaan Kembali Tinggi, blok dapat digunakan kembali di seluruh aplikasi Sangat tinggi, kelas utilitas sangat dapat digunakan kembali
Spesifisitas CSS Rendah, mempromosikan spesifisitas datar Tidak ada masalah spesifisitas, gaya diterapkan secara langsung
Ukuran HTML Bisa lebih besar karena nama kelas yang panjang Bisa lebih besar karena banyaknya kelas utilitas
Kurva Belajar Sedang Sedang hingga Tinggi, tergantung pada kerangka kerja
Kustomisasi Sangat dapat disesuaikan Dibatasi oleh kerangka kerja, tetapi seringkali dapat dikonfigurasi
Kecepatan Prototipe Sedang Cepat

Kapan Menggunakan BEM

BEM adalah pilihan yang baik untuk:

Kapan Menggunakan Atomic CSS

Atomic CSS adalah pilihan yang baik untuk:

Pertimbangan Global dan Lokalisasi

Saat memilih arsitektur CSS untuk audiens global, pertimbangkan hal berikut:

Menggabungkan BEM dan Atomic CSS

Juga memungkinkan untuk menggabungkan BEM dan Atomic CSS. Misalnya, Anda bisa menggunakan BEM untuk struktur keseluruhan komponen Anda dan Atomic CSS untuk penataan gaya yang lebih detail. Pendekatan ini dapat memberikan keseimbangan antara modularitas BEM dan kemampuan prototipe cepat dari Atomic CSS.

Kesimpulan

BEM dan Atomic CSS keduanya adalah arsitektur CSS yang berharga yang menawarkan kelebihan dan kekurangan yang berbeda. Pilihan terbaik untuk proyek Anda tergantung pada kebutuhan spesifik Anda, preferensi tim, dan konteks keseluruhan lingkungan pengembangan Anda. Memahami kekuatan dan kelemahan setiap pendekatan akan memungkinkan Anda membuat keputusan yang tepat yang mengarah pada aplikasi web yang lebih mudah dipelihara, dapat diskalakan, dan sukses untuk audiens global. Bereksperimenlah dengan kedua metodologi pada proyek-proyek kecil untuk mendapatkan pemahaman praktis sebelum berkomitmen pada salah satunya untuk proyek yang lebih besar. Ingatlah untuk mempertimbangkan implikasi global seperti dukungan RTL dan kepekaan budaya selama fase desain dan implementasi Anda.