Pelajari cara membuat taman vertikal dalam ruangan yang memukau. Dapatkan saran ahli, pilihan tanaman, & panduan langkah demi langkah untuk dinding hijau yang subur.
Membangun Taman Vertikal di Dalam Ruangan: Panduan Global untuk Dinding Hijau
Taman vertikal, yang juga dikenal sebagai dinding hijau atau dinding hidup, adalah cara fantastis untuk membawa nuansa alam ke dalam ruangan, terutama bagi mereka yang memiliki ruang terbatas. Baik Anda tinggal di apartemen sempit di Tokyo, pusat kota yang ramai di Sao Paulo, atau pinggiran kota yang tenang di Toronto, taman vertikal dapat mengubah ruang mana pun menjadi oasis hijau yang rimbun. Panduan komprehensif ini akan memandu Anda melalui semua yang perlu Anda ketahui untuk menciptakan taman vertikal dalam ruangan yang subur, terlepas dari iklim atau pengalaman Anda.
Mengapa Memilih Taman Vertikal?
Sebelum membahas cara membuatnya, mari kita telusuri berbagai manfaat menghadirkan taman vertikal ke rumah atau kantor Anda:
- Menghemat Ruang: Taman vertikal memaksimalkan pemanfaatan ruang, menjadikannya ideal untuk apartemen kecil, kondominium, dan kantor yang ruang lantainya terbatas.
- Peningkatan Kualitas Udara: Tanaman secara alami menyaring udara, menghilangkan racun dan polutan. Taman vertikal dapat meningkatkan kualitas udara dalam ruangan secara signifikan, yang mengarah pada lingkungan hidup yang lebih sehat.
- Daya Tarik Estetika: Taman vertikal yang dirancang dengan baik menambahkan sentuhan keindahan dan ketenangan alami pada ruang mana pun. Ini bisa menjadi titik fokus yang menakjubkan dan pembuka percakapan.
- Mengurangi Stres: Studi telah menunjukkan bahwa berada di sekitar tanaman dapat mengurangi stres dan memperbaiki suasana hati. Taman vertikal dapat menciptakan suasana yang menenangkan dan santai.
- Isolasi: Di iklim yang lebih hangat seperti Mediterania, taman vertikal dapat memberikan isolasi alami, membantu menjaga rumah Anda lebih sejuk. Demikian pula, di iklim yang lebih dingin seperti Skandinavia, taman ini dapat menambah lapisan isolasi kecil.
- Pengurangan Kebisingan: Tanaman dapat menyerap gelombang suara, membantu mengurangi tingkat kebisingan di lingkungan perkotaan yang sibuk.
Merencanakan Taman Vertikal Anda
Perencanaan yang cermat sangat penting untuk keberhasilan taman vertikal. Pertimbangkan faktor-faktor ini sebelum Anda memulai:
1. Lokasi dan Pencahayaan
Jumlah cahaya alami yang diterima lokasi pilihan Anda sangatlah penting. Tanaman yang berbeda memiliki kebutuhan cahaya yang berbeda. Dinding yang menghadap ke selatan di lokasi Belahan Bumi Utara (atau dinding yang menghadap ke utara di Belahan Bumi Selatan) umumnya memberikan sinar matahari paling banyak. Namun, sinar matahari langsung bisa terlalu intens untuk beberapa tanaman, jadi pertimbangkan untuk menggunakan tirai tipis atau memilih tanaman yang tahan terhadap kondisi cahaya redup.
Jika cahaya alami terbatas, Anda dapat menambahkannya dengan lampu tanam (grow light). Lampu tanam LED hemat energi dan menyediakan spektrum cahaya penuh yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh subur.
Contoh: Dinding hidup di gedung perkantoran yang terang benderang di Dubai dapat menampilkan sukulen dan kaktus yang tahan kekeringan, sementara sudut yang lebih teduh di sebuah flat di London mungkin cocok untuk tanaman pakis dan tanaman dedaunan yang menyukai keteduhan.
2. Ukuran dan Desain
Tentukan ukuran taman vertikal Anda berdasarkan ruang yang tersedia dan preferensi pribadi Anda. Pertimbangkan desain keseluruhan dan bagaimana hal itu akan melengkapi dekorasi Anda yang sudah ada. Anda dapat membuat taman modular kecil atau dinding hidup besar yang rumit.
Pikirkan tentang bentuk dan tata letaknya. Apakah akan berupa panel persegi panjang, air terjun tanaman yang mengalir, atau desain yang lebih abstrak?
3. Sistem Penyiraman
Penyiraman yang efisien sangat penting untuk menjaga kesehatan taman vertikal. Anda memiliki dua pilihan utama: penyiraman manual dan sistem penyiraman otomatis.
