Bahasa Indonesia

Jelajahi prinsip desain komunitas ramah usia untuk perencanaan kota global, mendorong inklusivitas dan meningkatkan kualitas hidup para lansia.

Komunitas Ramah Usia: Perencanaan Kota untuk Lansia di Seluruh Dunia

Populasi global menua dengan laju yang belum pernah terjadi sebelumnya. Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa, jumlah orang berusia 60 tahun ke atas diproyeksikan akan mencapai 2,1 miliar pada tahun 2050. Pergeseran demografis ini menyajikan peluang sekaligus tantangan bagi masyarakat di seluruh dunia. Salah satu aspek penting adalah memastikan bahwa kota dan komunitas kita dirancang untuk mendukung kesehatan, kesejahteraan, dan partisipasi aktif para lansia. Di sinilah konsep "komunitas ramah usia" menjadi esensial.

Apa itu Komunitas Ramah Usia?

Komunitas ramah usia adalah tempat di mana kebijakan, layanan, pengaturan, dan struktur mendukung dan memungkinkan orang untuk menua secara aktif – yaitu, untuk hidup dalam keamanan, menikmati kesehatan yang baik, dan terus berpartisipasi penuh dalam masyarakat seiring bertambahnya usia. Komunitas ramah usia mengakui beragamnya kebutuhan dan kapasitas lansia, menghormati keputusan dan pilihan gaya hidup mereka, serta melindungi mereka yang paling rentan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memainkan peran penting dalam mempromosikan komunitas ramah usia secara global melalui Program Kota dan Komunitas Ramah Usia. Program ini menyediakan kerangka kerja bagi kota dan komunitas untuk menilai keramahan-usianya, mengembangkan rencana aksi, dan menerapkan perubahan untuk meningkatkan kehidupan penduduk lansia.

Delapan Domain Keramahan Usia

Kerangka kerja WHO mengidentifikasi delapan domain utama yang memengaruhi kesehatan dan kesejahteraan lansia di lingkungan perkotaan:

Strategi Perencanaan Kota untuk Komunitas Ramah Usia

Menciptakan komunitas ramah usia memerlukan pendekatan multi-segi yang mengintegrasikan keramahan usia ke dalam semua aspek perencanaan dan desain perkotaan. Berikut adalah beberapa strategi utama:

1. Infrastruktur yang Mudah Diakses dan Desain Universal

Desain Universal adalah desain produk dan lingkungan agar dapat digunakan oleh semua orang, semaksimal mungkin, tanpa perlu adaptasi atau desain khusus. Menerapkan prinsip desain universal sangat penting untuk menciptakan komunitas yang mudah diakses dan inklusif bagi orang-orang dari segala usia dan kemampuan. Ini termasuk:

Contoh: Kota Barcelona, Spanyol, telah menerapkan prinsip desain universal secara ekstensif dalam perencanaan kotanya, termasuk trotoar lebar, transportasi publik yang mudah diakses, dan jalur landai di gedung-gedung publik. Hal ini telah membuat kota ini lebih mudah diakses dan ramah usia bagi penduduk dan pengunjungnya.

2. Memprioritaskan Lingkungan yang Ramah Pejalan Kaki dan Sepeda

Mendorong berjalan kaki dan bersepeda sangat penting untuk mempromosikan aktivitas fisik dan interaksi sosial di kalangan lansia. Hal ini dapat dicapai dengan:

Contoh: Kopenhagen, Denmark, terkenal dengan jaringan jalur sepeda dan jalan ramah pejalan kaki yang luas. Hal ini menjadikan kota ini surga bagi pengendara sepeda dan pejalan kaki, mempromosikan aktivitas fisik dan mengurangi ketergantungan pada mobil.

3. Mempromosikan Pembangunan Serbaguna dan Lingkungan yang Padat

Pembangunan serbaguna, yang mengintegrasikan ruang hunian, komersial, dan rekreasi, dapat menciptakan lingkungan yang lebih mudah dijelajahi dengan berjalan kaki dan diakses oleh lansia. Ini mengurangi kebutuhan untuk bepergian dengan mobil dan memungkinkan penduduk untuk dengan mudah mengakses layanan dan fasilitas penting.

Contoh: Curitiba, Brasil, adalah pelopor dalam perencanaan kota dan telah berhasil menerapkan pembangunan serbaguna untuk menciptakan lingkungan yang hidup dan dapat dijelajahi dengan berjalan kaki. Sistem bus rapid transit (BRT) kota ini juga menyediakan transportasi yang terjangkau dan efisien bagi penduduk.