- Penyiraman Manual: Ini melibatkan penyiraman setiap tanaman secara individual dengan kaleng penyiram atau botol semprot. Ini adalah pilihan yang sederhana dan hemat biaya untuk taman vertikal kecil, tetapi bisa memakan waktu.
- Sistem Penyiraman Otomatis: Sistem ini menggunakan pompa dan pengatur waktu untuk menyalurkan air ke setiap tanaman secara otomatis. Biaya pemasangannya lebih mahal, tetapi menghemat waktu dan memastikan penyiraman yang konsisten. Irigasi tetes dan sistem hidroponik adalah pilihan yang umum.
Pertimbangkan gaya hidup dan jadwal Anda saat memilih sistem penyiraman. Jika Anda sering bepergian, sistem otomatis adalah suatu keharusan.
4. Struktur Penopang
Struktur penopang adalah tulang punggung taman vertikal Anda. Strukturnya harus cukup kuat untuk menopang berat tanaman, tanah, dan air.
Pilihan umum meliputi:
- Taman Palet: Palet kayu daur ulang adalah pilihan yang populer dan terjangkau. Cukup tempelkan kain lanskap ke bagian belakang dan samping untuk membuat kantong tanam.
- Penanam Saku (Pocket Planter): Ini adalah panel kain atau plastik dengan kantong individual untuk tanaman. Mudah dipasang dan dapat digantung di dinding atau pagar.
- Sistem Modular: Ini terdiri dari modul plastik atau logam yang saling mengunci yang dapat ditumpuk untuk membuat taman vertikal berukuran khusus. Seringkali sudah termasuk sistem penyiraman bawaan.
- Sistem Berbingkai: Bingkai kayu atau logam digunakan untuk menopang panel pendukung, seperti kayu lapis atau PVC. Wadah tanam kemudian dipasang ke panel.
5. Pemilihan Tanaman
Memilih tanaman yang tepat sangat penting untuk keberhasilan taman vertikal Anda. Pertimbangkan faktor-faktor ini:
- Kebutuhan Cahaya: Pilih tanaman yang tumbuh subur dengan jumlah cahaya yang diterima lokasi pilihan Anda.
- Kebutuhan Air: Pilih tanaman dengan kebutuhan penyiraman yang serupa untuk menyederhanakan penyiraman.
- Ukuran dan Kebiasaan Tumbuh: Pertimbangkan ukuran dewasa dan kebiasaan tumbuh tanaman. Hindari tanaman yang akan cepat melebihi ruangnya atau menjadi terlalu berat.
- Iklim: Pilih tanaman yang sesuai untuk iklim lokal dan suhu dalam ruangan Anda.
- Perawatan: Pilih tanaman yang relatif mudah dirawat dan memerlukan pemangkasan dan pemupukan minimal.
Rekomendasi Tanaman untuk Taman Vertikal Dalam Ruangan
Berikut adalah beberapa pilihan tanaman populer untuk taman vertikal dalam ruangan, dikategorikan berdasarkan kebutuhan cahaya:
Tanaman Cahaya Rendah
- Sirih Gading (Epipremnum aureum): Pilihan klasik untuk pemula, sirih gading mudah tumbuh dan tahan kondisi cahaya redup. Tanaman ini hadir dalam berbagai warna dan corak.
- Lidah Mertua (Sansevieria trifasciata): Juga dikenal sebagai tanaman ular, lidah mertua sangat mudah dirawat dan tahan terhadap berbagai kondisi. Tanaman ini juga membantu memurnikan udara.
- Tanaman ZZ (Zamioculcas zamiifolia): Pilihan lain yang perawatannya mudah, tanaman ZZ tumbuh subur dalam cahaya redup dan tahan terhadap penyiraman yang jarang.
- Lili Perdamaian (Spathiphyllum wallisii): Lili perdamaian adalah tanaman yang indah dan elegan yang dapat mentolerir kondisi cahaya redup. Mereka juga membantu memurnikan udara.
- Pakis (Berbagai spesies): Banyak pakis, seperti suplir (Adiantum) dan pakis Boston (Nephrolepis exaltata), tumbuh subur di lingkungan yang lembab dan teduh.
Tanaman Cahaya Sedang
- Philodendron (Berbagai spesies): Philodendron mudah tumbuh dan tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran. Philodendron daun hati (Philodendron hederaceum) adalah pilihan populer untuk taman vertikal.
- Tanaman Laba-laba (Chlorophytum comosum): Tanaman laba-laba mudah diperbanyak dan tahan terhadap berbagai kondisi. Mereka juga menghasilkan anakan tanaman laba-laba (spiderettes) yang dapat dengan mudah diakarkan.
- Tanaman Doa (Maranta leuconeura): Tanaman doa dikenal karena daunnya yang bercorak indah, yang melipat ke atas di malam hari seolah-olah sedang berdoa.
- Peperomia (Berbagai spesies): Peperomia mudah tumbuh dan tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran. Tanaman radiator (Peperomia obtusifolia) dan peperomia kerut (Peperomia caperata) adalah pilihan populer.
- English Ivy (Hedera helix): English ivy adalah tanaman merambat yang dapat menambahkan sentuhan keanggunan pada taman vertikal Anda. Namun, tanaman ini bisa invasif, jadi penting untuk tetap memangkasnya.
Tanaman Cahaya Tinggi
- Sukulen (Berbagai spesies): Sukulen adalah tanaman tahan kekeringan yang tumbuh subur dalam cahaya terang. Echeveria, sedum, dan sempervivum adalah pilihan populer.
- Herbal (Berbagai spesies): Banyak herbal, seperti kemangi, rosemary, dan timi, tumbuh subur dalam cahaya terang dan dapat ditanam di taman vertikal.
- Tanaman Berbunga (Berbagai spesies): Jika Anda ingin menambahkan warna pada taman vertikal Anda, pertimbangkan tanaman berbunga seperti anggrek, begonia, dan impatiens.
- Tanaman Udara (Spesies Tillandsia): Tanaman udara tidak memerlukan tanah dan dapat dengan mudah ditempelkan pada struktur taman vertikal. Mereka membutuhkan cahaya terang, tidak langsung dan penyemprotan rutin.
Pertimbangkan Tanaman Asli Lokal: Teliti tanaman asli daerah Anda atau iklim yang serupa. Tanaman-tanaman ini seringkali akan lebih tangguh dan membutuhkan lebih sedikit perawatan. Misalnya, di Australia, pertimbangkan pakis asli atau tanaman penutup tanah. Di Afrika Selatan, sukulen asli bisa tumbuh subur.
Membangun Taman Vertikal Anda: Instruksi Langkah-demi-Langkah
Berikut adalah panduan umum untuk membangun taman vertikal dalam ruangan Anda sendiri:
Langkah 1: Pilih Struktur Penopang Anda
Pilih struktur penopang yang paling sesuai dengan kebutuhan dan anggaran Anda. Pertimbangkan ukuran dan berat tanaman yang Anda rencanakan untuk ditanam.
Langkah 2: Siapkan Struktur
Jika Anda menggunakan palet, bersihkan secara menyeluruh dan ampelas bagian yang kasar. Tempelkan kain lanskap ke bagian belakang dan samping untuk membuat kantong tanam. Untuk sistem modular, rakit modul sesuai dengan instruksi pabrik.
Langkah 3: Pasang Struktur
Pasang struktur dengan aman ke dinding menggunakan perangkat keras yang sesuai. Pastikan struktur tersebut rata dan stabil.
Langkah 4: Tambahkan Tanah atau Media Tanam
Isi kantong tanam atau wadah dengan campuran pot yang memiliki drainase yang baik. Untuk sistem hidroponik, ikuti instruksi pabrik untuk menyiapkan larutan nutrisi.
Langkah 5: Tanam Tanaman Anda
Keluarkan tanaman dengan hati-hati dari wadahnya dan tanam di kantong atau wadah yang telah disiapkan. Padatkan tanah di sekitar akar dengan lembut.
Langkah 6: Siram Tanaman Anda
Siram tanaman secara menyeluruh setelah menanam. Untuk sistem penyiraman manual, siram setiap tanaman secara individual sampai tanah menjadi lembab. Untuk sistem otomatis, atur pengatur waktu dan sesuaikan jadwal penyiraman sesuai kebutuhan.
Merawat Taman Vertikal Anda
Perawatan yang tepat sangat penting untuk menjaga taman vertikal Anda tetap sehat dan subur.
Penyiraman
Siram tanaman Anda secara teratur, biarkan tanah sedikit mengering di antara penyiraman. Sesuaikan jadwal penyiraman berdasarkan kebutuhan tanaman dan kondisi lingkungan.
Pemupukan
Beri pupuk pada tanaman Anda secara teratur dengan pupuk cair seimbang. Ikuti instruksi pabrik untuk pengenceran dan aplikasi.
Pemangkasan
Pangkas tanaman Anda secara teratur untuk menjaga bentuk dan ukurannya. Buang daun yang mati atau menguning.
Pengendalian Hama
Periksa tanaman Anda secara teratur dari hama dan penyakit. Atasi setiap serangan dengan cepat menggunakan insektisida atau fungisida yang sesuai.
Penanaman Ulang (Repotting)
Tanam ulang tanaman Anda sesuai kebutuhan ketika akarnya sudah terlalu padat atau tanahnya sudah habis nutrisinya. Pilih wadah yang sedikit lebih besar dan campuran pot yang baru.
Teknik Tingkat Lanjut: Hidroponik dan Aeroponik
Bagi mereka yang mencari pendekatan yang lebih maju, hidroponik dan aeroponik menawarkan pilihan tanam tanpa tanah.
Hidroponik
Hidroponik melibatkan penanaman tanaman dalam larutan air kaya nutrisi tanpa tanah. Metode ini memungkinkan kontrol yang tepat atas pengiriman nutrisi dan dapat menghasilkan tingkat pertumbuhan yang lebih cepat.
Kelebihan: Penggunaan air yang efisien, pertumbuhan lebih cepat, lebih sedikit hama dan penyakit.
Kekurangan: Biaya awal lebih tinggi, membutuhkan lebih banyak pengetahuan teknis.
Aeroponik
Aeroponik melibatkan penggantungan akar tanaman di udara dan menyemprotnya dengan larutan air kaya nutrisi. Metode ini memaksimalkan paparan oksigen ke akar, mendorong pertumbuhan yang cepat.
Kelebihan: Penggunaan air yang sangat efisien, pertumbuhan sangat cepat, risiko penyakit minimal.
Kekurangan: Biaya awal tinggi, membutuhkan pengetahuan teknis yang signifikan, rentan terhadap pemadaman listrik.
Mengatasi Masalah Umum
Bahkan dengan perencanaan dan perawatan yang cermat, Anda mungkin mengalami beberapa masalah dengan taman vertikal Anda. Berikut adalah beberapa masalah umum dan cara mengatasinya:
- Daun Menguning: Ini bisa disebabkan oleh kelebihan air, kekurangan air, kekurangan nutrisi, atau serangan hama. Sesuaikan jadwal penyiraman Anda, beri pupuk pada tanaman Anda, dan periksa hama.
- Daun Layu: Ini bisa disebabkan oleh kekurangan air, panas berlebih, atau busuk akar. Siram tanaman Anda secara menyeluruh, berikan naungan saat cuaca panas, dan pastikan drainase yang baik.
- Bintik Coklat: Ini bisa disebabkan oleh sengatan matahari, penyakit jamur, atau serangan hama. Lindungi tanaman Anda dari sinar matahari langsung, obati penyakit jamur dengan fungisida, dan kendalikan hama.
- Pertumbuhan Lambat: Ini bisa disebabkan oleh kurangnya cahaya, kekurangan nutrisi, atau akar yang sudah terlalu padat (root-bound). Berikan lebih banyak cahaya, beri pupuk pada tanaman Anda, dan tanam ulang sesuai kebutuhan.
Taman Vertikal di Seluruh Dunia: Inspirasi dan Contoh
Taman vertikal semakin populer di seluruh dunia. Berikut adalah beberapa contoh yang menginspirasi:
- Bosco Verticale, Milan, Italia: Kompleks perumahan ikonik ini memiliki dua menara yang ditutupi oleh lebih dari 900 pohon dan 20.000 tanaman, menciptakan ekosistem perkotaan yang unik.
- Taman Vertikal Patrick Blanc, Berbagai Lokasi: Ahli botani Prancis Patrick Blanc adalah seorang pelopor di bidang taman vertikal. Karyanya yang menakjubkan dapat ditemukan di museum, hotel, dan ruang publik di seluruh dunia, dari Paris hingga Bangkok.
- The Gardens by the Bay, Singapura: Taman yang mengesankan ini menampilkan Supertree, taman vertikal menjulang tinggi yang diterangi pada malam hari, menciptakan tampilan yang spektakuler.
- Balkon Apartemen Kecil, Buenos Aires, Argentina: Banyak penghuni mengubah balkon apartemen kecil mereka menjadi taman vertikal, menambahkan kehijauan dan keindahan pada lanskap perkotaan.
- Taman Atap, Tokyo, Jepang: Penduduk kota yang sadar ruang memanfaatkan taman vertikal di atap untuk menanam sayuran dan herbal di daerah perkotaan yang padat.
Kesimpulan
Membangun taman vertikal dalam ruangan adalah proyek yang memuaskan yang dapat membawa keindahan, kesehatan, dan ketenangan ke rumah atau kantor Anda. Dengan perencanaan, pemilihan tanaman, dan perawatan yang cermat, Anda dapat menciptakan dinding hijau subur yang akan membuat semua orang iri. Ikuti tren berkebun vertikal dan ubah ruang Anda menjadi oasis hijau yang rimbun!
Wawasan yang Dapat Ditindaklanjuti: Mulailah dari yang kecil! Awali dengan taman palet sederhana atau penanam saku kecil. Seiring bertambahnya pengalaman, Anda dapat memperluas taman vertikal Anda dan bereksperimen dengan berbagai tanaman dan teknik.