4. Memastikan Perumahan yang Terjangkau dan Mudah Diakses

Perumahan yang terjangkau dan mudah diakses adalah persyaratan mendasar bagi lansia. Ini termasuk:

Contoh: Wina, Austria, memiliki sejarah panjang dalam menyediakan perumahan berkualitas tinggi dan terjangkau bagi penduduknya. Program perumahan sosial kota ini memastikan bahwa setiap orang memiliki akses ke perumahan yang aman dan layak, terlepas dari pendapatan mereka.

5. Mengintegrasikan Teknologi untuk Mendukung Penuaan di Tempat

Teknologi dapat memainkan peran penting dalam mendukung lansia untuk menua di tempat, memungkinkan mereka untuk hidup mandiri dan aman di rumah mereka sendiri. Ini termasuk:

Contoh: Singapura berinvestasi besar-besaran dalam teknologi kota pintar untuk meningkatkan kehidupan warganya, termasuk lansia. Negara-kota ini menggunakan analitik data dan teknologi sensor untuk memantau kesehatan dan kesejahteraan lansia serta menyediakan layanan dukungan yang dipersonalisasi.

6. Mendorong Inklusi Sosial dan Keterlibatan Komunitas

Isolasi sosial dan kesepian adalah tantangan besar bagi lansia. Menciptakan peluang untuk interaksi sosial dan keterlibatan komunitas sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan mental dan emosional mereka. Hal ini dapat dicapai dengan:

Contoh: Banyak kota di seluruh dunia telah mendirikan "men's sheds," ruang komunitas di mana para pria dapat berkumpul untuk mengerjakan proyek, bersosialisasi, dan mempelajari keterampilan baru. Gudang-gudang ini menyediakan wadah sosial yang berharga bagi pria lansia dan membantu memerangi kesepian dan isolasi.

7. Memastikan Akses ke Layanan Kesehatan dan Dukungan

Akses ke layanan kesehatan dan dukungan berkualitas sangat penting untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan lansia. Ini termasuk:

Contoh: Jepang memiliki sistem perawatan jangka panjang yang berkembang baik yang menyediakan berbagai layanan untuk mendukung lansia, termasuk perawatan kesehatan di rumah, perawatan di panti jompo, dan layanan rehabilitasi.

8. Mempromosikan Partisipasi Sipil dan Peluang Kerja

Lansia memiliki kekayaan pengetahuan dan pengalaman untuk disumbangkan kepada komunitas mereka. Memberikan peluang untuk partisipasi sipil dan pekerjaan memungkinkan mereka untuk tetap aktif dan terlibat dalam masyarakat. Hal ini dapat dicapai dengan:

Contoh: Banyak negara telah membentuk program yang mendorong lansia untuk membimbing pengusaha muda dan memberikan panduan kepada usaha kecil.

Peran Teknologi

Teknologi dapat sangat meningkatkan keramahan usia, memperbaiki akses ke layanan, informasi, dan koneksi sosial. Mulai dari layanan telehealth dan perangkat rumah pintar hingga platform sosial online dan aplikasi transportasi, teknologi dapat memberdayakan lansia untuk hidup lebih mandiri dan aktif.

Tantangan dan Pertimbangan

Menerapkan inisiatif ramah usia dapat menghadapi tantangan, termasuk kendala pendanaan, kurangnya kesadaran, dan penolakan terhadap perubahan. Sangat penting untuk mengatasi tantangan ini melalui komunikasi yang efektif, keterlibatan komunitas, dan kepemimpinan yang kuat.

Contoh Global Komunitas Ramah Usia

Banyak kota dan komunitas di seluruh dunia telah membuat kemajuan signifikan dalam menciptakan lingkungan yang ramah usia. Beberapa contoh penting termasuk:

Kesimpulan: Membangun Masa Depan yang Lebih Baik untuk Semua Usia

Menciptakan komunitas ramah usia bukan hanya tentang meningkatkan kehidupan lansia; ini tentang membangun masa depan yang lebih baik untuk semua usia. Dengan merancang kota dan komunitas yang mudah diakses, inklusif, dan mendukung, kita dapat menciptakan lingkungan di mana semua orang dapat berkembang, terlepas dari usia atau kemampuan mereka. Seiring populasi global yang terus menua, berinvestasi dalam perencanaan kota yang ramah usia sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang berkelanjutan, adil, dan dinamis.

Perjalanan menuju keramahan usia adalah proses berkelanjutan dari penilaian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Dengan bekerja sama, pemerintah, komunitas, dan individu dapat menciptakan dunia di mana penuaan dirayakan dan lansia dihargai atas kontribusi mereka kepada masyarakat.

Ambil Tindakan:

Sumber Daya Tambahan: